Tampilkan postingan dengan label burung kicau. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label burung kicau. Tampilkan semua postingan

Mengenal burung Nightingale

Diposting oleh Unknown

Nightingale burung kecil dengan kicauannya yang bervariasi dan sangat merdu ini termasuk kedalam jenis sikatan. 
Di negara asalnya burung ini lebih populer sehingga sering dibuat sajak sajak dalam setiap perayaan besar dan juga cerita - cerita legenda mengenai kemerduan nyanyiannya. Ukuran tubuh nightingale adalah sekitar 16 cm panjangnya dengan warna coklat keputihan pada bagian atas dan bawah dari tubuhnya. Makanan utamanya adalah serangga tetapi juga menyukai buah-buahan kecil yg manis. 
Burung betina bersarang di dalam semak-semak belukar sehingga terlindungi dari beberapa binatang predator dengan jumlah telur sekitar 4 hingga 5 telurnya yang berwarna hijau kebiru-biruan.
Nightingale jantan mempunyai suara yang keras , bervariasi dan bahkan aktif bernyanyi setiap jamnya baik itu Pagi, Siang ataupun pada Malam hari. Memang betul,,Burung ini bernyanyi dengan sangat variatif pada pagi dan siang harinya terlebih saat matahari bersinar tetapi juga burung ini pun berkicau sewaktu hari sudah gelap, itulah sebabnya burung ii dinamakan Nightingale.Nama ini telah populer selama lebih dari 1000 tahun, bahkan namanya diartikan dalam beberapa tulisan dengan sebutan ' Biduanita malam' karena beberapa penulis pada waktu itu mengira burung nightingale yg sering bersuara pada malam harinya adalah dari jenis betina, padahal yg jantanlah yg bersuara baik siang ataupun malam.

Habitat
Burung ini termasuk kedalam jenis burung pemakan serangga yg berimigrasi dan berkembang biak di hutan-hutan dan semak semak di wilayah Eropa dan asia Barat daya, namun tidak ditemukan secara alami di wilayah amerika. Pada musim musim kawin dan berkembang biaknya burung nightingale ini, diperlukan kondisi dimana keadaan iklik atau geografis seperti :
  • Daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 400M diatas permukaan laut 
  • Suhu udara pada masa pertumbuhan harus diatas 14 ° C (57 ° F) 
  • Lebih dari 20 hari / tahun di mana suhu melebihi 25 ° C (77 ° F) 
  • Curah hujan tahunan kurang dari 750mm 
  • Indeks kekeringan lebih rendah dari 0,35
    Suara 
    Video


    Kebiasaan, habitat serta kondisi iklim yag berbeda dengan kondisi di negara indonesia ini sangat tidak memungkinkan burung ini di tangkarkan ataupun dipelihara disini. selain itu burung ini termasuk kedalam jenis burung yang dilindungi jadi tidak mungkin membawa burung ini keluar dari negara asalnya.Tetapi jangan dulu berkecil hati, karena biarpun kita tidak bisa memiliki burung ini tapi kita bisa mendengarkan suara burung ini buat memaster burung kicauan kesayangan kita, silahkan download suara nya disini :


    Suara burung nightingale
    Suara burung nightingale 2

    Seperti tertulis di kicaumaniabogor :
    http://www.kicaumaniabogor.tk/2012/06/nightingale-si-penyanyi-yang-melegenda.html

    More aboutMengenal burung Nightingale

    Membuat Ciblek jadi gacor

    Diposting oleh Unknown

    Bagaimana membuat burung ciblek menjadi cepat gacor ? kuncinya ada di perawatan dan juga yang tak kalah penting adalah mental dari si burung itu sendiri. seperti kita tahu ciblek yang sudah kita kenal ada dua macam jenis yaitu Ciblek dada putih dan Ciblek dada putih kekuningan. dari kedua jenis ciblek tersebut terdapat perbedaan karakter dari keduanya. Burung ciblek dada putih misalnya, kalau sudah kalah bertarung biasanya burung ini akan lebih lama pulihnya dibandingkan dengan burung ciblek dada kuning atau putih kekuningan. 
    sebelum berlanjut dengan topik perawatan harian, kita bahas dahulu mengenai burung ciblek si burung kecil petarung ini untuk menambah pengetahuan kita. 
    Ciblek atau bahasa latinnya Prinia Famillia ini adalah burung kecil yang sekitar tahun 80 - 90an masih banyak bercengkrama di sekitar halaman rumah kita. suara khasnya yang menjadikan burung ini digandrungi oleh para kicaumania di seluruh indonesia dan menjadikan burung ini menjadi naik daun dan berangsur-angsur mulai jarang terlihat di alam bebas. penangkapan yang berlebihan menjadi salah satu sebab menghilangnya burung ciblek di pekarangan ataupun di kebun-kebun.

