Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan

Alasan burung terbang dalam formasi 'V"

Diposting oleh Unknown

Sebagai hewan yang bisa terbang, kelompok besar burung ternyat alebih menyukai terbang dalam formasi seperti huruf V, bukan karena ingin pamer kebolehan seperti layaknya pameran dirgantara, tetapi memang sewaktu burung mengepakan sayapnya itu menghembuskan udara kesamping dan membentuk putaran angin ke arah belakang, itulah sebabnya burung yang berada dibelakangnya pasti akan lebih berat mengepakan sayapnya dan bisa menjadi cepat lelah oleh karena itulah burung burung lebih menyukai terbang berdampingan dalam formasi V, karena dengan demikian hembusan angin dari kepakan burung disebelahnya akan membuat burung di sampingnya tidak membutuhkan banyak tenaga untuk mengepakan kedua sayapnya, itulah sebab mengapa burung bisa terbang bermigrasi dengan jarak yang jauh dan tidak cepat lelah.

Gambar beberapa formasi burung terbang yang rata rata membentuk huruf "V" 




More aboutAlasan burung terbang dalam formasi 'V"

Burung indah ini memiliki jambul syahrini

Diposting oleh Unknown

Cock of the rock adalah sejenis burung penari yang indah dari amerika selatan. dinamakan demikian sesuai dengan tempatnya bersarang yaitu di daerah bukit berbatu. Burung ini terdiri dari dua spesis yaitu Guyana Cock of the Rock Rupicola rupicola yang tersebar didataran tinggi Guyana termasuk Suriname, Kolumbia Timur, Venezuela Selatan dan Amazon brazil serta Andean Cock of the Rock Rupicola peruvianus yang tersebar di daerah hutan pegunungan andes yang meliputi wilayah Venezuela, Equador, Peru dan Bolivia.

Guyana Cock of the Rock adalah salah satu burung yang terlihat indah dan juga unik di amerika selatan. Keseluruhan tubuh burung ini diselimuti oleh bulu yang berwarna jingga dan kepala yang dilengkapi mahkota setengah lingkaran yang tidak lazim terdapat pada burung, keunikan lainnya adalah ritual perkawinannya yang rumit.


Pada musim kawin sekitar 30 hingga 40 ekor burung jantan akan berkumpul bersama sama di lapangan yang luas ataupun di pinggiran hutan yang luas dan akan berusaha menari sebagus mungkin dengan mengembangkan bulu tubuh dan mahkotanya yang indah untuk menarik perhatian burung betinanya.  saking ekstremnya tarian ini sampai sampai saat mahkota di kepala dan bulu dipunggungnya mengembang sudah tidak berbentuk seperti burung lagi. dan jika burung betina tertarik ia akan menghampiri salah satu burung jantan yang dianggapnya sebagai juara untuk mendapatkan hadiah istimewa yaitu mengawininya.

sarang burung ini terbuat dari campuran lumpur, daun dan ranting yang direkatkan ke dinding batu di lereng bukit yang tinggi menggunakan air liurnya. selama itulan burung betina akan bertelur sejumlah 1 hingga 2 butir telur yang akan dierami selama 27 hingga 28 hari lamanya. Burung jantan dalam hal ini tidak seperti burung lainya mengambil peranan dalam mengerami atau membuat sarangnya dikarenakan sifatnya yang poligami.

Andean Cock of the Rock bertubuh sedikit lebih besar dari burung sejenisnya yaitu Guyana , Ciri khas dari burung ini adalah mahkota pada kepalanya yang seperti jambul syahrini (hehehe) serta warna bulu di punggung yang abu abu kebiruan. Makanan burung ini adalah buah buahan, serangga serta binatang kecil seperti kadal dan katak.

Burung betina

Andean cock of the rock jambulnya mirip jambul syahrini

 Video terkait 



More aboutBurung indah ini memiliki jambul syahrini

Seputar burung tledekan

Diposting oleh Unknown

Burung Tledekan mempunyai panjang badan berkisar antara 8 s/d 20 cm. Membedakan Jenis kelamin pada burung ini dengan pola warna yang kontras antara tledekan yang berkelamin jantan dibandingkan dengan burung tledekan betina. Contoh pada Species Tledekan Gunung Warna Pejantan pada Jenis Niltava ini belakang biru tua dan satu biru cerah di kepala, terdapat kedok hitam sekitar mata mata, satu jakun hitam, dan terdapat warna jeruk bersinar perutnya, beberapa genus seperti vivid niltava berwarna ungu kebiruan, biru putih (mungkin sering kita kenal sebagai tledekan laut) Warna pada jenis Betina adalah coklat zaitun dengan coklat muda di perut , dan warna betina muda adalah coklat cerah dengan agak keputih-putihan

KLASIFIKASI 


Kingdom : Animalia 

Phylum: Chordata 

Class: Aves 
Order: Passeriformes 
Family: Muscicapidae 
Genus: Niltava
Spesies Burung ini meliputi :
  • Large Niltava, Niltava grandis
  • Small Niltava, Niltava macgrigoriae
  • Fujian Niltava, Niltava davidi
  • Rufous-bellied Niltava, Niltava sundara
  • Rufous-vented Niltava, Niltava sumatrana
  • Vivid Niltava, Niltava vivida

DAERAH PENYEBARAN
Mulai dari Himalaya daerah dari Negeri nepal , Bhutan, India , dan meluas melalui pegunungan dari Myanmar , Thailand, Kamboja, dan Cina barat daya dan Tenggara, asia , termasuk semenanjung Malaya dan Sumatera , jawa.

HABITAT
Pada tempat yang cenderung lembab,hutan lebat berdaun lebar dan hijau, sering dekat satu aliran sungai dan biasanya pada hutan tropis dan sub tropis. Kebanyakan berkembangbiak di ketinggian dari 5,000-350 ft (1,525-850 m).

PERILAKU
Burung ini termasuk burung yang tidak melakukan migrasi, tapi melakukan perpindahan habitat musiman di antara dataran tinggi dan rendah. Pasangan burung ini berkembang biak pada satu wilayah tertentu. Walaupun aktif bergerak tapi burung sering duduk di atas bertengger untuk waktu yang agak lama. Kicauan burung ini berupa rangkaian sederhana tiga atau empat kombinasi siulan. Tledekan termasuk burung fighter ( seperti burung Murai Batu, Kacer, Ciblek) dsb. Sehingga sangat mudah mendapatkannya. Bila ada Tledekan, ditemukan Tledekan peliharaaan atau suara kaset Tledekan, langsung menyambar !

