Tampilkan postingan dengan label Burung Cantik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Burung Cantik. Tampilkan semua postingan

Baza Hitam Aviceda leuphotes

Diposting oleh Unknown



Berukuran kecil 32 cm, mudah dikenali, berwarna hitam dan putih. Jambul hitam panjang dan sering terangkat naik. Sebagian besar bulu hitam, dengan garis lebar putih di pada dada, sayap berbercak putih, dan perut bergaris pita gelap. Pada waktu terbang, sayap yang pendek membulat berpola garis-garis hitam dan bulu sekunder abu-abu (kontras dengan bulu primer yang pucat berujung hitam).Kepakan sayap seperti gagak, saat meluncur sayap terlihat datar.Iris coklat gelap, paruh berwarna tanduk dengan sera abu-abu, kaki abu-abu gelap.



Tersebar mulai dari Himalaya, India Selatan, Cina Selatan, Asia Tenggara. Pada musim dingin bermigrasi ke kawasan Sunda Besar.Sumatera, Riau dan Kepulauan Lingga. Tercatat di Caringin, Sukabumi pada 17 November 1980 dan Maret 1978


Menghuni seluruh kawasan hutan hujan mulai dari bagian bawah hingga mencapai ketinggian 1800 m dpl. Namun demikian, lebih banyak ditemukan mulai dari ketinggian 200-1800 m dpl. Selain hutan hujan, jenis ini juga ditemukan di kawasan hutan industri dengan tipe vegetasi hutan pinus.

erbiak pada bulan Februari-Mei untuk wilayah Asia tenggara termasuk Indonesia. Di hongkong tercatat pada bulan Juli anakan sudah keluar dari sarang. Membangun sarang pada pohon dengan ketinggian sekitar 18-21 meter dari lantai hutan. Jumlah Telur: Telur yang dihasilkan 2-3 butir telur dengan warna putih keabuan.
More aboutBaza Hitam Aviceda leuphotes

Beo Nias

Diposting oleh Unknown



Beomamiang, atau tiong emas (Gracula) adalah sejenis burung anggota suku Sturnidae (jalak dan kerabatnya). Wilayah persebaran alaminya adalah mulai dari Sri Lanka, India, Himalaya, ke timur hingga Filipina, jawa hingga kepulauan sunda kecil. Burung ini dapat ditemukan di dataran rendah hingga dataran tinggi lebih dari 2000m. Karena kemampuannya menirukan bahasa manusia, burung ini menjadi hewan peliharaan populer.

Beo (Gracula) dibagi menjadi empat subspesies. Antara lain :
  • Beo Biasa, Gracula religiosa
  • Beo Enggano, Gracula enganensis,
  • Beo Nias, Gracula robusta,
  • Beo Sri Lanka, Gracula ptilogenys,
Beo biasa terdiri dari subspesies: Gracula religiosa andamanensis Beavan 1867 – Beo Andaman. Kepulauan Andaman dan Nicobar.
  • Gracula religiosa batuensis – Beo Kepulauan Batu and Mentawai
  • Gracula religiosa halibrecta Oberholser 1926 – Beo Nikobar besar.
  • Gracula religiosa intermedia – Beo Indocina. Tersebar dari barat laut Indocina, timur laut India, hingga selatan Cina.
  • Gracula religiosa palawanensis – Beo Pulau Palawan, Filipina.
  • Gracula religiosa peninsularis – Beo Bastar. India tengah.
  • Gracula religiosa religiosa – Beo Kepulauan Sunda Besar.
  • Gracula religiosa venerata – Beo Kepulauan Sunda Kecil.
  • Gracula religiosa mertensii – Beo Pulau Flores
Beo adalah burung piaraan yang sangat digemari orang karena kepandaiannya berbicara. Di alam, jenis burung ini hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai daerah ketinggian 1000-2000 m di atas permukaan laut. Beo menyukai buah-buahan yang berdaging tebal dan tidak keras. Ia juga meminum nektar bunga. Untuk memenuhi kebutuhan protein burung beo makan serangga seperti belalang, jangkrik, capung dan telur semut.
Beo bertelur dua sampai tiga butir setiap musim bertelur. Burung ini adalah burung yang tampak gagah & tampan, ukurannya agak lebih besar dari beo biasa & tubuhnya lebih kekar. Pilihan Beo Nias menjadi identitas Sumatera Utara memang tepat, karena burung ini hanya terdapat di Pulau Nias. Burung ini adalah penghuni hutan dan tinggal pada tajuk pohon yang tinggi. Beo ini mempunyai peran sebagai pemencar biji di hutan.
More aboutBeo Nias