     Ciblek jantan dan betina bisa dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya. untuk ciblek jantan dewasa warna paruh seluruhnya adalah berwarna hitam sedangkan untuk jantan muda warna paruh bagian bawahnya berwarna putih kepucatan dengan sedikit warna hitam di ujung paruhnya, sedangkan untuk ciblek betina warna paruh bagian bawahnya berwarna putih.


    Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau. Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.

    Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.

    Perawatan harian burung ciblek

    Makanan utama yang wajib disiapkan untuk ciblek setiap harinya adalah :
    1. Jangkrik kecil ( atau jangkrik dewasa setelah di potong kepala, kaki dan sayapnya )
    2. Ulat ( bisa Ulat kandang / Ulat Hongkong
    3. Kroto 
    4. Voer lembut ( banyak kicaumania yang menambahkan susu bubuk kedalam voernya )

    Rawatan harian untuk Ciblek Dewasa
    • Rawatan harian bisa dimulai dengan pemberian jangkrik kecil 3 ekor Pagi / Sore
    • Ulat ( untuk UH sebelum diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan UH yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor P/S
    • Kroto sebaiknya minimal 2 x seminggu atau 3 x seminggu. 
    • Voer diberikan voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk. 
    • Penjemuran minimal 2 s/d 3 jam setiap hari. 
    • Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet. 
    • Tempel dengan burung betina / burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.
    Sebetulnya kunci dari pada perawatan harian burung adalah tergantung dari setelan harian yang kita biasakan untuk burung kicauan kita, dan setelan itulah yang dijadikan sebagai patokan dari perawatan burung setiap harinya. Cobalah lakukan perubahan perawatan seperti jumlah jangkrik/ulat yang diberikan setiap harinya lalu amati perkembangan burung tersebut apakah burung tersebut semakin agresif , rajin berkicau atau malah menjadi malas berkicau, cari setelan yang menurut anda adalah setelan yang cocok diterapkan pada burung anda setiap harinya. biasanya setelah anda menemukan setelan yang pas untuk burung anda maka burung pun akan lebih maksimal dan tentulah hal ini yang sangat diharapkan oleh kicauan mania, memiliki burung yang gacor di rumah ataupun di arena kontes . 
    ( @ariesmunandi.Bogor )

    tips menjinakan burung yang masih giras.
    tips membuat burung ciblek mau makan voer.
    More aboutMembuat Ciblek jadi gacor

    Sekilas tentang rawatan prenjak kepala merah

    Diposting oleh Unknown

    Di daerah jawa barat umumnya masyarakat sunda mengenal burung prenjak kepala merah dengan sebutan perenjak luhur (atas). sementara jenis yang lainnya dikenal dengan sebutan perenjak handap (bawah/lumut), ciri-ciri keduanya memang hampir sama tetapi jika di perhatikan dengan teliti sangat jelas perbedaan yang mencolok dari burung yang termasuk kedalam keluarga Prinia ini. yaitu warna merah yang mendominasi bagian kepalanya dan juga warna hitam/abu-abu kehitaman pada bagian dadanya.sementara untuk membedakan jenis prenjak kepala merah jantan dan betina bisa diketahui dari : 
    Pada ekor perenjak kepala merah jantan terdapat 2 buah bulu ekor yang panjang ditengah, kira-kira 2 x lebih panjang dari bulu ekor yang lain. serta ekor yang lebih panjang dari burung betina.
    Bulu dada yang berwarna gelap / abu-abu kehitaman sementara untuk betina biasanya berwarna lebih terang. 
    Perbedaan prenjak kepala merah dengan prenjak lumut jantan betinanya hampir sama. Terdapat ekor panjang sebanyak satu helai seperti antena, tapi itu untuk prenjak dewasa (2 mabung). Untuk prenjak muda hutan atau masih anak, bisa dibedakan dari warna kepalanya, terutama prenjak kepala merah, warna merah di kepala lebih cerah dan sampai hampir ke dekat belakang kepala, sedangkan betina warna merahnya tidak terlalu cerah dan tidak sampai bagian belakang kepala, selain itu ekor prenjak muda hutan cenderung lebih panjang sedikit dan berbentuk ujungnya sedikit membulat juga sering mekar, sedangkan betina cenderung sering menguncup. memang sulit jika tidak ada pembanding. 