MAKANAN DAN POLA MAKAN
Makanan Pokok keluarga Niltava adalah serangga seperti capung, kupu-kupu ulat dan buah buahan kecil. Dikenal pula Tledekan Bambu karena hidupnya di bambu, bersarangnya juga banyak di bambu, juga di pohon. Dia suka makan ulat2 di bambu juga di pohon.

POLA REPRODUKSI
Bersarang di hutan. Membuat sarang berbentuk piala dari lumut dan serabut lain pada satu area berlumut antara batuan, pada satu batang pohon, atau pada satu rongga dangkal pada Pohon/kayu busuk. Seperti pada kebanyakan burung Pada musim kawin burung ini lebih aktif berkicau,dan mengepakkan sayap dan ekor untuk menarik pasangan. Dalam membuat sarangnya, tledekan ada yg membuat sarang di atas pohon dan ada yang bersarang diatas tanah mirip branjangan.(tentunya yg paling banyak dicari adalah tledekan yg bersarang diatas tanah)
Burung yang mempunyai kekerabatan paling dekat dan mempunyai habitan yang hampir sama adalah terdapat dalam genus berikut :

Genus Cyanoptila - Tledekan Laut - Sulingan laut

Genus Eumyias - Tledekan Biru - Selendang biru


Genus Cyornis - Tledekan Gunung

Misalnya seperti Tledekan Laut. Yang sering kita kenal sebagai tledekan laut ini termasuk dalam genus Cyanoptila dan dikenal dengan nama Blue-and-white Flycatcher, Cyanoptila cyanomelana Burung ini juga Penangkap Serangga , berwarna biru dan putih, yang mempunyai perbedaan dengan jenis genus niltava yaitu senang berpindah. daerah penyebarannya meliputi Jepang, Korea, sebagian Cina dan Rusia, Asia Tenggara, terutama di Vietnam, Kamboja, Thailand, Sumatera dan Borneo. @ariesmunandi
dapatkan tips bagaimana memilih dan perawatan burung tledekan disini

berbagai sumber
Kicaumania.org
More aboutSeputar burung tledekan

Seputar perawatan burung Cipo atau sirtu

Diposting oleh Unknown

Memelihara burung sirpu atau cipo memang gampang-gampang susah ( gampang dipelihara susah bunyinya :P) tapi dengan rawatan yang konsisten serta pemberian makanan yang sesuai bisa membuat seekor sirtu bakalan menjadi gacor. berikut ini beberapa tips perawatan sirtu / cipo bakalan muda hutan hasil rangkuman beberapa sumber. 

Perawatan Cipo Bakalan muda hutan yang belum ngevoer. 

Untuk burung yang masih muda, proses pelatihan agar burung mau makan voer lebih mudah diterapkan juga proses adaptasi burung bisa lebih cepat dengan kata lain burung bakalan yang masih muda hutan masih bisa dibikin jinak dibandingkan dengan burung bakalan yang sudah dewasa. 
untuk perawatan harian serta proses pelatihan agar burung mau makan voer bisa dengan cara:

  • hari pertama burung dikasih full kroto dulu serta makanan tambahan berupa jangkrik atau serangga lain, hal ini untuk menjaga kondisi burung tetap segar dan fit juga mengenalkan cepuk makanan dan minuman kepada burung tersebut, jadi burung tahu bahwa itu adalah tempat makan dan minumnya sehari-hari. 
  • hari kedua cepuk makanan mulai diisi dengan voer setengahnya dan taburi kroto diatasnya.  jangan lupa juga makanan ekstranya berupa jangkrik atau ulat kandang. 
  • hari ketiga cepuk makanan mulai diisi dengan voer dengan porsi lebih banyak dari sebelumnya dan taburi kroto dengan porsi lebih sedikit dari sebelumnya. 
  • hari keempat voer dan kroto diaduk hingga merata dan juga makanan ekstra harus selalu disediakan yaitu jangkrik atau ulat kandang.
  • hari seterusnya voer dan kroto tetap diaduk hingga merata sampai kotoran si burung benar-benar berwarna hijau dan membentuk. 
catatan : untuk burung sirtu pemberian kroto setiap harinya lebih disarankan guna menjaga stamina dan kondisi si burung, karena burung sirtu jika tidak diberi kroto selama beberapa hari malah akan menjadi lemas dan berakhir dengan kematian. untuk mengganti pemberian kroto jika kroto susah didapatkan bisa dengan memberikannya UK ( ulat kandang ). 

Pemberian kroto setiap hari juga bisa merangsang burung bakalan untuk mengeluarkan suaranya. dan dengan pancingan suara burung sejenis yang diperdengarkan melalui MP3 juga bisa membuat burung  mengeluarkan suaranya.  dan biasanya jika burung sirtu sudah mengeluarkan suara pamungkasnya yaitu siiiiiiir....tuuu atau ciiiiiii....poow .. maka burung sirtu dikemudian hari akan bertambah gacor.  tapi kalau burung anda masih belum berbunyi pancinglah terus dengan suara burung sejenis yang diputar dengan suara pelan tapi terdengar jelas. karena bagaimanapun burung sirtu sebenarnya burung yang mudah bunyi jika mendengar suara burung sejenisnya memanggil seperti halnya di hutan-hutan dan di habitatnya. 

Membedakan burung sirtu jantan dan betina
Pada burung jantan ukuran tubuh biasanya lebih panjang dari burung betina.
warna lidah bagian dalam pada burung sirtu jantan berwarna hitam. 
Burung jantan mempunyai suara yang lebih bervariasi dibandingkan dengan burung betina.
Warna bulu pada burung jantan lebih tegas dan tajam dibanding burung betina.

Suara
Burung sirtu jantan sebenarnya memiliki banyak variasi suara, oleh karena itulah banyak penggemar burung kicauan memaster burung ini dengan burung ciblek, prenjak, gelatik batu, dan juga parkit. sementara untuk burung betina lebih cenderung ke Nge'krak' dan suara lain yang monoton.