Cikalang Christmas

Diposting oleh Unknown



Cikalang Christmas (Fregeta andrewsi), salah satu burung laut paling langka di dunia telah menemukan 'tempar tinggal' kedua di Teluk Jakarta. Hidup di antara perangkap ikan dan sampah yang mengambang di salah satu perairan tersibuk di Indonesia mungkin bukan rumah yang ideal untuk setiap burung. Tetapi Cikalang Christmas tampaknya menyukai keadaan tersebut. Ratusan burung jenis ini sering berkumpul di sekitar Pulau Rambut, kurang lebih 4 km lepas pantai dari Jakarta.

Antara 10-20 persen dari populasi Burung Cikalang Christmas di dunia secara teratur hadir di Teluk Jakarta. Sebelumnya hampir tidak ada yang mengetahui tentang burung ini serta risiko yang tengah mereka hadapi.
Clkalang Christmas merupakan burung laut dengan ciri warna bulu hitam, bentuk besar, dan ekor bercabang panjang. Kini burung tersebut berada dalam bahaya kepunahan. Hanya sekitar 3.000-4.000 individu burung yang masih hidup di dunia. Burung yang dikenal sebagai Cikalang di Indonesia ini berkembang biak di Pulau Christmas (Australia), sekitar 300 km.selatan bagian Jawa Barat.
Burung yang berkembang biak di Pulau Christmas ini tampaknya lebih suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya Selat Sunda dan Teluk Jakarta. Teluk Jakarta dan Sunda Selat merupakan habitat penting untuk Burung Cikalang Christmas. Namun, hampir tidak ada yang mengetahui tentang risiko hidup di situ. Yaitu bahwa daerah yang mereka sukai itu tidak memiliki perlindungan hukum setara dengan cagar alam. lni dapat menyebabkan terjadinya perburuan, polusi, dan kemungkinan terjebak dalam perangkap ikan yang tersebar di beberapa bagian dari Teluk Jakarta.
Adanya kemungkinan risiko-risiko tersebut selanjutnya akan dicari dan dinilai dalam sebuah kegiatan baru yang dipimpin oleh LSM lokal Burung Laut Indonesia (Seabirds Indonesia), sebagai bagian dari 'Survey Burung Laut Indonesia' (Indonesia Seabirds Survey -ISSUE). Mulai Juli 2011 hingga Juli 2012, tim akan memantau kehadiran Burung Cikalang Christmas, menilai ancaman terhadap burung-burung, dan memasukkan langkah-langkah untuk melindungi mereka.
Tim akan bekerjasama dengan warga lokal, termasuk nelayan, pemilik perangkap ikan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat, manajemen pelabuhan, dan operator kapal untuk menggambarkan rincian ancaman terhadap burung-burung dl Teluk Jakarta. 
Tim juga akan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang juga merniliki misi untuk meningkatkan konservasi Burung Cikalang Christmas di Teluk Jakarta, relawan, dan organisasi Non Pemerintah lokal (LSM), serta klub pengamat burung kampus untuk membantu dan belajar tentang konservasi burung laut.
More aboutCikalang Christmas

Cekakak Hutan Melayu

Diposting oleh Unknown



Cekakak Hutan Melayu (Actenoides concretus). salah satu jenis burung yang masuk dalam seri perangko "Pusaka Hutan Sumatera". Cekakak-hutan memiliki mahkota hijau yang khas di kepalanya.

