Tampilkan postingan dengan label burung murai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label burung murai. Tampilkan semua postingan

Tips memilih dan membedakan burung bakalan

Diposting oleh Unknown

Memilih Burung bakalan

Sewaktu kita berada di pasar burung kita acapkali ditawari dengan burung jadi , burung bakalan dan burung bakalan muda hutan . tapi apakah kita mengerti maksudnya , untuk penggemar burung kicauan yang sudah malang melintang di dunia perburungan tentu hal tersebut sudah dapat dengan mudah membedakan antara burung bakalan muda , burung jadi dan burung bakalan muda hutan.  Tapi bagi pemula tentunya tentunya akan sulit untuk membedakannya. Sekarang topik kita kali ini adalah membedakan antara Burung jadi , Burung bakalan serta burung muda hutan serta tips dan bagaimana memilih burung bahan yang bagus dan mempunyai prospek kedepannya. 


 Memilih Burung Jadi
 
Burung jadi bagi siapapun itu entah itu pemula ataupun senior tentu dengan gampang melihat ciri-cirinya. Burung yang sudah jadi akan rajin berkicau dimanapun dan kapanpun, serta tidak akan takut jika melihat ataupun didekati oleh manusia. Burung ini tercipta dari
hasil perawatan harian yang rutin serta pemberian pakan dan vitamin yang mendukung stamina serta kondisi fisik dan suaranya. Oleh karena hasil perawatan yang bisa dibilang cukup ‘lama’ tersebut maka harga burung – burung jadi pun bisa meningkat beberapa kali lipat dari harga burung bakalan.  Terlebih lagi jika si burung ikut disertakan dalam setiap latihan – latihan ataupun kontes – kontes dan menyandang gelar juara I atau juara II maka otomatis harga dan wibawa si burung akan melonjak dan menjadi kebanggaan si pemilik burungnya.
Dalam pemilihan Burung jadi ini harus pula diperhitungkan apakah si burung sedang  dan akan mengalami kondisi Moulting / rontok bulu hal ini bisa ditanyakan kepada penjualnya kapan terakhir kali burung ini ganti bulu. Jangan sampai begitu berpindah tangan, ehh si burung beberapa hari kemudian mengalami rontok bulu yang berakibat pada semakin jarangnya ‘beliau’ bersuara serta kondisi fisik yang akan menurun drastis.  Sebaiknya jika anda ingin membeli burung jadi yang dalam keadaan demikian dengan alasan harganya yang relatif bisa lebih murah dari harga semula ( sewaktu kondisi FIT ) maka dianjurkan untuk merawat burung tersebut seperti layaknya rawatan burung yang sedang mengalami moulting / rontok bulu / mabung , hal ini sudah berkali – kali dijelaskan di blog burung indonesia ini, silahkan cari kembali di arsip – arsip , berikan setidaknya vitamin penumbuh bulu serta kecukupan asam amino untuk burung jadi yang sedang mengalami moulting tersebut. 

Memilih Burung bakalan.

Sering kita jumpai burung – burung bakalan yang bercampur dalam sebuah kandang besar, Burung – burung ini biasanya hasil dari penangkaran ataupun hasil tangkapan dari alam tapi usianya masih sangat muda ( piyik dan belum berganti bulu ) , Burung ini kerap disebut dengan burung trotolan oleh para penggemar burung di indonesia. Memilih burung bakalan pada usia ini sangat sulit untuk diketahui kedepannya apakah burung ini akan gacor atau mempunyai mental yang bagus atau malah burung ini hanya menghabiskan pakan kita saja dirumah selama beberapa bulan. 
Untuk bakalan kenari misalnya, harus dicari bakalan muda yang betul – betul PEJANTAN TANGGUH dalam artian berkelamin jantan, karena burung kenari jantan muda biasanya akan mulai mengeluarkan suaranya di usia 8 – 9 bulanan. Sementara burung kenari betina hanya akan menghabiskan pakan saja selama 8-9 bulan ( jarang bersuara ). Untuk burung bakalan sejenis pemakan serangga seperti ciblek atau prenjak di usia ini si burung sudah bisa dilatih makan voer serta bisa dilatih mentalnya dengan cara membuatnya jinak, karena burung ciblek muda masih berpotensi bisa dilatih jinak oleh kita jika kita rutin merawat dan melatihnya. Sukur – sukur bila burung tersebut nantinya jadi burung ‘cetrekan’ atau langsung gacor berbunyi saat pemiliknya menjentikan jarinya di hadapannya. 