More aboutSeputar perawatan burung Cipo atau sirtu

Mantenan semakin digemari

Diposting oleh Unknown

Burung Mantenan atau burung sepah kini semakin banyak dilirik sebagai burung masteran dikarenakan suaranya yang tajam dan cocok untuk dijadikan sebagai burung masteran. Berikut ini adalah beberapa jenis dari burung mantenan atau sepah ini :
  1. Sepah padang (Pericrocotus divaricatus)
    Dahi putih; tunggir abu-abu; tidak ada garis di sayap.
     
  2. Sepah kecil (Pericrocotus cinnamomeus)
    Jantan – kepala dan mantel abu-abu; perut jingga.
    Betina – lebih pucat dari jantan; dada keputih-putihan.
     
  3. Sepah tulin (Pericrocotus igneus)
    Lebih kecil dari Sepah hutan; pada bulu sekundernya tidak ada bercak warna kedua. Betina: lebih jingga.
     
  4. Sepah dagu-kelabu (Pericrocotus solaris)
    Jantan: sisi kepala dan tenggorokan abu-abu.
    Betina: sisi kepala abu-abu; tidak ada warna kuning pada dahi.
     
  5. Sepah gunung (Pericrocotus miniatus)
    Jantan: tenggorokan hitam; pada sayap terdapat bercak tunggal merah.
    Betina: mantel dan mukanya kemerahan.
     
  6. Sepah hutan (Pericrocotus flammeus)
    Lebih besar dari Sepah tulin; ada bercak warna kedua pada bulu sekunder.
    Betina: lebih kuning dari Sepah tulin.


Berikut ini adalah deskripsi serta daerah penyebaran dari masing-masing jenis burung sepah ataupun burung mantenan ini :

1. SEPAH PADANG (Pericrocotus divaricatus)

Inggris: Ashy Minivet
Melayu: Burung Mas Padang
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran besar (20 cm), berwarna hitam, abu-abu, dan putih khas. Perbedaamaya dengan burung kapasan yaitu ukuran lebih besar dan tidak ada garis sayap, dengan Bentet-kedasi yaitu tubuh bagian bawah yang putih dan tunggir abu-abu. 
Jantan memiliki topi, setrip mata, dan bulu terbang hitam, serta bagian atas abu-abu dan bagian bawah putih. 
Betina lebih pucat dan lebih abu-abu.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.

Suara: Getaran gemerincing yang dikeluarkan sewaktu terbang.
Penyebaran global: 
Asia timur laut dan Cina timur. Pada musim dingin, bermigrasi ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, dan Sunda Besar.
Penyebaran lokal dan status: Tercatat di Sumatera dan Kalimantan bagian utara. Pengunjung tidak tetap di dataran rendah pesisir, jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 900 m.
Kebiasaan: Memburu serangga pada tajuk pohon. Sewaktu terbang, kurang terlihat mencolok dibandingkan dengan burung sepah yang berwarna terang. Membentuk kelompok sampai 15 ekor.

2. SEPAH KECIL (Pericrocotus cinnamomeus)

(Inggris: Small Minivet)
Deskripsi: Berukuran kecil (15 cm), berwarna abu-abu, merah, dan hitam. Perbedaannya dengan burung sepah lain adalah kepala dan mantel jantan abu-abu serta tubuh bagian bawah betina keputih-putihan dan lebih buram.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: Bernada tinggi, berdering “tsyi-tsyi-tsyi-tsyi”, merupakan panggilan di antara anggota kelompok. `
Penyebaran global: India, Asia tenggara (kecuali Semenanjung Malaysia), Kalimantan,jawa, dan Bali.
Penyebaran lokal dan status: Status di Kalimantan tidak diketahui. Pada akhir abad yang lalu, seekor dikoleksi di Kalimantan selatan, mungkin merupakan pengembara dari Jawa. Penghuni tetap di Jawa dan Bali, tersebar luas dan cukup umum terdapat di dataran rendah. Di Sumatera dan Kalimantan, digantikan keberadaannya oleh Sepah tulin.
Kebiasaan: Lebih menyukai hutan terbuka, hutan mangrove, tanah pertanian, dan pedesaan. Terbang dalam kelompok kecil yang aktif dan ribut, mencari makan di puncak pohon-pohon yang tinggi.

3. SEPAH TULIN (Pericrocotus igneus)

Inggris : Fierv Minivet; 
Melayu: Burung Mas Tulin
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran kecil (15 cm), berwarna merah padam dan hitam. Jantan merah terang dengan kepala, punggung, sayap, dan tengah ekor hitam mengkilap serta sapuan jingga pada perut dan sisi ekor. Pada betina, kepala dan punggung abu-abu, muka dan tubuh bagian bawah kuning, berubah menjadi jingga pada penutup bawah ekor dan tunggir.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Meninggi, merdu “swii-iit”.
Penyebaran global: P
alawan, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.

Penyebaran lokal dan status: 
Penetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya) dan Kalimantan. Ditemukan di hutan mangrove dan hutan-hutan sampai ketinggian 200 m di Sumatera.
Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.
Catatan: Beberapa pakar burung memperlakukan burung ini sebagai ras dari Sepah kecil.



4. SEPAH DAGU-KELABU (Pericrocotus solaris)

Inggris: Grey-chinned Minivet; 
Melayu: Burung Mas Dagu Abu-abu
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran sedang (17 cm), berwarna merah atau kuning. Jantan berwarna merah, perbedaannya dengan burung sepah lain yaitu tenggorokan dan penutup telinga yang abu-abu gelap suram. Betina berwarna kuning, ciri utamanya yaitu tidak ada warna kuning pada dahi, penutup telinga, dan tenggorokan.
Iris coklat gelap, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Lembut, sedikit parau “tsii-sip”.
Penyebaran global: 
Himalaya, Cina selatan, Asia tenggara, Semenanjung Malaysia, Sumatera, dan Kalimantan.


Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap yang umum di pegunungan Sumatera dan Kalimantan bagian utara (dari G. Kinabalu ke selatan sampai Liang Kubung dan Penrissen), di hutan-hutan pada ketinggian antara 1.200-2.000 m.
Kebiasaan: Seperti burung sepah yang lain.