Cekakak-hutan melayu berukuran sedang, panjangnya 23 cm, sedangkan bulunya berwarna biru dan merah karat. Cekakak-hutan jantan memiliki sayap menyerupai mantel biru, bagian bawah tubuhnya berwarna merah karat, dan memiliki garis hitam pada matanya. Cekakak-hutan betina memiliki sayap (mantel) berwarna hijau tua berbintik kuning.

Di Indonesia, burung jenis ini tersebar di Sumatera, termasuk pulau-pulau lepas pantainya, Kalimantan, dan Jawa. Persebarannya yang terbatas pada hutan dengan tutupan tajuk rapat di kawasan dengan tingkat deforestasi cukup tinggi membuat populasinya terus menurun. International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengelompokkan burung jenis ini dengan status "Mendekati Terancam Punah" (Near Threatened/NT).
Dalam proses perkembangbiakannnya, telur dihasilkan pada bulan yang berbeda di Sumatera dan Kalimantan. Di Sumatera, telur dihasilkan pada bulan Maret, sedangkan di Kalimantan, telur dihasilkan pada bulan Desember-Maret. Mereka bersarang di atas tanah dekat aliran sungai, kadang di batang pohon mati, atau di dasar hutan yang miring berjarak 16-17 m dari aliran sungai. Sekali bertelur, cekakak-hutan menghasilkan dua butir telur. Selama proses perkembangbiakan, anaknya akan berada di sarang selama 22 hari.

Layaknya burung daerah Indonesia bagian barat lainnya, Cekakak-hutan memiliki suara yang unik dan khas. Pada umumnya, mereka bersuara keras. Siulannya meninggi dan berbunyi "kwii-kwii...". Uniknya, setiap siulan tersebut dihasilkan sekitar satu nada per detik.

                                                                             inilah perangko nya
Burung jenis ini tinggal di dalam hutan dan berburu dari tenggeran rendah. Tidak seperti suaranya yang keras, burung ini ternyata agak pemalu. Mereka hanya mencari mangsa dari atas tanah dengan membalik-balikkan dedaunan.
More aboutCekakak Hutan Melayu

Kolibri

Diposting oleh Unknown


Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan berwarna cerah yang sebagian besar hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Seekor kolibri mempunyai sekitar seribu bulu yang bergemerlapan sehingga dapat memantulkan dan memencarkan sinar warna - warni yang dapat berubah ketika burung bergerak seperti minyak pada air.

Kolibri adalah penerbang yang ulung dengan gerakan sayap yang sangat cepat, satu detik mencapai 12-80 kali kepakan. Seorang peneliti dari Universitas California bernama Christopher Clark melakukan pengamatan untuk mengukur kecepatan burung kolibri betina, Christopher mengambil gambar menggunakan kamera super cepat sehingga bisa menangkap setiap gerakan dari burung kolibri. Ia berhasil mendapatkan 500 gambar yang berbeda dalam satu detik.