Burung Bakalan Muda Hutan 

Selain burung bakalan yang sering kita jumpai di kios – kios burung, juga ada burung bakalan muda hutan . Burung bakalan muda hutan ini adalah burung – burung hasil tangkapan dari alam namun kondisi burung ini adalah setengah dewasa  dan biasanya sudah mengalami pergantian bulu / moulting. Bahkan kadang juga kita sering ditawari dengan burung yang sudah tua tapi masih disebut burung bakalan muda hutan. Rata – rata burung ini mempunyai suara khasnya aau suara aslinya yang mencirikan kondisi lingkungan tempatnya berasal sebelum ditangkap. Dan burung bakalan muda hutan yang rajin mengeluarkan suara aslinya inilah yang banyak dicari olah pecinta burung sebagai masteran untuk burung jagoannya. Banyak burung bakalan muda hutan yang bisa dijadikan master untuk burung sejenis Muray batu atau Cucak Ijo. Biasanya burung burung ini dicari karena keunikan suaranya.  Kekurangan dari burung bakalan muda hutan adalah sangat susah dilatih ataupun diatur oleh kita sehingga membuat mental burung – burung ini kurang bagus dan kerap menabrak sangkar jika ada yang mendekatinya. Diperlukan waktu yang lumayan lama untuk membuat burung ini menjadi jinak terhadap kita.  Tapi ada beberapa burung lokal kita yang bisa dibilang burung bakalan muda hutan tetapi masih bisa dilatih oleh kita dalam waktu yang singkat, dengan kata lain burung jenis ini mempunyai mental yang bagus serta mudah dalam perawatannya yaitu : Pentet / Toed / Cendet , Kutilang / Cangkurileung dan Jrog – jrog / Trucukan .

Ciri ciri burung bakalan yang masih berusia muda
Satu hal yang penting bagi kita dalam memiih burung bakalan adalah mengetahui apakah burung tersebut masih muda atau sudah dewasa ialah:
  • Perhatikan kakinya , kaki burung bakalan muda biasanya masih basah / berkilau jika kena cahaya, belum bersisik serta bercorak bersih, hanya saja secara umumnya belum ada burung bakalan hutan yang sudah tua kakinya bersisik.
  • Kuku burung yang sudah tua biasanya sudah memanjang, namun hal ini belum menjadi patokan karena banyak juga burung – burung muda hasil penangkaran yang kukunya terlihat memanjang.
  • Perhatikan paruhnya, paruh burung yang masih muda biasanya terlihat basah pada pangkal mulutnya, serta  paruhnya akan berwarna lebih muda ketimbang yang tua. 
  • Burung bakalan muda tidak seliar burung tangkapan yang sudah dewasa.  

Hal terpenting dalam memilih burung bakalan
Beberapa  hal yang harus diperhatikan dalam memilih burung bakalan muda baik itu bakalan muda hutan ataupun bakalan muda tangkaran. 

Jenis kelamin Jantan
Pastikan anda sudah mengetahui burung tersebut berkelamin jantan untuk tipe burung kicauan, lain halnya jika burung tersebut adalah burung Cucak Rawa, Lovebird, dll. 

Kondisi Fisik yang sehat
Pengertian sehat dapat dicirikan dengan gerakan burung relatif tenang dan stabil, bergerak tidak berlebihan. Burung yang bergerak secara berlebihan dapat menandakan burung tersebut sedang stress atau sebaliknya burung terlihat lemas yang dapat menandakan burung tersebut sedang dalam kondisi tidak sehat. Burung bakalan yang tidak sehat juga dapat dilihat dari warna bulu yang terlihat kusam dan kondisi bulu yang mengembang. Burung bakalan yang tampak sayapnya turun ke bawah dan bulu kepada berdiri dan leher di pendekan seperti dalam kondisi kedinginan serta mata yang sering terlihat seperti mengantuk, maka dapat dipastikan burung tersebut dalam kondisi sakit. Burung dalam kondisi seperti ini sebaiknya tidak dibeli. Sinar mata burung yang sehat biasanya terlihat jernih dan tajam serta bulunya sempurna dan berkilau.

