Tampilkan postingan dengan label Muray batu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Muray batu. Tampilkan semua postingan

Mengatasi murai yang terlanjur ngebatman/ngelowo

Diposting oleh Unknown

Salah satu sifat alami dari burung murai batu yang paling tidak disukai penggemar burung ini terlebih sewaktu di area lomba adalah burung yang ngelowo/ngebatman/ngalong atau burung murai akan mengembangkan sayapnya sambil bersuara kecil, biasanya burung akan turun ke dasar sangkar. Sifat yang muncul pada karakter murai batu tersebut masih belum bisa dipastikan apa yang menjadi penyebabnya akan tetapi disini kita akan mengenali dan mencoba mengatasi apa dan bagaimana mencegah munculnya perilaku "ngelowo" pada burung murai batu tersebut setidaknya bisa menguranginya.

Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi salah satu penyebab burung murai batu menjadi "ngelowo" dan faktor faktor tersebut diantaranya :

  • Burung sedang / masih dorong bulu ekor dengan kata lain masih belum beres mabungnya.
  • Burung yang sedang dalam kondisi yang masih belum siap (baru beres mabung) langsung dipaksakan naik birahinya (dibawa lomba) hal yang demikian juga menjadi salah satu penyebab burung murai jadi bersifat "ngelowo/ngebatman"
  • Burung muda yang kalah mental atau usia burung masih belum siap untuk dibawa lomba.
  • Penjemuran yang berlebih juga bisa memicu burung murai batu jadi ngelowo
  • Karakter burung yang memang tidak bagus (mental jelek)
Lalu bagaimana pencegahan dan solusinya jika burung terlanjur memiliki sifat ngelowo tersebut?
  • Cobalah mengurangi pemberian jangkrik. karena jangkrik bisa memicu birahi burung menjadi naik terlebih dalam jumlah banyak.
  • Berikan cacing tanah untuk burung karena cacing dipercaya bisa meredam birahi burung yang berlebihan (OB) setiap pagi dan sore.
  • Mengumbar burung murai batu dalam kandang umbaran dengan jarak tangkringan yang berjauhan agar burung lebih banyak bergerak.
  • Mengurangi porsi penjemuran
  • Memberikan mandi malam
  • Sehari sebelum burung murai akan dibawa latihan atau lomba berikan jangkrik sebanyak 5-7 ekor dan jangan dulu dimandikan. dan tepat 30 menit sebelum dinaikan ke gantangan (nomor urutnya) burung terlebih dahulu disemprot tapi jangan terlalu basah dan langsung dikerodong.
  • Jangan pernah memaksakan untuk melombakan burung yang masih berusia muda
  • Jangan pernah memaksakan untuk melombakan burung yang terlihat mulai jatuh bulu (mau mabung)
  • Jangan pernah memaksakan untuk melombakan burung yang masih dorong ekor(belum beres mabung)
  • Jangan pernah memaksakan untuk melombakan burung yang baru beres mabung.
Jika hal tersebut masih berlanjut, sudah saatnya burung murai batu tersebut di tempel dengan burung murai batu betinanya untuk jangka waktu kurang lebih 1-1,5 bulan agar kepercayaan dirinya kembali muncul dan burung bisa jalan lagi diarena lomba. 
*rangkuman dari berbagai sumber


More aboutMengatasi murai yang terlanjur ngebatman/ngelowo

Mengenali ciri ciri murai batu yang sudah siap lomba

Diposting oleh Unknown

Om bagaimana ciri ciri muray batu yang sudah siap lomba? itu pertanyaan yang sering diajukan di forum komunitas burung disebuah jejaring sosial, sebelumnya mari kita mengetahui lebih dahulu bagaimana karakter dari burung muray batu ini. Murai batu ( copychus malabaricus) adalah salah satu keluarga dari jenis Turdidae atau sikatan dan jenis ini termasuk salah satu jenis burung yang mampu berkicau dengan merdu, berirama dan penuh variasi dengan suaranya yang khas.
Tidak hanya itu murai batu juga dikenal karena gayanya yang atraktif dan memukau terlebih dengan naluri tempurnya yang selalu berkobar koba.
Murai batu yang sudah siap dilombakan bisa dikenali dengan ciri ciri sebagai berikut:

  • Usia harus sudah mapan, dengan begitu mentalnya pun bisa stabil dan sifat fighternya tinggi, usia yang siap lomba minimal 2 tahun
  • gayanya yang mulai ngeplay dengan kepala keatas penuh kewaspadaan, energik dan sangat sensitif terhadap suara suara yang mengganggu,
  • Murai Batu lebih dominan dengan suara yang berulang (ngeban) dengan intonasi yang kuat, keras sampai terlihat tubuhnya bergetar sewaktu berbunyi.
  • Murai Batu terdengar rajin mengeluarkan suara suara isian dengan intonasi keras saat mendengar suara suara aneh.
  • Murai batu terbiasa dengan suasana keramaian, karena seperti halnya kacer ada juga muray batu yang gacor dirumah tetapi begitu dibawa ke lapangan malah membisu tidak mau bunyi.
  • Bentuk fisik terlihat proporsional, tidak gemuk dan tidak kurus.
  • murai batu sudah terbiasa dibawa trek dengan burung murai lainnya dengan jumlah lebih dari tiga burung, agar burung tidak demam panggung begitu dibawa ke arena lomba dengan peserta yang banyak dan juga tidak terlalu galak.
  • Kotoran yang terlihat kecil dan kering, serta sering disertai adanya muntahan kering bekas makanannya.