5. SEPAH GUNUNG (Pericrocotus miniatus)

Inggris: Sunda Minivet
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran besar (19 cm), berwarna merah dan hitam dengan ekor panjang. Ciri-ciri betina adalah kombinasi kepala hitam, ekor sangat panjang, dan tidak ada warna merah pada bulu sektmder. Betina cukup unik dengan warna bulu hitam dan merah seperti jantan, warna merah meliputi tenggorokan, dagu, dan dahi, serta mantel yang kemerahan.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Keras bergetar “cii-cii-cii” atau suara keras berkepanjangan “tsrii-ii”.
Penyebaran global: 
Endemik di Sumatera dan jawa.


Penyebaran lokal dan status: Pegunungan di Sumatera (Leuser dan sepanjang Bukit Barisan sampai Dempu) dan jawa. Umum terdapat di hutan pegunungan pada ketinggian 1.200-2.400 m. Di Bali tidak tercatat.
Kebiasaan: Hidup dalam kelompok besar sampai berjumlah 30 ekor. Sering mengunjungi puncak-puncak pohon di dalam serta di dekat hutan primer dan perkebunan pinus, kadang-kadang mengunjungi lahan pertanian.

6. SEPAH HUTAN (Pericrocotus flammeus)

 Inggris: Scarlet Minivet; 
Melayu: Burung Mas Belukar
Deskripsi: 
Burung sepah berukuran besar (19 cm), beraneka warna. Jantan berwarna hitam biru dengan dada dan perut merah, begitu juga tungging, sisi terluar bulu ekor, dan dua bercak pada sayap. 
Betina berwarna lebih abu-abu pada punggung. Warna merah pada jantan diganti dengan warna kuning pada betina, yang melebar sampai tenggorokan, dagu, penutup telinga, dan dahi.
Iris coklat, paruh hitam, kaki hitam.
Suara: 
Lembut “kru-u-u-ti-tip, ti-tirr” atau “herr” berulang, serta suara bernada tinggi “sigit-sigit-sigit”.
Penyebaran global: India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Semenanjung Malaysia, Sunda Besar, dan Lombok.
Penyebaran lokal dan status: Penghuni tetap di Sumatera (termasuk pulau-pulau di sekitarnya), Kalimantan (distribusi terpencar tetapi tercatat di semua daerah), jawa, dan Bali. Secara lokal umum terdapat di dataran rendah dan perbukitan sampai ketinggian 1.500 m (di Jawa lebih tinggi lagi).
Kebiasaan: Lebih menyukai hutan primer, berlompatan di antara puncak pohon berdaun halus, berpasangan atau dalam kelompok. @aries.munandi

sumber : omkicau.com
wikipedia.org
gambar : orientalbirdimages.org
More aboutMantenan semakin digemari

Cikrak Daun : sikecil nan lincah

Diposting oleh Unknown

Phylloscopus trivirgatus

Phylloscopus trivirgatus Strickland, 1849
Cikrak Daun, Mountain Leaf-warbler

Cikrak daun atau Burung Tralis yang juga memiliki nama Burung blereng/Pare-pare adalah burung kecil dengan panjang sekitar 11 cm, berwarna kuning dan hijau, serta memiliki strip mahkota dengan alis mata yang kekuning-kuningan yang terlihat mencolok dengan warna punggung kehijauan ,tanpa garis pada sayap.Bahasa latin untuk burung ini adalah Phylloscopus trivirgatus dari keluarga warbler daun.

Habitat
Menyebar di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Ras yang terbatas terdapat di Gunung Kinabalu warnanya lebih abu-abu dan warna kuning yang kurang mencolok, Iris hampir hitam, paruh atas hitam, paruh bawah kemerahan serta kaki yang berwarna keabu-abuan. Lebih sering hidup dalam kelompok dan berbaur dengan jenis lain, terutama saat mencari makan pada tajuk atau paku-pakuan dan anggrek epifit. Burung ini merupakan burung yang gesit dan lincah. Jadi jika anda memlihara burung ini pastikan sangkar anda memiliki jeruji yang tidak mudah dilewati oleh burung ini.  Banyak terlihat di Palawan, Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar. Suara ngeroll dari burung cikrak daun tidak kalah dengan burung sejenis Blackthroat maupun Mozambiq Sangat cocok dipelihara untuk memancing burung jenis lainnya berbunyi.


Species
Terdiri atas 11 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
  • parvirostris (Stresemann, 1912): Semenanjung Malaysia (dari selatan Perak sampai Pahang).
  • sarawacensis (Chasen, 1938): Pulau Kalimantan bagian utara dan barat-laut (Pegunungan Trus Madi, Mulu dan Nyiut, Pegunungan Poi di Sarawak barat).
  • benguetensis (Ripley & Rabor, 1958): Filipina utara (Luzon utara).
  • nigrorum (Moseley, 1891): Filipina tengah dan tengah bagian utara (Luzon selatan, Mindoro, Panay, Negros).
  • peterseni (Salomonsen, 1962): Filipina barat (Palawan).
  • diuatae (Salomonsen, 1953): Camiguin Sur dan Mindanao timur-laut (Gunung Hilong-Hilong), di Filipina selatan.
  • malindangensis (Mearns, 1909): Semenanjung Zamboanga dan Gunung Malindang, di barat-laut Mindanao.
  • flavostriatus (Salomonsen, 1953): Gunung Katanglad dan pegunungan di provinsi Misamis Oriental, di Mindanao tengah bagian utara, Filipina.
  • mindanensis (E. J. O. Hartert, 1903): Mindanao selatan (Gunung Apo, Gunung Mayo), Filipina.
  • trivirgatus (Strickland, 1849): Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa.
  • kinabaluensis (Sharpe, 1901): Gunung Kinabalu (dan kemungkinan juga terdapat di daerah Pegunungan Muratus), di Pulau Kalimantan bagian utara. Ciri: lebih abu-abu dan kurang kuning.

Rawatan

Perawatan burung ini hampir sama dengan perawatan burung berkicau lainnya seperti Ciblek, Prenjak dan Tledekan, hanya saja untuk burung cikrak daun lebih sensitif jadi harus selalu diperhatikan ketersediaan dari Voer dan EFnya yang breupa UK ( Ulat Kandang) dan UB (Ulat Bambu). Kalau anda mendapatkan burung ini dalam kondisi sama sekali belum makan voer, agar burung bisa berumur panjang sebaiknya segera dilatih untuk mau makan voer caranya bisa dilihat disini .