Burung Tidak Cacat
Pilihlah burung yang anggota tubuhnya dalam kondisi baik, tidak buntung pada jari jemarinya, mata yang sehat, tidak terkena penyakit katarak atau buta, saya terlihat kokoh dan paruh utuh.
Penampilan fisik tubuh kicauan yang sempurna akan menambah daya tarik bagi pemeliharanya, lebih jauh jika burung tersebut dilombakan akan membawa kebanggan bagi pemiliknya. Cacat tubuh pada burung dapat dikarenakan beberapa hal, seperti terjerat jala saat penangkapan atau burung kurang baik pada saat distribusi ke kios/pedagang atau juga dapat karena burung terlampau liar sehingga menabrak atau tersangkut pada jeruji sangkar.

Bentuk Fisik yang mempunyai ciri khusus dan proporsional
Masing masing jenis burung mempunyai ciri khusus untuk menunjukan bahwa burung tersebut adalah burung bakalan yang baik. Namun secara umum ciri fisik burung bakalan yang baik adalah sebagai berikut :
•    memiliki dada yang bidang
•    mata yang jernih dan tajam
•    kaki yang kokoh serta cengkraman yang kuat
•    body yang lencir (besar dan panjang namun terlihat gagah)
•    bulu yang mengkilat
•    Paruh, pilihlah yang posisinya proporsional.
•    pada burung tertentu seperti murai batu, pilihlah burung dengan kepala papak yang biasanya mengindikasikan mental yang baik ,pilihlah burung yang memiliki lubang hidung yang kecil, menurut pengalaman kicaumania, burung yang memiliki lubang hidung yang kecil biasanya akan berkicau panjang dan kristal.
Catatan khusus: Untuk trend penghobi saat ini, misalnya penghobi Anis Merah (AM), pemilihan fisik AM jantan justru tidak mengikuti "pakem" tersebut. Sebab, telah berkembang pola penilaian AM yang lebih memberi poin penting untuk gaya teler. Gaya teler aneh (mbebek, doyong dsb) biasanya dihasilkan oleh AM yang berpenampilan fisik tidak proporsional. Misalnya, leher pendek, cara berdiri ndlosor tidak tegak, kepala terlihat pipih, kaki tidak membentuk huruf I kembar tetapi membentuk huruf X dan sebagainya.AM-AM dengan penampilan gagah, panjang/lencir, cenderung bergaya teler nekuk leher secara ketat (klasik).

Rajin Ngeriwik (berkicau)
    Akan lebih baik jika kita dapati burung bakalan yang kita beli telah rajin ngeriwik (berkicau secara perlahan) rajin untuk belajar berkicau atau bahkan mau berkicau. Sukur-sukur kita mendapatkan burung dengan volume diatas rata-rata yang dapat menjadi modal jika nantinya kita berniat untuk mengikutsertakan burung tersebut ke pentas lomba. Untuk burung piyik, pilihlah burung yang jika diberi makanan dia akan merengek lebih keras dan terlihat mendominasi burung lainnya.

Sumber : berbagai sumber

More aboutTips memilih dan membedakan burung bakalan

Hwamei | Riwayatmu kini ...