Ada lebih dari 300 spesies burung kolibri hidup di dalam wilayah hutan Amazon, Amerika Selatan. Sedangkan kolibri jenis Sword Billed, ensifera ensifera hidup di bagian barat hutan pegunungan Andes. 
Karena kolibri terbang sangat cepat, maka ia membutuhkan tenaga yang cukup besar dan untuk mendapatkan energi yang besar, seekor kolibri membutuhkan asupan makanan yang berkalori tinggi seperti nektar atau bagian dari inti sari bunga yang dihisap dengan paruhnya yang kecil dan panjang. Varietas kolibri berparuh panjang mendapatkan makanannya dengan cara menghisap madu seperti biasa, namun untuk varietas lain, kolibri akan mengebor sebuah lubang menembus pangkal bunga ke dalam madu lalu menyisipkan paruhnya dalam lubang tersebut.
Cara kolibri yang seperti itu juga dapat membantu bunga untuk penyerbukan silang, karena biasanya serbuk sari akan terbawa pada kepala atau paruh kolibri dan kemudain berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain.
Karena kolibri terbang sangat cepat, maka ia membutuhkan tenaga yang cukup besar dan untuk mendapatkan energi yang besar, seekor kolibri membutuhkan asupan makanan yang berkalori tinggi seperti nektar atau bagian dari inti sari bunga yang dihisap dengan paruhnya yang kecil dan panjang. Varietas kolibri berparuh panjang mendapatkan makanannya dengan cara menghisap madu seperti biasa, namun untuk varietas lain, kolibri akan mengebor sebuah lubang menembus pangkal bunga ke dalam madu lalu menyisipkan paruhnya dalam lubang tersebut.
Cara kolibri yang seperti itu juga dapat membantu bunga untuk penyerbukan silang, karena biasanya serbuk sari akan terbawa pada kepala atau paruh kolibri dan kemudain berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain.
Kolibri memiliki kerabat terdekat dengan tipikal gaya hidup yang sama, yaitu kecil, penerbang cepat, dan sama - sama makan nektar, disebut dengan burung burung madu yang ada di wilayah pantai timur Afrika .  Tapi keduanya bukan dari famili burung yang sama, kemiripan disebabkan karena proses evolusi konvergen.
More aboutKolibri

Nuri Bayan

Diposting oleh Unknown


Nuri Bayan atau Bayan, yang dalam nama ilmiahnya Eclectus roratus adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 43cm, dari salah satu genus burung paruh-bengkok Eclectus. Burung ini sangat berbeda dengan burung paruh-bengkok lainnya. Pada awalnya, ahli burung di Eropa mengira Nuri Bayan jantan dan betina adalah dua spesies yang berbeda. Ini disebabkan karena perbedaan warna bulu yang mencolok antara jantan dan betina.

Nuri Bayan jantan memiliki bulu hijau, bawah sayap dan sisi dada berwarna merah dan biru, dan kaki berwarna abu-abu kehitaman. Paruh atas berwarna jingga kemerahan dengan ujung kuning, paruh bagian bawah berwarna hitam. Burung betina memiliki bulu merah, dada dan punggung biru keunguan, dan paruh berwarna hitam. Umumnya, betina berukuran lebih kecil dari jantan.
Daerah sebaran Nuri Bayan adalah di hutan dataran rendah, savana, hutan bakau dan perkebunan kelapa di Maluku, kepulauan Sunda Kecil, Irian,Australia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ada sekitar sembilan subspesies Nuri Bayan di alam liar, tersebar di pulau-pulau tersebut.
Pakan Nuri Bayan, seperti burung paruh-bengkok lainnya terdiri dari aneka buah-buahan, kacang dan biji-bijian. Burung ini bersarang di dalam lubang pohon. Betina biasanya menetaskan dua butir telur berwarna putih.
Nuri Bayan masih banyak ditemui di habitatnya, namun hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut untuk perdagangan, mengancam keberadaan burung ini dan spesies lainnya pada masa yang akan datang. Nuri Bayan dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List.
Nuri bayan telah dilindungi oleh undang-undang R.I no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan dimasukkannya sebagai daftar lampiran pada Peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa liar.
Setiap tahunnya sekitar 10.000 ekor burung paruh bengkok ditangkap dari kawasan Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara, dan Papua untuk diperdagangkan. Burung paruh bengkok tersebut bukan hanya diperdagangkan di tingkat domestik, namun juga diselundupkan ke Philipina. Burung paruh bengkok yang ditangkap dari Halmahera Utara tersebut terdiri dari jenis kakatua putih(Cacatua alba), kasturi ternate (Lorius garrulus), nuri bayan(Eclectus roratus) dan nuri kalung ungu (Eos squamata).
More aboutNuri Bayan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...