Suara Cikrak Daun

Video Cikrak Daun


Baca juga : 
Bagaimana Menjinakan burung yang liar
Tips Memilih Burung Bakalan

More aboutCikrak Daun : sikecil nan lincah

Seputar Burung Pleci

Diposting oleh Unknown

Burung Pleci Kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) adalah nama sejenis burung kecil dari suku Zosteropidae, bangsa Passeriformes (burung petengger). Burung ini merupakan penetap di hutan-hutan terbuka di kawasan Asia tropis, mulai dari India ke timur hingga Cina dan Indonesia. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Oriental White-eye.  Suku burung-burung kacamata (Zosteropidae) mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yang cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari sini nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.

Banyak anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2008 di Kepulauan Togian, Sulawesi Tengah.
Burung kecil yang lincah, dengan panjang tubuh (dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 10–11 cm. Sisi atas tubuh tertutup bulu-bulu kehijauan atau hijau kekuningan (hijau zaitun), sedangkan sisi bawahnya sedikit bervariasi bergantung rasnya, kecuali leher dan dadanya yang berwarna kuning terang. Sayapnya membundar dan kaki-kakinya kuat.
Nama-namanya (“kacamata”, white-eye) merujuk pada lingkaran bulu-bulu kecil berwarna putih di sekeliling matanya. Nama marganya berasal dari kata Yunani zosterops, yang berarti ”sabuk mata”. Penampilan anggotanya sangat "biasa", tidak ada ciri mencolok, kecuali adanya segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Warna bulu biasanya hijau kelabu, tetapi ada jenisnya yang memiliki bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning.

burung ini kerap membentuk gerombolan besar yang bergerak bersama di antara tajuk pepohonan; bahkan sering juga bercampur dengan spesies lain. Meskipun utamanya burung kacamata bersifat pemakan serangga, namun ia pun memakan nektar dan aneka jenis buah. Sembari mencari mangsanya di sela-sela dedaunan, burung ini terus bergerak dari satu ranting ke lain ranting, dan kemudian berpindah ke lain pohon yang berdekatan, sambil terus mengeluarkan suara berkeciap tinggi setiap beberapa saat sekali untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok yang lainnya.Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan.

Di Jawa, burung ini tercatat bertelur mulai dari Januari hingga Oktober. Telur berjumlah kurang lebih tiga (2–5) butir berwarna biru pucat, diletakkan pada sarang berupa cawan kecil yang khas bentuknya. Sarang ini terbuat dari akar-akaran, tangkai dan tulang daun, dan bahan-bahan tumbuhan lainnya, serta dihiasi dengan lumut. Sarang diletakkan di percabangan ranting atau rumpun bambu, sekitar 2–4 m di atas tanah.

Di Australia bahkan ada yang menjadi hama di perkebunan anggur karena bertengger di tangkai dan melukai tanaman.


Tips memilih burung pleci :
  • Postur tubuh panjang dan besar
  • Warna putih yang melingkari matanya terlihat tebal
  • Burung tidak cacat
  • Bentuk paruh terlihat tebal dan panjang
Perawatan :
  • Jaga kebersihan kandang/sangkar
  • Mandikan pagi/sore dengan cara di semprot atau sediakan cepuk berisi air supaya burung mandi sendiri . Berikan kroto 1/4 sendok/hari
  • Berikan buah buahan seperti pepaya dan pisang
Perbedaan Betina dan Jantan :
  • Pleci Jantan mempunyai lingkar mata yang lebih tebal dan tajam
  • Pleci Jantan warna hijaunya lebih tajam
  • bisa juga di lihat kloaka/duburnya dengan cara di tiup kalau lebih menonjol berarti burung jantan.
Tambahan Informasi Ragam Jenis Burung Pleci

Kajian terhadap data DNA yang terbaru menghasilkan gambaran bahwa marga ini kemungkinan bukan monofiletik.Meski demikian baru sedikit spesies yang telah dipelajari, dengan jenis-jenis dari Kepulauan Mikronesia yang paling banyak dikaji contohnya. Agaknya terdapat dua kelompok garis kekerabatan; kelompok timur yang nampak jelas berbeda dan kelompok barat yang kekerabatannya lebih dekat dengan jenis-jenis Asia Timur. Kekerabatan kelompok yang pertama (kelompok timur) dengan burung-burung marga Rukia masih perlu diteliti lebih lanjut. Juga, jenis kacamata Tanjung Harapan nampak berbeda garis kekerabatannya dengan jenis-jenis selebihnya, namun hal ini belum bisa dipastikan.

More aboutSeputar Burung Pleci

Selendang biru

Diposting oleh Unknown

Burung Selendang biru
Burung selendang biru adalah tipe burung fighter yang kurang begitu banyak diminati oleh penggemar burung kicauan, padahal suaranya yang merdu dan mengalun sangat cocok untuk master burung kicauan seperti cucak hijau, dsb. meskipun bertipe burung petarung (fighter) tetapi burung ini kurang begitu atraktif dengan kata lain hanya mengikuti moodnya saja. Namun semenjak ramainya kontes - kontes burung dengan suara yang lebih bervariatif menjadikan burung ini semakin banyak diminati untuk dijadikan burung masteran. perawatannya yang mudah sama seperti perawatan burung sejenis  tledekan lainnya ( tledekan gunung dan tledekan laut ) .

Deskripsi
Berukuran agak besar (16cm). Berwarna biru muda (jantan) atau kecoklatan (betina). Jantan: Tubuh bagian atas biru pirus terang, kekang hitam, tenggorakan dan dada biru lebih muda, perut putih keabu-abuan, penutup ekor bawah putih. Betina : Tubuh bagian atas coklat abu-abu, ekor lebih coklat-merah bata, tubuh bagian bawah coklat keabu-abuan, lingkar mata dan kekang kuning coklat. Remaja : Coklat, berbintik hitam dan kuning kecoklatan.

Suara:
 
Nyanyian manis, nyaring, menurun, kemudian tiga nada terakhir menaik lagi. Juga suara parau (kadang-kadang) .


Penyebaran Global :
Himalaya sampai Cina selatan, Asia Tenggara, Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar.

Habitat

Di Sumatera ditemukan di gunung-gunung ke selatan sampai G. Kerinci. Di Kalimantan dan Jawa tidak umum terdapat di hutan perbukitan antara ketinggian 500-1400m, secara lokal sampai ketinggian 200m di kalimantan. Di Bali tidak tercatat.