Diposting oleh Unknown

Hwamey (Leucodioptron canorum, formerly Garrulax canorus) atau lebih akrab dikenal dengan sebutan wambi adalah burung yang pernah populer di kalangan pecinta burung kicauan indonesia di tahun 90an, sejajar dengan burung burung lain yang juga memiliki banyak penggemar dizamannya yaitu Poksay, Samho, Robin peking, dan Jalak hongkong. Populasi hwa mey saat itu cukup banyak dipasaran maupun di habitatnya di negeri china sehingga burung hwamey yang diambil dari bahasa china ( hua-mei ) yang berarti 'alis yg dicat' itu banyak di ekspor ke negara-negara tetangga termasuk Indonesia dan malaysia. namun semenjak terjadinya kasus flu burung pertama kali yang mewabah di negeri china , pemerintah indonesia menutup pintu masuk burung-burung serta unggas-unggas impor dari negeri china dan ini termasuk burung hwamei, poksay, robin peking, jalak hongkong dan samho. bahkan kelangkaan burung hwamei ini pun terasa hingga saat sekarang ini. 
Burung hwamei ini termasuk burung yang pintar menirukan suara burung lain, suaranya
yang keras, tajam dan bervariasi menjadikan burung ini memiliki cukup banyak peminatnya baik di negara asalnya ataupun di negara-negara asia lainnya seperti thailand, malaysia, philipina bahkan indonesia. Sayang keberadaan burung hwamei di indonesia semakin susah didapatkan kalaupun ada pasti harganya melambung tinggi atau burungnya pun sudah tua. Burung inipun sempat merajai arena-arena kontes ataupun lomba-lomba burung berkicau dizamannya.
Burung hwamei termasuk burung tipe 'fighter' , temperamennya yang tinggi membuat burung ini di negeri asalnya sering dijadikan sebagai burung aduan (seperti ngadu ayam kalo di indonesia) .
Habitat burung ini adalah di semak-semak belukar, Hutan sekunder, Hutan terbuka, Taman dan kebun hingga ketinggian 1800 dpl. Populasi burung ini cukup banyak tersebar di area-area terbuka, Burung ini senang bersembunyi di dalam semak ataupun pepohonan yang rindang. 

Hwamei mengais makanannya diantara dedaunan di atas tanah, makanannya adalah serangga dan juga buah-buahan. biasanya terlihat berpasangan atau dalam jumlah kelompok yang kecil. Musim kawin berlangsung dari bulan Mei hingga Juli. Sebuah sarang berbentuk cangkir besar dibangun hingga dua meter di atas tanah di pohon atau semak atau juga di antara semak belukar. Bertelur antara Dua hingga lima telur yang berwarna biru atau biru-hijau.

Perbedaan Jantan dan Betina

Perbedaan burung hwamei jantan dan betina bisa didengar dari suara yang dikeluarkannya, Kalau burung jantan suaranya bervariasi dan terdengar keras sedangkan untuk burung betina hanya bersuara memanggil ' tcrrrrrrr...tcrrrrrrrr...tcrrrrrrrrrrr' .
Untuk tubuh jantan biasanya lebih gemuk dan besar dari burung betina serta warna alis matanya yang tajam dan tebal, sementara untuk burung betina biasanya warna keseluruhan tubuhnya terlihat kusam.



Rawatan Harian Burung hwamei


Perawatan harian burung ini sama saja dengan burung burung bertipe fighter lainnya seperti Kacer, Tledekan dan Muray batu. Jangan menggantung 2 ekor burung yang sama secara berdekatan atau saling melihat karena hal itu bisa berpengaruh pada mental dan juga kondisi si burung. Untuk EF (ekstra Fooding) bisa secara rutin diberikan Jangkrik, belalang dan buah-buahan segar. 
Pemilihan kandang untuk burung hwamei dianjurkan menggunakan sangkar berbentuk bulat ( kalau dulu sangkar bulat yang memiliki kunci berbentuk garpu sering disebut dengan sangkar hwamei ) dikarenakan jika menggunakan sangkar dikhawatirkan merusak paruh ataupun bulu-bulu ekornya. karena burung hwamei termasuk burung yang sangat giras hingga sering menabrak-nabrak sangkarnya hingga membuat ujung pangkal paruhnya rusak atau juga peruhnya bengkok, tetapi juga biarpun burung hwamei anda sudah jinak lebih baik tetap menggunakan sangkar berbentuk bulat ( sudah dari sononya begitu,hehehe ) 


Suara burung hwamei



Video hwamei


More aboutHwamei | Riwayatmu kini ...