    Untuk suara , burung perenjak kepala merah jantan terdengar lebih keras dan variatif dibanding perenjak lumut.dan biasanya di iringi dengan tembakan dari burung betina yang sahut - sahutan. 
    dalam perawatannya juga burung perenjak kepala merah terkenal lebih mudah beradaptasi dan juga lebih mampu bertahan hidup dibanding burung prenjak lumut.



    Perawatan bakalan
    • Untuk burung bakalan yang baru dibeli sebaiknya burung jangan langsung dimandikan selama beberapa hari, biarkan burung beradaptasi dulu dengan sangkar dan lingkungan sekitar untuk menghindari stress yang berlebihan pada burung sehingga membuat burung menjadi malas makan dan berakhir dengan kematian.
    • Selalu sediakan kroto setiap harinya, biarpun burung sudah mau makan voer lembut tetapi pemberian kroto setiap harinya harus selalu terjamin untuk menjaga stamina dan kondisi si burung. 
    • Berikan jangkrik yang kecil saja dengan porsi 3 - 4 ekor pada pagi dan sore harinya, atau jika jangkrik terlalu besar bisa terlebih dahulu memotong kepala serta kaki-kakinya hingga tersisa bagian perut dari jangkrik yang kemudian di berikan pada burung. 
    • Jika burung sudah beradaptasi biasanya burung akan mandi sendiri oleh karena itulah untku menghindari kotornya cepuk minuman sebaiknya berikan tempat mandi yang agak besar untuk burung mandi sendiri.
    • Penjemuran dilakukan selama 1-2 jam. 
    • Hindari pemberian Ulat Hongkong (UH) secara berlebihan karena hal ini bisa membuat mata burung katarak dan lebih parah lagi terkena benjolan pada matanya. sebaiknya berikan UH yang berwarna putih dengan terlebih dahulu dipotong bagian kepalanya. 
    • Untuk burung yang masih belum makan voer , perawatan serta bagaimana melatih burung makan voer bisa dilihat kembali di sini
    Dengan perawatan yang konsisten serta teratur burung bisa menjadi cepat gacor dan jinak. Untuk burung perenjak kepala merah ini akan lebih gacor lagi jika mendengar suara burung betinanya . 
    More aboutSekilas tentang rawatan prenjak kepala merah

    Mengenal burung jenis cucak-cucakan

    Diposting oleh Unknown

    Burung yang termasuk kedalam jenis cucak-cucakan ( Suku pycnonotidea ) ini penyebarannya luas meliputi Asia dan Afrika. Ciri ciri khusus dari burung cucak-cucakan adalah : memiliki sayap yang pendek, ekor agak panjang, paruh yang ramping, bulu yang halus dan lembut dan pada beberapa jenis tertentu memiliki jambul yang tegak berdiri. Perbedaan kelamin dari jenis burung ini bisa dikatakan sangat tipis sehingga jantan maupun betina dari burung ini sangat mirip satu sama lainnya.

     Makanan utama dari burung jenis ini adalah buah-buahan serta serangga, dan juga burung ini mempunyai sifat yang sangat percaya diri dengan gaya dan kicauannya yang sangat ramai sera berirama pada beberapa jenis tertentu. Lebih menyukai hidup dipepohonan , sebagian bahkan hidup berkelompok dan membuat sarang berbentuk mangkuk yang tidak rapi. Suku pycnonotide ini terdiri dari cucak, merbah, empuloh dan brinji.
    berikut ini adalah daftar burung yang termasuk dalam keluarga cucak-cucakan atau suku pycnonotide.


    CUCAK RAWA 
    Pycnonotus zeylanicus : straw-headed bulbul : barau-barau 

    Berukuran besar ( 28 cm ), berkepala pucat dengan kumis hitam mencolok. Mahkota dan telinga jingga jerami, punggung cokelat zaitun dan bercoret putih. Sayap dan ekor cokelat kehijauan, dagu dan tenggorokan putih. Dada abu-abu bercoret putih, perut abu-abu, tungging kuning, Iris mata kemerahan, paruh hitam, kaki cokelat gelap.

    Suara




    Penyebaran Global
    Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar.

    Penyebaran Lokal dan Status
    Di dataran rendah dan perbukitan Sumatera ( termasuk Nias ) dan Kalimantan, sekarang masih tersebar luas walaupun dulu lebih umum. Di jawa terbatas di bagian barat sampai ketinggian 800 m, tetapi sekarang sangat jarang. Digemari sebagai burung peliharaan karena pandai berkicau.