Dengan melihat ciri dan kondisi seperti diatas, burung murai batu bisa dikatakan sudah siap untuk dibawa ke lapangan, mengenai aksi dan penampilannya tentu saja tergantung dari rawatan kitanya. semoga bermanfaat.
 [ariesmunandi]
More aboutMengenali ciri ciri murai batu yang sudah siap lomba

Jenis - Jenis Burung Muray Batu

Diposting oleh Unknown

Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Kepopuleran muray batu tidak hanya dari segi suaranya yang menarik tapi juga dari gaya bertarungnya yang bisa atraktif dengan tarian ekornya.
Burung muray batu terbagi kedalam beberapa jenis tergantung habitat asli serta asal daerah dari burung tersebut berasal. sementara jenis - jenis muray batu yang kita kenal di sini adalah :
  • Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
  • Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
  • Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
  • Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
selain dari jenis - jenis burung muray batu yang ada di indonesia masih ada juga beberapa jenis burung muray batu yang asalnya dari negeri seberang, berikut beberapa jenis muray batu yang berasal dari negara tetangga:
  1. Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
  2. Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
  3. Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
  1. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
  2. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
  3. Copsychus niger (White Vented Shama)
  4. Copsychus cebuensis (Black Shama).
  5. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) 
terdiri dari 19 sub-species:

White-Rumped Shama JANTAN

White-Rumped Shama BETINA
  1. Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
  2. Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
  3. Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
  4. Copsychus albiventris (Andaman)
  5. Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
  6. Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
  7. Copsychus minor (Hainan-China)
  8. Copsychus mallopercnus (Malaysia)
  9. Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
  10. Copsychus omissus
  11. Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
  12. Copsychus leggei (Sri Lanka)
  13. Copsychus malabaricus (India)
  14. Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
  15. Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
  16. Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
  17. Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
  18. Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
  19. Copsychus nigricauda (Kangean Island)
Copsychus luzoniensis (White Browed Shama)
terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
  1. Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
  2. Copsychus parvimaculatus (Polillo)
  3. Copsychus shemleyi (Marinduque)
  4. Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
White Browed Shama JANTAN

White Browed Shama BETINA

Copsychus niger (White Vented Shama)
Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).



Copsychus cebuensis (Black Shama) 
Hidup di wilayah Cebu Philippines.  
Black shama JANTAN




Black shama BETINA


Trichixos pyrropyqus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) 
Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.

<Orange Tailed Shama BETINA>


<Orange Tailed Shama JANTAN>

Membedakan Burung Muray Batu bakalan Jantan dan Betina 
Membedakan burung bakalan jantan atau betina pada muray batu bisa dilihat dari penampilan fisiknya. 

Bakalan burung Muray Batu Jantan:
  • Tubuh besar.
  • Kepala besar dan Lebar.
  • Ekor panjang dan lebar.
  • Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
  • Paruh panjang, kokoh dan agak tebal.
  • Bulu hitamnya lebih berkilau, terutama di batas antara bulu hitam dan bulu kecoklatannya.
Bakalan burung muray betina:
  • Tubuh kecil.
  • Kepala kecil dan Bulat.
  • Ekor pendek dan kecil.
  • Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
  • Paruh pendek, tipis dan agak melengkung.
  • Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an, terutama di batas antara bulu hitam dan kecoklatannya.

Untuk membedakan piyikan agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

sumber : segala sumber | gambar : orientalbirdimages.org
birds, pets, canary, birds cage
More aboutJenis - Jenis Burung Muray Batu

Merawat burung muray batu muda hutan

Diposting oleh Unknown

Merawat burung muray batu muda hutan seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi kalangan penggemar burung kicauan di indonesia , entah karena murah atupun dikarenakan ingin mencoba sesuatu yang baru. dan tidak sedikit pula yang gagal karena MB tersebut drop dan pada akhirnya mati. Lalu dimanakah kesalahan perawatannya? apakah karena Burung tersebut masih muda hutan lalu menjadi cepat stress dan gampang mati atau ada hal lain, disini kita akan mengulas mengenai perawatan burung muray batu muda hutan yang dalam hal ini adalah burung muray muda yang belum makan voer atau masih giras.

Mengurangi Tingkat stress burung
Burung muray batu sebenarnya adalah burung yang mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, tapi bagi beberapa burung muda terlebih burung muda hutan ada beberapa situasi dan kondisi dari stress yang tinggi bisa berakibat buruk pada kelangsungan hidup siburung.