Tips Perawatan Kacer

Diposting oleh Unknown

Kunci dalam bermain Kacer di lapangan adalah rawatan harian.
Kenapa ?? Seperti yang seringkali di ulas bahwa yang paling penting kita atur adalah mental, emosi dan birahi Kacer .
Burung fighter seperti Kacer memang diibaratkan petarung yang harus komplit memiliki; mental, stamina dan killing puch.
mental kurang = mbagong
stamina kurang = mbagong (awal kerja separoh jln mbagong)
killing punch = ga menang (ngerol aja ga punya tembakan,puayaahhh....)

Makanya sering muncul istilah “jalani rawatan pemilik sebelumnya” yang
menjadi solusi singkat walau belum tentu jitu. Kenapa ?? Apakah kita yakin betul dengan rawatan pemilik sebelumnya Kacer tersebut telah stabil, atau hanya kebetulan saja pada saat tsb dia mau nampil.

Jadi bermain main dengan burung kacer ada 3 point ;

  1. Membaca dan memahami karakter Kacer kita (ini dibutuhkan pengamatan yang perlu waktu & kesabaran).
  2. Rawatan Harian adalah fooding,kandang dan tangkringan,mandi & jemur juga banyak yang menggunakan Umbaran.
  3. Rawatan/Setting Lapangan.

A. RAWATAN HARIAN


Penjemuran

Penjemuran kacer harus dibuat rutin setiap hari agar burung lebih fit & mempunyai
nafas yang lebih panjang. Durasi Jemur bisa dinaikan secara bertahap setiap minggunya
contoh : 
  •   minggu 1 jemur dari jam 8 s/d jam 10
  •   minggu 2 jemur dari jam 10 s/d jam 10.30
  •   Dan seterusnya sampai ketika di jemur lama kacer tidak membuka mulutnya
Ketika penjemuran sedang dilakukan, coba keluarkan semua pakannya, ini gunanya untuk menambah tebal suaranya. Setelah selesai dijemur taruh kandang ditempat yang teduh untuk diangin-anginkan sampai mulutnya tidak mangap lagi kemudian masukan dahulu Voernya pasti dia akan memakan karena selama penjemuran kacer tersebut tidak makan sama sekali.
Kenapa Voernya dahulu yang diberikan adalah supaya sewaktu memakan voernya ikut tertelan juga lendir kering yang ada dikerongkongannya.
Setelah memasukan Voer makanannya selama 15 menit baru masukan air minumnya. Air larutan bagus diberikan pada kacer dan berguna untuk kejernihan suara burung tersebut. Kalau air Larutan tersebut diminum sampai habis baru kita ganti dengan air putih sampai esok pagi.





Mandi
Mandi berguna untuk menstabilkan birahi/emosi, jadi pada dasarnya kita biasakan Kacer tersebut untuk mandi setidak-tidaknya 1x setiap harinya. Efek lain dari mandi adalah sedikit mengurangi kelelahan kacer dan mengurangi emosi.
Tapi banyak juga yang kacernya kurang ngedur memandikan Kacernya berapa hari sekali ini agar birahi nya naik karena panas badannya.
Tips : Cobalah mandikan kacer pada waktu malam, ini salah satu solusi juga untuk mengurangi/menghilangkan mbagong, dan akan lebih bagus lagi jika menggunakan air dingin.  Dan pada saat mandi itulah kita berikan EF dan membersihkan kandangnya.

Ekstra Fooding


Buah

Buah-buahan bagus diberikan pada kacer yang berfungsi untuk menurunkan birahi & menajamkan suara.
Buah-buahan yang biasa diberikan pada kacer adalah ;


  • Pepaya, Lebih sering diartikan untuk menurunkan birahi (walau tidak signifikan)
  • Apel, Biasanya digunakan untuk menajamkan suara (walau tidak signifikan) dan membikin suara menjadi lebih jernih.
  • Pisang  : banyak yang bilang pemberian kacer malah membuat  kacer jadi gemuk. ini solusi buat anda yang punya burung kacer yang ingin kacernya terlihat gede/super :).
Jangkrik
Sudah menjadi rahasia umum bahwa jangkrik digunakan utk power suara Kacer tapi juga bisa menaikkan birahi kacer.
Untuk harian jangan diberikan terlalu banyak agar terjaga birahinya.Menjelang lomba baru di naikan karena lomba memerlukan energi extra
Persiapan kacer ke lomba:


  • Jangan dulu dipertemukan dengan Kacer lain dan juga burung Muray Batu.
  • Pada pagi hari kacer dimandikan setelah itu dimasukan ke kandang umbaran untuk menguatkan otot-otot sayapnya.
  • Jemur sekuatnya.
  • Pada Sore harinya burung dimandikan dan kembali dimasukan kedalam kandang harian.
  • Berikan EF dan pada minggu-minggu terakhir pemberian EF ini ditingkatkan, contoh : Senin pagi jangkrik 5 , sore jangkrik 5
    Selasa pagi jangkrik 6 , sore jangkrik 6

    Rabu  : 7-7 + Ulat Hongkong

    Kamis : 8-8 + Ulat Hongkong

    Jum'at : Burung mulai dipindahkan ke sangkar khusus lomba s/d sabtu
    Minggu EF kembali normal 5-5 cuma di tambah dengan pemberian Ulat Hongkong 
  • Turun yg ke 2 lihat performa main pertama tadi baru di tambah EF secukupnya (Jangkrik+Ulat Hgk)
Tips : 
Saya pribadi menyukai settingan rendah utk jangkrik pada hariannya, kalau bisa maksimal 3-4 ekor/hari. Teknisnya disesuaikan dengan aktifitas kita, bisa dilakukan dengan pemberian sekaligus atau diatur 2x pemberian. Yang terpenting kita coba biasakan dengan kebiasaan dan kesanggupan kita.
Untuk Kacer yang mbagong baik di poloskan dulu saja (tidak diberi jangkrik ) atau diberikan jangkrik hanya 1x1 saja/harinya jangkrik terbanyak yang pernah saya tahu sekitar 120 ekor,ini diberikan pada H-1.

Cacing

Cacing bisa diberi untuk menurunkan efek birahi pada Kacer.
Tips : Usahakan cacing di hapus dari harian kecuali Kacer yang kita miliki adalah Kacer muda, karena Kacer muda rata-rata memiliki birahi yang LABIL dan cenderung di bawah standar.

Kroto
Walaupun masih banyak yang jarang memakai Kroto tetapi fungsi Kroto juga adalah untuk membuat kacer gacor & birahi cepat naik jadi lebih total ketika di adu.

Ulat Bambu (UB)

Biasa diberikan 1-3 ekor di lapangan ketika di adu kacernya nubruk2 sangkar/ngejeruji alias kegalakan.UB berfungsi untuk menurunkan birahi,jadi ini juga salah satu trik agar kacer tidak mbagong ketika di adu ,tetapi juga ini semua bergantung dari karakter burung kacer masing-masing.

Ulat Hongkong (UH),

sebaiknya jangan menggunakan UH sebagai EF harian karena UH memiliki efek (emosi)/panas tubuh yang instan.baik diberikan ketika hari hujan tidak ada panas,menjelang lomba ini biasa ane berikan 1-2 sesi sebelumnya,takaran bisa 10-20 ekor

B. Kandang dan Tangkringan


Kandang Harian

kita pilih yang mudah dibersihkan biasa menggunakan sangkar kotak/tempe ukuran bisa 40x40x70,40x45x70 dsb. Biasakan membersihkan kandang setiap hari agar kacer tidak gampang terkena kutu dan juga rumah kita tidak bau.

Kandang Lomba

Sesuaikan dengan kondisi kantong anda saja ^^

Tangkringan

Sesuaikan dengan gaya main nya dan pastikan dalam memasang tangkringan ekor  kacer jangan sampai terkena jeruji kandang agar tidak mudah  patah / rusak bulu ekornya.

Tangkringan Model Sejajar

Bisa digunakan secara bertingkat sejajar untuk kacer dengan gaya naik-turun lincah sambil mengkibas-kibaskan ekor, goyang mang....