    Kebiasaan
    Mengunjungi hutan sekunder dan pinggiran hutan, sering tinggal di lahan basah yang penuh semak belukar. Dekat sungai atau rawa. Agak pemalu, tidak mencolok dan lebih tedengar suaranya dari pada terlihat bentuknya.
    birds
    CUCAK KERINCI 
    Pycnonotus leucogrammicus: Cream-Striped Bulbul
    Berukuran sedang ( 18 Cm ), berwarna coklat zaitun dengan bulu bercoretkan putih mencolok, Sayap dan ekor hijau zaitun, jambul lebat dan agak membulat. Pinggir kepala dan dada coklat zaitun, bercoretkan putih. Tenggorokan dan perut Putih, penutup ekor bawah berwarna kuning, iris kuning, paruh kehitamanan, kaki kehitaman.
     
    Suara




    Penyebaran Global
    Endemik di Sumatera.

    Penyebaran Lokal dan Status
    Terbatas di hutan-hutanperbukitan dan pegunungan Bukit Barisan, Sumatera, umum terdapat pada ketinggian antara 800-1.200 m ( di gunung Kerinci tercatat hingga ketinggian 1.900 m )

    Kebiasaan
    Seperti halnya cucak-cucakan lain. Menyukai pegunungan bawah dan hutan sekunder yang rapat serta perkebunan kopi.
    birds
    CUCAK MUTIARA
     Pycnonotus tympanistrigus : Spot-nacked Bulbul 
    Berukuran kecil ( 16 Cm ), tanpa jambul, berwarna coklat zaitun. Mahkota coklat zaitun gelap, tungging sayap dan ekor kehijauan; kekang dan tenggorokan keputih-putihan. Kulit di sekitar mata hitam, penutup telinga kuning. Tubuh bagian bawah berbintik coklat dan putih dengan garis-garis kuning zaitun pada penutup ekor bawah. Burung ini persis seperti Cucak Rawa dengan postur yang kecil.








    Suara


    Penyebaran global
    Endemik Sumatera.

    Penyebaran Lokal dan Status
    Tidak umum terdapat di hutan perbukitan Sumatera, antara ketinggian 600-900 m. Tercatat di pegunungan Bukit Barisan selatan sampai gunung Kerinci hingga lebih ke selatan sampai Gunung Dempu.

    Kebiasaan
    Lebih menyukai hutan sekunder dan lapisan bawah di pinggir hutan.
    birds
    CUCAK SAKIT-TUBUH 
    Pycnonotus melanoleucos  : Black-and-White Bulbul

    Entah darimana burung ini mendapatkan nama yg aneh kayak gitu yang jelas warna burung ini full hitam dengan semburat putih pada bagian sayap. 
    Menyebar di Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Habitat aslinya di hutan tropis dan subtropis dan hutan di daerah daerah dataran tinggi atau pegunungan.



     Suara

    CUCAK KURICANG
    Pycnonotus atriceps : Black-headed Bulbul : Merbah Siam 


    Menyebar di hutan-hutan di Asia Tenggara. memiliki bulu kuning zaitun dengan kepala hitam yang berkilat kebiruan. Burung ini berkepala menyerupai Black-crested Bulbul, tapi memiliki mata biru, strip kuning pada ekor.  Makanan utamanya adalah buah-buahan dan juga serangga, hidup dalam satu kelompok dengan jumlah sekitar 8 ekor.



    suara








    BIRDS 
    CUCAK KUNING 
    Pycnonotus melanicterus :Black-crested Bulbul:Merbah Jambul Hitam















    CUCAK BERSISIK 
    Pycnonotus squamatus : Scaly-breasted Bulbul:Merbah Bersisik













    CUCAK KELABU 
    Pycnonotus cyaniventris :Grey-bellied Bulbul:Merbah Abu-abu




















    CUCAK CAMBANG-MERAH: KUTILANG MALAYSIA
    Pycnonotus jocosus:Red-whiskered Bulbul:Merbah Telinga Merah



















    CUCAK KUTILANG
    Pycnonotus aurigaster: Sooty-headed Bulbu: Merbah Suti


















    CUCAK RUMBAI-TUNGGING
    Pycnonotus eutilotus: Puff-backed Bulbul













    CUCAK GUNUNG
    Pycnonotus bimaculatus: Orange-spotted Bulbul


    MERBAH GUNUNG
    Pycnonotus flavescens : Flavescent Bulbul



















    MERBAH CERUKCUK 
    Pycnonotus goiavier: Yellow-vented Bulbul : Merbah Kapur

     Berukuran Sedang ( 20 Cm ), berwarna coklat dan putih dengan tunggir kuning khas, Mahkota coklat gelap, alis putih, kekang hitam. Tubuh bagian atas coklat. Tenggorokan, dada, dan perut putih dengan coretan coklat pucat pada sisi lambung. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu merah jambu.