Kebiasaan

Tinggal di tajuk hutan primer , bersembunyi didalam rimbunan dedaunan atau semak belukar.

Video:

More aboutSelendang biru

Jalak Rio makin diperhitungkan

Diposting oleh Unknown

RIO-RIO (Grosbeak Starling Scissirostrum dubium)




Alt. Common Name : Grosbeak Myna, Finch-billed Myna, Celebes Starling, Celebes Myna, Latham's Myna, Scissorbill Starling
Bird Family : Sturnini - Starlings & mynas
Bird Group : PASSERIFORMES
Red Data Status : Unspecified
Taxonomic Notes : Species endemic to Sulawesi, Bangka, Lembeh, Butung, Banggai and Togian Islands of Indonesia.

RIO-RIO termasuk dalam keluarga jalak (starling), dahulu burung ini dianggap sebelah mata dengan penampilannya yg jelek suara ngk ngek ngek...paling mahal pun dulu cuma 10 ribu rupiah, namun dengan perkembangannya setelah burung ini dirawat suara yg dihasilkan sungguh mempesona hingga bisa dipakai buat master burung lomba.

Tak dipungkiri memang, sebelum adanya lomba burung-burung masteran nama burung rio-rio tak terdaftar sebagai burung lomba ataupun burung favorite melainkan hanya sebagai burung pelengkap saja yaitu sebagai pemaster burung lomba lainnya.
Akan tetapi sejak adanya lomba khusus masteran, burung asal Sulawesi inipun jadi terangkat pamornya dan mulai dilirik oleh para kicau mania terlebih aksinya di arena lomba sangatlah memukau dan menghibur para kicau mania karena faktor kemampuannya sendiri yang sudah mampu menirukan berbagai jenis suara burung lainnya.
Kini rio-rio sudah sangat ramai dipasaran,bakalanpun laku keras. Tak heran kalau harganyapun jadi melonjak naik. Jangan heran kalau rio-rio berprestasi akan bisa menembus kisaran harga jutaan.
Indah diwarna,hebat disuara serta mudah rawatannya merupakan alasan pokok saat ini mengapa banyak kicaumania yang menyenanginya.
Dengan rawatan mandi ,jemur serta pemberian pisang ataupun buah-buahan yang segar serta extrafoding sedikit sudah mampu membuat burung tersebur siap bertanding.
Kunci utamanya adalah dari pemberian buah yang intensive serta berkala atau terpola bisa membuat staminanya tetap prima.
perbedaan burung jantan dan betina bisa dilihat dari warna full merah  yang ada pada bagian atas ekornya sedangkan untuk betina berwarna oranye kemerah-merahan.
 
sumber: berbagai sumber
More aboutJalak Rio makin diperhitungkan

sekilas mengenai camperling

Diposting oleh Unknown

Camperling atau orang sunda menyebutnya burung cangkeling dan namanya populer dalam sebuah lagu di daerah sunda adalah burung yang satu keluarga dengan jenis jalak, burung ini makin digemari oleh kalangan penggemar burung sebagai burung masteran dan juga sebagai burung kicauan yang menarik untuk dipelihara. Suaranya yang tajam serta gaya telernya semakin membuat keberadaan burung ini di habitatnya kian langka.
Perawatan burung camperling sama dengan perawatan burung jenis jalak lainnya yang sangat mudah dalam pemberian pakan serta rawatan hariannya, burung ini menyukai buah-buahan misalnya pisang dan pepaya, juga pemberian EF seperti jangkrik dan belalang akan membuat burung ini semakin rajin berkicau dirumah anda.



Membedakan camperling jantan dengan betina bisa dilihat dari warna bulunya, untuk burung jantan warna seluruh tubuhnya hitam pekat dengan mata yang memereah hingga terlihat menyeramkan/sangar sedangkan untuk betina mayoritas berwarna burik didadanya dengan sayap yang tetap berwarna hitam. baik burung jantan maupun betina sama-sama bisa bersuara.

More aboutsekilas mengenai camperling

Tips memilih dan membedakan burung bakalan

Diposting oleh Unknown

Memilih Burung bakalan

Sewaktu kita berada di pasar burung kita acapkali ditawari dengan burung jadi , burung bakalan dan burung bakalan muda hutan . tapi apakah kita mengerti maksudnya , untuk penggemar burung kicauan yang sudah malang melintang di dunia perburungan tentu hal tersebut sudah dapat dengan mudah membedakan antara burung bakalan muda , burung jadi dan burung bakalan muda hutan.  Tapi bagi pemula tentunya tentunya akan sulit untuk membedakannya. Sekarang topik kita kali ini adalah membedakan antara Burung jadi , Burung bakalan serta burung muda hutan serta tips dan bagaimana memilih burung bahan yang bagus dan mempunyai prospek kedepannya. 


 Memilih Burung Jadi
 
Burung jadi bagi siapapun itu entah itu pemula ataupun senior tentu dengan gampang melihat ciri-cirinya. Burung yang sudah jadi akan rajin berkicau dimanapun dan kapanpun, serta tidak akan takut jika melihat ataupun didekati oleh manusia. Burung ini tercipta dari
hasil perawatan harian yang rutin serta pemberian pakan dan vitamin yang mendukung stamina serta kondisi fisik dan suaranya. Oleh karena hasil perawatan yang bisa dibilang cukup ‘lama’ tersebut maka harga burung – burung jadi pun bisa meningkat beberapa kali lipat dari harga burung bakalan.  Terlebih lagi jika si burung ikut disertakan dalam setiap latihan – latihan ataupun kontes – kontes dan menyandang gelar juara I atau juara II maka otomatis harga dan wibawa si burung akan melonjak dan menjadi kebanggaan si pemilik burungnya.
Dalam pemilihan Burung jadi ini harus pula diperhitungkan apakah si burung sedang  dan akan mengalami kondisi Moulting / rontok bulu hal ini bisa ditanyakan kepada penjualnya kapan terakhir kali burung ini ganti bulu. Jangan sampai begitu berpindah tangan, ehh si burung beberapa hari kemudian mengalami rontok bulu yang berakibat pada semakin jarangnya ‘beliau’ bersuara serta kondisi fisik yang akan menurun drastis.  Sebaiknya jika anda ingin membeli burung jadi yang dalam keadaan demikian dengan alasan harganya yang relatif bisa lebih murah dari harga semula ( sewaktu kondisi FIT ) maka dianjurkan untuk merawat burung tersebut seperti layaknya rawatan burung yang sedang mengalami moulting / rontok bulu / mabung , hal ini sudah berkali – kali dijelaskan di blog burung indonesia ini, silahkan cari kembali di arsip – arsip , berikan setidaknya vitamin penumbuh bulu serta kecukupan asam amino untuk burung jadi yang sedang mengalami moulting tersebut. 