Secara fisiologis perubahan-perubahan akibat stress pd burung terjadi pd kelenjar adrenal ( hypertropi, kadar kolesterol menurun, sintesis kortikosteroid meningkat, kandungan asam askorbat menurun); darah (kolesterolemia, NPN meningkat, Ca++ meningkat, rasio Na++ dan K+ berubah, kortikosteroid meningkat, glukosa meningkat, heteropilia, limfopenia) & jaringan limfoid (involusi bursa fabricius, involusi thymus, level antibodi menurun) (Siegel, 1971; Freeman, 1967; Ringer, 1976). Akibat tidak langsungnya pd stress berat akan menyebabkan perilaku yg tdk normal, menurunnya nafsu makan, rentan penyakit & kematian. Stress pd MB MH dipengaruhi oleh banyak faktor (stressor), diantaranya kelelahan, kegaduhan/suara2 yg mengejutkan, sirkulasi udara yg tdk baik, pergantian pakan, kondisi air minum, perlakuan kasar, adanya orang tdk dikenal, suhu yg tinggi.
Untuk lebih jelas dan lengkap silahkan baca kelanjutannya disini

info menarik lainnya seputar burung kicauan : 
Tips merawat dan memilih burung bakalan
Tips memilih dan merawat muray kalimantan

More aboutMerawat burung muray batu muda hutan

Mengenali Muray batu asal kalimantan ( Borneo )

Diposting oleh Unknown

Murai Batu yang dalam literatur ilmiah dinamai copsychus malabaricus dan oleh orang Eropa biasa disebut white rumped shama secara global penyebarannya sangat luas, mulai dari India, China Barat Daya, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia hingga Sunda Besar. Di Indonesia burung yg termasuk dalam rumpun Turdidae ini banyak sekali jenisnya yang di kalangan hobbiest dibedakan berdasar daerah asal habitatnya.

Murai Batu Borneo adalah salah satu jenis yang dikenal di Indonesia selain Murai Batu Sumatera dan Murai Batu Jawa (Larwo). Murai Batu Borneo adalah sebutan kicau mania terhadap spisies murai batu yang berasal dari Pulau Kalimantan. Seperti Murai Batu Sumatera, Murai Batu Borneo juga banyak jenisnya. Walau pun banyak jenisnya tetapi secara umum dikenal tiga jenis Murai Batu Borneo yaitu Murai Batu Palangka, Murai Batu Banjar & Murai Batu Mahkota (Kepala Putih). Karakteristik Murai Batu Borneo yang sangat mudah dikenali adalah gayanya yang khas pada saat tarung, yaitu dada membusung dengan bulu dada yang mengembang, kepala yang menengadah ke atas lalu membungkuk ke bawah yang kadang dengan gerakan cepat tetapi juga kadang-kadang bergerak lambat.


Daerah Sebaran Murai Batu Borneo

Murai Batu Palangka yang oleh kicau mania di Kalimantan sering juga disebut Murai Kalteng habitatnya tersebar di wilayah Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Barat.

Murai Batu Banjar dapat ditemui di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

Murai Batu Mahkota (white crowned shama) tersebar dari Kalimantan Barat hingga Kalimantan bagian Utara (Malaysia).

Typical Murai Batu Borneo

1. Murai Batu Palangka


Tips Memilih Murai Batu Borneo

Warna bulu dada
Pilih warna bulu dada yang coklat muda, lebih terang/muda lebih baik. Kalau ada yang supak (agak keputihan tetapi bukan blorok) lebih baik lagi. Murai batu borneo dengan warna-warna bulu dada seperti tersebut rata-rata memiliki sifat fighter yang tinggi dan kerjanya ngedur.

Warna kaki
Dari variasi warna kaki murai batu borneo yang pernah saya temui, skala prioritas memilih murai batu borneo melihat dari warna kaki adalah :
(1) Coklat Kehitaman (warna tanduk),
(2) Hitam Pekat,
(3) Coklat Kemerahan
(4) Jangan Pilih yang Putih Kekuningan, karena selain belum pernah melih yang jenis ini moncer di kontes, saya juga pernah merawatnya dan hasilnya menurut saya sangat mengecewakan. Mental serta daya tarungnya kurang serta terlalu lambat untuk jadi.

Panjang ekor
Pilih ekor yang agak pendek, dari 13 s.d. 10 cm

Bentuk kepala
Utamakan memilih kepala yang berbentuk papak

Mata
Pilihlah yang memiliki tatapan tajam dan mata tidak terlihat sayu.

Bukaan paruh

Pada saat berkicau perhatikan intensitas bukaan paruhnya. Pilih yang bukaannya lebar, biasanya saat tarung akan mengeluarkan tembakan dengan full power.

Bentuk leher
Carilah yang mempunyai leher yang agak besar, ini biasanya menunjukkan besarnya volume suara yang dapat dikeluarkan.

Selain hal-hal tersebut di atas, secara umum pemilihan murai borneo berbakat sama dengan ulasan-ulasan pada thread yang membahas permasalahan cara memilih murai batu berbakat.
sumber : kicaumaniabogor, kicaumania.or.id
More aboutMengenali Muray batu asal kalimantan ( Borneo )
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...