    Suara


    Penyebaran Global
    Asia Tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, dan Lombok.

    Penyebaran Lokal dan Status
    Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m, di sumatera ( termasuk pulau-pulau bagian timur ), Kalimantan, Jawa dan Bali.

    Kebiasaan
    Membentuk kelompok, sering berbaur dengan burung cucak-cucakan yang lain. Berkumpul ramai-ramai di tempat bertengger. Menyukai habitat terbuka, tumbuhan sekunder, tepi jalan, kebun, dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk makan di atas tanah dibandingkan dengan cucak-cucakan yang lain.

    MERBAH BELUKAR; Kapas Tembak
    Pycnonotus plumosus : Olive-winged Bulbul; M : Merbah Belukar

    Berukuran sedang ( 20 Cm ), berwarna cokelat keabu-abuan, buram dengan mata merah dan sayap berwarna zaitun. Tubuh bagian atas kehijauan, dagu dan tenggorokan keputih-putihan, penutup telinga bercoretkan keputih-putihan. Tubuh bagian bawah rapi bercoretkan kuning tua, bawah ekor coklat kuning. Perbedaan dengan merbah corok-corok yaitu ukuran yang lebih besar, terlihat lebih kehijauan dan mata merah ( pada remaja coklat ), iris merah, paruh hitam, kaki coklat.




    Suara


    Penyebaran global
    Semenanjung Malaysia, Palawa dan Sunda Besar.

    Penyebaran Lokal dan Status
    Di Sumatera ( termasuk pulau-pulau disekitarnya ) dan Kalimantan, umum terdapat di hutan dataran rendah hingga ketinggian 300 m, Di Jawa terutama Jawa Barat dan Jawa Timur hingga ketinggian 800 m, juga terdapat di bawean. Di Bali tidak tercatat.

    Kebiasaan
    Sering mengunjungi pinggir hutan, perkebunan dan lahan dengan sedikit pepohonan. Umumnya hidup sendirian atau berpasangan, pada tajuk tengah dan atas.

    MERBAH COROK-COROK
    Pycnonotus simplex  : Cream-vented Bulbul


















    MERBAH MATA-MERAH 
    Pycnonotus brunneus : Red-eyed Bulbul : Merbah Mata Merah














    MERBAH KACAMATA 
    Pycnonotus erythrophthalmos: Spectacled Bulbul
















    EMPULOH RAGUM 
    Alophoixus ochraceus : Ochraceous Bulbul




















    EMPULOH JANGGUT 
    Alophoixus bres : Grey-cheeked Bulbul



















    EMPULOH IRANG 
    Alophoixus phaeocephalus: Yellow-bellied Bulbul: Merbah Perut-Kuning














    BRINJI RAMBUT-TUNGGIR
    Tricholestes criniger: Hairy-backed Bulbul




















    BRINJI BERGARIS
    Ixos malaccansis  : Streaked Bulbul
    Berukuran Sedang (22 cm), berwarna zaitun gelap, tanpa jambul dengan dada abu-abu, burik putih, dan perut serta tunggir putih, Berbeda dari brinjai gunung oleh tidak adanya jambul, tidak ada burik di mahkota dan tunggir putih tidak kuning. Iris coklat mata kemerahan, paruh gadung, kaki merah jambu.

     



    Suara

    Penyebaran Global
    Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Kalimantan.

    Penyebaran Lokal dan status
    Burung yang kadang-kadang ditemukan dihutan dataran rendah hingga ketinggian 900 m di Sumatera, dan sampai ketinggian 1.200 m di Kalimantan.

    Kebiasaan
    Hidup dalam kelompok kecil di tajuk hutan yang tinggi.

    BRINJI GUNUNG 
    Iole virescens: Sunda Bulbul












    suara

    BRINJI KELABU 
    Hypsipetes flavala : Ashy Bulbul


















    Suara


    sumber: berbagai sumber
    picture; orientalbirdimages.org
    audio: xenocanto.org
    More aboutMengenal burung jenis cucak-cucakan

    Seputar perawatan burung Cipo atau sirtu

    Diposting oleh Unknown

    Memelihara burung sirpu atau cipo memang gampang-gampang susah ( gampang dipelihara susah bunyinya :P) tapi dengan rawatan yang konsisten serta pemberian makanan yang sesuai bisa membuat seekor sirtu bakalan menjadi gacor. berikut ini beberapa tips perawatan sirtu / cipo bakalan muda hutan hasil rangkuman beberapa sumber. 