Memilih Burung bakalan.

Sering kita jumpai burung – burung bakalan yang bercampur dalam sebuah kandang besar, Burung – burung ini biasanya hasil dari penangkaran ataupun hasil tangkapan dari alam tapi usianya masih sangat muda ( piyik dan belum berganti bulu ) , Burung ini kerap disebut dengan burung trotolan oleh para penggemar burung di indonesia. Memilih burung bakalan pada usia ini sangat sulit untuk diketahui kedepannya apakah burung ini akan gacor atau mempunyai mental yang bagus atau malah burung ini hanya menghabiskan pakan kita saja dirumah selama beberapa bulan. 
Untuk bakalan kenari misalnya, harus dicari bakalan muda yang betul – betul PEJANTAN TANGGUH dalam artian berkelamin jantan, karena burung kenari jantan muda biasanya akan mulai mengeluarkan suaranya di usia 8 – 9 bulanan. Sementara burung kenari betina hanya akan menghabiskan pakan saja selama 8-9 bulan ( jarang bersuara ). Untuk burung bakalan sejenis pemakan serangga seperti ciblek atau prenjak di usia ini si burung sudah bisa dilatih makan voer serta bisa dilatih mentalnya dengan cara membuatnya jinak, karena burung ciblek muda masih berpotensi bisa dilatih jinak oleh kita jika kita rutin merawat dan melatihnya. Sukur – sukur bila burung tersebut nantinya jadi burung ‘cetrekan’ atau langsung gacor berbunyi saat pemiliknya menjentikan jarinya di hadapannya. 

Burung Bakalan Muda Hutan 

Selain burung bakalan yang sering kita jumpai di kios – kios burung, juga ada burung bakalan muda hutan . Burung bakalan muda hutan ini adalah burung – burung hasil tangkapan dari alam namun kondisi burung ini adalah setengah dewasa  dan biasanya sudah mengalami pergantian bulu / moulting. Bahkan kadang juga kita sering ditawari dengan burung yang sudah tua tapi masih disebut burung bakalan muda hutan. Rata – rata burung ini mempunyai suara khasnya aau suara aslinya yang mencirikan kondisi lingkungan tempatnya berasal sebelum ditangkap. Dan burung bakalan muda hutan yang rajin mengeluarkan suara aslinya inilah yang banyak dicari olah pecinta burung sebagai masteran untuk burung jagoannya. Banyak burung bakalan muda hutan yang bisa dijadikan master untuk burung sejenis Muray batu atau Cucak Ijo. Biasanya burung burung ini dicari karena keunikan suaranya.  Kekurangan dari burung bakalan muda hutan adalah sangat susah dilatih ataupun diatur oleh kita sehingga membuat mental burung – burung ini kurang bagus dan kerap menabrak sangkar jika ada yang mendekatinya. Diperlukan waktu yang lumayan lama untuk membuat burung ini menjadi jinak terhadap kita.  Tapi ada beberapa burung lokal kita yang bisa dibilang burung bakalan muda hutan tetapi masih bisa dilatih oleh kita dalam waktu yang singkat, dengan kata lain burung jenis ini mempunyai mental yang bagus serta mudah dalam perawatannya yaitu : Pentet / Toed / Cendet , Kutilang / Cangkurileung dan Jrog – jrog / Trucukan .

Ciri ciri burung bakalan yang masih berusia muda
Satu hal yang penting bagi kita dalam memiih burung bakalan adalah mengetahui apakah burung tersebut masih muda atau sudah dewasa ialah:
  • Perhatikan kakinya , kaki burung bakalan muda biasanya masih basah / berkilau jika kena cahaya, belum bersisik serta bercorak bersih, hanya saja secara umumnya belum ada burung bakalan hutan yang sudah tua kakinya bersisik.
  • Kuku burung yang sudah tua biasanya sudah memanjang, namun hal ini belum menjadi patokan karena banyak juga burung – burung muda hasil penangkaran yang kukunya terlihat memanjang.
  • Perhatikan paruhnya, paruh burung yang masih muda biasanya terlihat basah pada pangkal mulutnya, serta  paruhnya akan berwarna lebih muda ketimbang yang tua. 
  • Burung bakalan muda tidak seliar burung tangkapan yang sudah dewasa.  

Hal terpenting dalam memilih burung bakalan
Beberapa  hal yang harus diperhatikan dalam memilih burung bakalan muda baik itu bakalan muda hutan ataupun bakalan muda tangkaran. 

Jenis kelamin Jantan
Pastikan anda sudah mengetahui burung tersebut berkelamin jantan untuk tipe burung kicauan, lain halnya jika burung tersebut adalah burung Cucak Rawa, Lovebird, dll. 

Kondisi Fisik yang sehat
Pengertian sehat dapat dicirikan dengan gerakan burung relatif tenang dan stabil, bergerak tidak berlebihan. Burung yang bergerak secara berlebihan dapat menandakan burung tersebut sedang stress atau sebaliknya burung terlihat lemas yang dapat menandakan burung tersebut sedang dalam kondisi tidak sehat. Burung bakalan yang tidak sehat juga dapat dilihat dari warna bulu yang terlihat kusam dan kondisi bulu yang mengembang. Burung bakalan yang tampak sayapnya turun ke bawah dan bulu kepada berdiri dan leher di pendekan seperti dalam kondisi kedinginan serta mata yang sering terlihat seperti mengantuk, maka dapat dipastikan burung tersebut dalam kondisi sakit. Burung dalam kondisi seperti ini sebaiknya tidak dibeli. Sinar mata burung yang sehat biasanya terlihat jernih dan tajam serta bulunya sempurna dan berkilau.