    Perawatan Cipo Bakalan muda hutan yang belum ngevoer. 

    Untuk burung yang masih muda, proses pelatihan agar burung mau makan voer lebih mudah diterapkan juga proses adaptasi burung bisa lebih cepat dengan kata lain burung bakalan yang masih muda hutan masih bisa dibikin jinak dibandingkan dengan burung bakalan yang sudah dewasa. 
    untuk perawatan harian serta proses pelatihan agar burung mau makan voer bisa dengan cara:

    • hari pertama burung dikasih full kroto dulu serta makanan tambahan berupa jangkrik atau serangga lain, hal ini untuk menjaga kondisi burung tetap segar dan fit juga mengenalkan cepuk makanan dan minuman kepada burung tersebut, jadi burung tahu bahwa itu adalah tempat makan dan minumnya sehari-hari. 
    • hari kedua cepuk makanan mulai diisi dengan voer setengahnya dan taburi kroto diatasnya.  jangan lupa juga makanan ekstranya berupa jangkrik atau ulat kandang. 
    • hari ketiga cepuk makanan mulai diisi dengan voer dengan porsi lebih banyak dari sebelumnya dan taburi kroto dengan porsi lebih sedikit dari sebelumnya. 
    • hari keempat voer dan kroto diaduk hingga merata dan juga makanan ekstra harus selalu disediakan yaitu jangkrik atau ulat kandang.
    • hari seterusnya voer dan kroto tetap diaduk hingga merata sampai kotoran si burung benar-benar berwarna hijau dan membentuk. 
    catatan : untuk burung sirtu pemberian kroto setiap harinya lebih disarankan guna menjaga stamina dan kondisi si burung, karena burung sirtu jika tidak diberi kroto selama beberapa hari malah akan menjadi lemas dan berakhir dengan kematian. untuk mengganti pemberian kroto jika kroto susah didapatkan bisa dengan memberikannya UK ( ulat kandang ). 

    Pemberian kroto setiap hari juga bisa merangsang burung bakalan untuk mengeluarkan suaranya. dan dengan pancingan suara burung sejenis yang diperdengarkan melalui MP3 juga bisa membuat burung  mengeluarkan suaranya.  dan biasanya jika burung sirtu sudah mengeluarkan suara pamungkasnya yaitu siiiiiiir....tuuu atau ciiiiiii....poow .. maka burung sirtu dikemudian hari akan bertambah gacor.  tapi kalau burung anda masih belum berbunyi pancinglah terus dengan suara burung sejenis yang diputar dengan suara pelan tapi terdengar jelas. karena bagaimanapun burung sirtu sebenarnya burung yang mudah bunyi jika mendengar suara burung sejenisnya memanggil seperti halnya di hutan-hutan dan di habitatnya. 

    Membedakan burung sirtu jantan dan betina
    Pada burung jantan ukuran tubuh biasanya lebih panjang dari burung betina.
    warna lidah bagian dalam pada burung sirtu jantan berwarna hitam. 
    Burung jantan mempunyai suara yang lebih bervariasi dibandingkan dengan burung betina.
    Warna bulu pada burung jantan lebih tegas dan tajam dibanding burung betina.

    Suara
    Burung sirtu jantan sebenarnya memiliki banyak variasi suara, oleh karena itulah banyak penggemar burung kicauan memaster burung ini dengan burung ciblek, prenjak, gelatik batu, dan juga parkit. sementara untuk burung betina lebih cenderung ke Nge'krak' dan suara lain yang monoton.


    More aboutSeputar perawatan burung Cipo atau sirtu

    Mantenan semakin digemari

    Diposting oleh Unknown

    Burung Mantenan atau burung sepah kini semakin banyak dilirik sebagai burung masteran dikarenakan suaranya yang tajam dan cocok untuk dijadikan sebagai burung masteran. Berikut ini adalah beberapa jenis dari burung mantenan atau sepah ini :
    1. Sepah padang (Pericrocotus divaricatus)
      Dahi putih; tunggir abu-abu; tidak ada garis di sayap.
       
    2. Sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus)
      Jantan – kepala dan mantel abu-abu; perut jingga.
      Betina – lebih pucat dari jantan; dada keputih-putihan.
       
    3. Sepah tulin (Pericrocotus igneus)
      Lebih kecil dari Sepah hutan; pada bulu sekundernya tidak ada bercak warna kedua. Betina: lebih jingga.
       
    4. Sepah dagu-kelabu (Pericrocotus solaris)
      Jantan: sisi kepala dan tenggorokan abu-abu.
      Betina: sisi kepala abu-abu; tidak ada warna kuning pada dahi.
       
    5. Sepah gunung (Pericrocotus miniatus)
      Jantan: tenggorokan hitam; pada sayap terdapat bercak tunggal merah.
      Betina: mantel dan mukanya kemerahan.
       
    6. Sepah hutan (Pericrocotus flammeus)
      Lebih besar dari Sepah tulin; ada bercak warna kedua pada bulu sekunder.
      Betina: lebih kuning dari Sepah tulin.


    Berikut ini adalah deskripsi serta daerah penyebaran dari masing-masing jenis burung sepah ataupun burung mantenan ini :

    1. SEPAH PADANG (Pericrocotus divaricatus)

    Inggris: Ashy Minivet
    Melayu: Burung Mas Padang
    Deskripsi: 
    Burung sepah berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, dan putih khas. Perbedaamaya dengan burung kapasan yaitu ukuran lebih besar dan tidak ada garis sayap, dengan Bentet-kedasi yaitu tubuh bagian bawah yang putih dan tunggir abu-abu. 
    Jantan memiliki topi, setrip mata, dan bulu terbang hitam, serta bagian atas abu-abu dan bagian bawah putih. 
    Betina lebih pucat dan lebih abu-abu.
    Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

    Suara: Getaran gemerincing yang dikeluarkan sewaktu terbang.
    Penyebaran global: 
    Asia timur laut dan Cina timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.
    Penyebaran lokal dan status: Tercatat di Sumatera dan Kalimantan bagian utara. Pengunjung tidak tetap di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 900 m.
    Kebiasaan: Memburu serangga pada tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat mencolok dibandingkan dengan burung sepah yang berwarna terang. Membentuk kelompok sampai 15 ekor.

    2. SEPAH KECIL (Pericrocotus cinnamomeus)

    (Inggris: Small Minivet)
    Deskripsi: Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah, dan hitam. Perbedaannya dengan burung sepah lain adalah kepala dan mantel jantan abu-abu serta tubuh bagian bawah betina keputih-putihan dan lebih buram.
    Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
    Suara: Bernada tinggi, berdering “tsyi-tsyi-tsyi-tsyi”, merupakan panggilan di antara anggota kelompok. `
    Penyebaran global: India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan,jawa, dan Bali.
    Penyebaran lokal dan status: Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad yang lalu, seekor dikoleksi di Kalimantan selatan, mungkin merupakan pengembara dari Jawa. Penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas dan cukup umum terdapat di dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, digantikan keberadaannya oleh Sepah tulin.
    Kebiasaan: Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian, dan pedesaan. Terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan ribut, mencari makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.

    3. SEPAH TULIN (Pericrocotus igneus)

    Inggris : Fierv Minivet; 
    Melayu: Burung Mas Tulin
    Deskripsi: 
    Burung sepah berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah terang dengan kepala, punggung, sayap, dan tengah ekor hitam mengkilap serta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Pada betina, kepala dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir.
    Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
    Suara: 
    Meninggi, merdu “swii-iit”.
    Penyebaran global: P
    alawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.

    Penyebaran lokal dan status: 
    Penetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya) dan Kalimantan. Ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera.
    Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.
    Catatan: Beberapa pakar burung memperlakukan burung ini sebagai ras dari Sepah kecil.



    4. SEPAH DAGU-KELABU (Pericrocotus solaris)

    Inggris: Grey-chinned Minivet; 
    Melayu: Burung Mas Dagu Abu-abu
    Deskripsi: 
    Burung sepah berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan penutup telinga yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan tenggorokan.
    Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.
    Suara: 
    Lembut, sedikit parau “tsii-sip”.
    Penyebaran global: 
    Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.


    Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari G. Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen), di hutan-hutan pada ketinggian antara 1.200-2.000 m.
    Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.

    5. SEPAH GUNUNG (Pericrocotus miniatus)

    Inggris: Sunda Minivet
    Deskripsi: 
    Burung sepah berukuran besar (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang, dan tidak ada warna merah pada bulu sektmder. Betina cukup unik dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi tenggorokan, dagu, dan dahi, serta mantel yang kemerahan.
    Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
    Suara: 
    Keras bergetar “cii-cii-cii” atau suara keras berkepanjangan “tsrii-ii”.
    Penyebaran global: 
    Endemik di Sumatera dan jawa.


    Penyebaran lokal dan status: Pegunungan di Sumatera (Leuser dan sepanjang Bukit Barisan sampai Dempu) dan jawa. Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1.200-2.400 m. Di Bali tidak tercatat.
    Kebiasaan: Hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak-puncak pohon di dalam serta di dekat hutan primer dan perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.