Burung Tidak Cacat
Pilihlah burung yang anggota tubuhnya dalam kondisi baik, tidak buntung pada jari jemarinya, mata yang sehat, tidak terkena penyakit katarak atau buta, saya terlihat kokoh dan paruh utuh.
Penampilan fisik tubuh kicauan yang sempurna akan menambah daya tarik bagi pemeliharanya, lebih jauh jika burung tersebut dilombakan akan membawa kebanggan bagi pemiliknya. Cacat tubuh pada burung dapat dikarenakan beberapa hal, seperti terjerat jala saat penangkapan atau burung kurang baik pada saat distribusi ke kios/pedagang atau juga dapat karena burung terlampau liar sehingga menabrak atau tersangkut pada jeruji sangkar.

Bentuk Fisik yang mempunyai ciri khusus dan proporsional
Masing masing jenis burung mempunyai ciri khusus untuk menunjukan bahwa burung tersebut adalah burung bakalan yang baik. Namun secara umum ciri fisik burung bakalan yang baik adalah sebagai berikut :
•    memiliki dada yang bidang
•    mata yang jernih dan tajam
•    kaki yang kokoh serta cengkraman yang kuat
•    body yang lencir (besar dan panjang namun terlihat gagah)
•    bulu yang mengkilat
•    Paruh, pilihlah yang posisinya proporsional.
•    pada burung tertentu seperti murai batu, pilihlah burung dengan kepala papak yang biasanya mengindikasikan mental yang baik ,pilihlah burung yang memiliki lubang hidung yang kecil, menurut pengalaman kicaumania, burung yang memiliki lubang hidung yang kecil biasanya akan berkicau panjang dan kristal.
Catatan khusus: Untuk trend penghobi saat ini, misalnya penghobi Anis Merah (AM), pemilihan fisik AM jantan justru tidak mengikuti "pakem" tersebut. Sebab, telah berkembang pola penilaian AM yang lebih memberi poin penting untuk gaya teler. Gaya teler aneh (mbebek, doyong dsb) biasanya dihasilkan oleh AM yang berpenampilan fisik tidak proporsional. Misalnya, leher pendek, cara berdiri ndlosor tidak tegak, kepala terlihat pipih, kaki tidak membentuk huruf I kembar tetapi membentuk huruf X dan sebagainya.AM-AM dengan penampilan gagah, panjang/lencir, cenderung bergaya teler nekuk leher secara ketat (klasik).

Rajin Ngeriwik (berkicau)
    Akan lebih baik jika kita dapati burung bakalan yang kita beli telah rajin ngeriwik (berkicau secara perlahan) rajin untuk belajar berkicau atau bahkan mau berkicau. Sukur-sukur kita mendapatkan burung dengan volume diatas rata-rata yang dapat menjadi modal jika nantinya kita berniat untuk mengikutsertakan burung tersebut ke pentas lomba. Untuk burung piyik, pilihlah burung yang jika diberi makanan dia akan merengek lebih keras dan terlihat mendominasi burung lainnya.

Sumber : berbagai sumber

More aboutTips memilih dan membedakan burung bakalan

Nasib tragis burung pelatuk bawang

Diposting oleh Unknown

Burung Pelatuk bawang banyak dicari tetapi bukan untuk dinikmati suaranya ataupun dijadikan master buat burung muray akan tetapi nasib burung pelatuk ini lebih tragis dibanding burung-burung lainnya yang dijadikan klangenan aau peliharaan, Burung pelatuk bawang ini dipercaya sarat akan khasiat mistik. Burung bernama latin Dinopium javanense ini selain digunakan pelengkap sesaji hampir semua bagian tubuhnya dipercaya punya daya mistis. Sebagai contoh, selain sebagai obat kuat, pelatuk bawang juga bisa menjadikan seseorang menjadi orator dan ahli debat ulung.
Kepercayaan tentang khasiat mistik burung pelatuk ini yang membuat makin hari pelatuk bawang (Dinopium javanense) menjadi burung langka yang terancam punah.



Burung pelatuk bawang adalah burung anggota famili Pecidae yang bisa ditemukan mulai dari Bangladesh, Brunei, China, Kamboja, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Thailand,
Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Di Indonesia, burung ini utamanya dapat di jumpai di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Common Flameback atau Common Goldenback. Di Indonesia dan Melayu burung pelatuk bawang dikenal juga sebagai burung jelatuk, belatuk pinang muda, dan Pelatuk besi. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin) burung ini dinamakan Dinopium javanense.
Burung sarat khasiat mistik ini berukuran sedang. Bulu sayap berwarna kuning, bulu leher berwarna hitam dengan garis-garis berwarna putih. Burung jantan mempunyai mahkota berwarna merah sedangkan mahkota burung pelatuk betina berwarna hitam.
Burung pelatuk bawang ini menyukai hutan daerah tropis dan subtropis di daerah dataran rendah hingga hutan bakau. Populasinya tidak diketahui dengan pasti. Tetapi oleh IUCN redlist, burung pelatuk bawang dikategorikan sebagai “Least Concern” sejak tahun 1988.

Burung pelatuk bawang juga ditetapkan sebagai fauna identitas kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.


Khasiat Burung Pelatuk Bawang
Burung pelatuk bawang sarat akan muatan mistis dan dipercaya mempunyai kekuatan mistik yang ampuh. Bagi masyarakat Jawa, Burung Pelatuk Bawang menggambarkan watak yang mempunyai pendirian yang kuat, rajin bekerja tetapi tidak sabar. Dalam berbagai primbon Jawa dan Melayu (salah satunya primbon Betaljemur Adammakna), burung pelatuk bawang mempunyai khasiat sebagai:
  • Membuat pandai dan lincah berbicara dan berdebat.
  • Menumbuhkan kewibawaan.
  • Pengikat istri atau suami.
  • Menyepuh dan meningkatkan kesaktian sebuah senjata.
  • Mempercantik wajah dan aura (pesona) tubuh.
  • Penangkal maling dan rampok.
  • Penolak dan penyembuh berbagai macam penyakit.
  • Menyembuhkan penyakit gila.
  • Meningkatkan stamina dan keperkasaan.
  • Tolak balak ilmu hitam.
Tentang bagaimana cara mengunakan burung pelatuk bawang untuk memperoleh berbagai khasiat tersebut, sengaja tidak akan saya sampaikan. Karena kesemuanya harus dengan mengorbankan nyawa Sang Pelatuk. Dan itu hanya akan membuat burung yang telah langka ini akan semakin langka.
sumber : alamendah.worpress.com
More aboutNasib tragis burung pelatuk bawang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...