    6. SEPAH HUTAN (Pericrocotus flammeus)

     Inggris: Scarlet Minivet; 
    Melayu: Burung Mas Belukar
    Deskripsi: 
    Burung sepah berukuran besar (19 cm), beraneka warna. Jantan berwarna hitam biru dengan dada dan perut merah, begitu juga tungging, sisi terluar bulu ekor, dan dua bercak pada sayap. 
    Betina berwarna lebih abu-abu pada punggung. Warna merah pada jantan diganti dengan warna kuning pada betina, yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga, dan dahi.
    Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
    Suara: 
    Lembut “kru-u-u-ti-tip, ti-tirr” atau “herr” berulang, serta suara bernada tinggi “sigit-sigit-sigit”.
    Penyebaran global: India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, dan Lombok.
    Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya), Kalimantan (distribusi terpencar tetapi tercatat di semua daerah), jawa, dan Bali. Secara lokal umum terdapat di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.500 m (di Jawa lebih tinggi lagi).
    Kebiasaan: Lebih menyukai hutan primer, berlompatan di antara puncak pohon berdaun halus, berpasangan atau dalam kelompok. @aries.munandi

    sumber : omkicau.com
    wikipedia.org
    gambar : orientalbirdimages.org
    More aboutMantenan semakin digemari

    jangan manjakan pentet anda

    Diposting oleh Unknown

    Buat agan-agan semua tentu tahu burung Pentet , cendet atau toet adalah burung yang menarik untuk di pelihara, selain karena suaranya yang nyaring juga keindahan bulunya. burung ini termasuk jenis yang mudah beradaptasi seperti halnya dengan burung kutilang ( cangkurileung ) dan trucukan ( jogjog) .
    Burung ini termasuk burung predator yang selain memakan serangga burung ini juga memangsa burung - burung kecil sekelas emprit ,kacamata ,prenjak dan malah anakan ciblek kadang juga memangsa kadal ataupun binatang kecil lainnya. karena nafsu makannya yang begitu besar membuat burung ini cepat manja. dan akan lebih manja lagi jika kita selalu membiasakan memberi makanan langsung dari tangan ke burung ini.celakanya lagi ternyata bukan hanya burung muda yang bisa terkena penyakit manja ini burung dewasa yang sudah jadipun cepat menjadi manja dalam waktu sekejap apabila kita sengaja memberikan makanan kesukaannya lewat tangan kita ke burung ini. jadi jangan biasakan memberi makan burung ini langsung dari tangan anda! karena jika pentet kita menjadi manja maka burung ini akan menjadi malas bersuara dan akan langsung turun begitu melihat yang empunya.. tentunya hal ini berpengaruh pada kualitas dari burung tersebut. tapi kalau anda memang lebih menyenangi burung ini untuk bermain-main dengan anda karena kemanjaannya , anda bisa melewati tulisan dibawah ini :)



    Lalu bagaimana mengatasi burung pentet yang terlanjur manja ( berbunyi ngek-ngek sambil sayapnya ngleper jika melihat orang). 
    • Hal pertama adalah memberi rasa takut pada burung ini ,jangan khawatir burung ini akan stress ,justru kemanjaannya malah membuat pemiliknya bertambah stress :P . Caranya dengan menyemprotkan sprayer yang sebelumnya di isi dengan air bersih yang sudah disimpan dalam lemari es ( bukan freezernya )  pada burung ini setiap kali burung ini turun dari tangkringannya dan merengek meminta makanan pada kita. lakukan berulang kali setiap hari. jika kita ingin memberinya EF semisal jangkrik kita bisa memberi cepuk makan tambahan untuk jangkrik atau serangga lainya, dan masukan makanannya hanya diluar kandang ! lalu masukan kembali cepuk berisi makanan/EF ke kandangnya.
    • Hal kedua adalah mengkarantina burung ini dari pandangan kita. kita bisa menempatkan burung ini di belakang rumah atau tempat lain yang jarang orang lewati. 
    • Hal ketiga adalah full krodong .
    • Hal ke empat adalah kombinasi dari semua cara diatas . 



    Dan menurut pengalaman saya burung pentet manja akan kembali berangsur normal dalam waktu beberapa minggu jika kita telaten memberi terapi tersebut diatas . Jadi jika cara - cara tersebut tidak mempan untuk pentet anda, mungkin sudah saatnya anda mengiklaskan pentet anda berpindah tangan , hehehe 
    semoga berhasil dengan perawatan pentetnya.
    More aboutjangan manjakan pentet anda
    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...