Tangkringan Model Palang

Tangkringan palang bisa dipakai untuk kacer yang tidak terlalu banyak bergaya cenderung agar lebih nancap/nagen.

Tangkringan Model 3 tangkringan

Banyak ditemukan di daerah bangka, 2 dibawah,1 di atas (tengah2) salah satu cara agar kacer main tidak turun ke bawah.

C. Rawatan Mabung

- Jangan dimandikan,
- Full kerodong,
- Bersihkan kandang 2-3 hari sekali
- Saat yang tepat untuk rubah/reset settingan
- Saat tepat untuk memaster kacer
- EF normal harian saja

Selesai Mabung

- Mulai mandikan
- Terus di master
- EF di biasakan kembali
- Ketika bulu sudah full semua baru pelan2 di jemur lagi
- Kurang lebih 1 bulan full jemur tunggu bulu tuaan,baru mulai di lombakan kembali







Suara Kacer:




Tips tambahan :

  • Jangan memiliki kacer lebih dari 1 kalaupun punya lebih sebaiknya dipisah dan jangan sampai saling kelihatan.
  • Sering-seringlah menggantang burung kkacer dekat dengan burung masteran.
  • Pada waktu menggantang burung dirumah jangan berdekatan dengan burung bertipe fighter lainnya semisal Muray Batu dan Tledekan.
  • Sewaktu dilapangan sebaiknya jangan sampai berdekatan dengan burung sejenis ataupun burung Muray batu, ini untuk menjaga kondisi dan energinya agar si burung tidak cepat capek sewaktu mulai giliran lomba.

Tips lainnya yang bermanfaat 
Tips merawat burung cucak hijau
Tips merawat muray batu bakalan MH 
Tips memilih burung bakalan di pasar burung
Tips menangkarkan kacer


Mudah2an berguna untuk KacerMania... sumber : kicaumania[.]org

More aboutTips Perawatan Kacer

Nasib tragis burung pelatuk bawang

Diposting oleh Unknown

Burung Pelatuk bawang banyak dicari tetapi bukan untuk dinikmati suaranya ataupun dijadikan master buat burung muray akan tetapi nasib burung pelatuk ini lebih tragis dibanding burung-burung lainnya yang dijadikan klangenan aau peliharaan, Burung pelatuk bawang ini dipercaya sarat akan khasiat mistik. Burung bernama latin Dinopium javanense ini selain digunakan pelengkap sesaji hampir semua bagian tubuhnya dipercaya punya daya mistis. Sebagai contoh, selain sebagai obat kuat, pelatuk bawang juga bisa menjadikan seseorang menjadi orator dan ahli debat ulung.
Kepercayaan tentang khasiat mistik burung pelatuk ini yang membuat makin hari pelatuk bawang (Dinopium javanense) menjadi burung langka yang terancam punah.



Burung pelatuk bawang adalah burung anggota famili Pecidae yang bisa ditemukan mulai dari Bangladesh, Brunei, China, Kamboja, Filipina, Malaysia, Myanmar, Laos, Thailand,
Filipina, Vietnam, dan Indonesia. Di Indonesia, burung ini utamanya dapat di jumpai di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Common Flameback atau Common Goldenback. Di Indonesia dan Melayu burung pelatuk bawang dikenal juga sebagai burung jelatuk, belatuk pinang muda, dan Pelatuk besi. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin) burung ini dinamakan Dinopium javanense.
Burung sarat khasiat mistik ini berukuran sedang. Bulu sayap berwarna kuning, bulu leher berwarna hitam dengan garis-garis berwarna putih. Burung jantan mempunyai mahkota berwarna merah sedangkan mahkota burung pelatuk betina berwarna hitam.
Burung pelatuk bawang ini menyukai hutan daerah tropis dan subtropis di daerah dataran rendah hingga hutan bakau. Populasinya tidak diketahui dengan pasti. Tetapi oleh IUCN redlist, burung pelatuk bawang dikategorikan sebagai “Least Concern” sejak tahun 1988.

Burung pelatuk bawang juga ditetapkan sebagai fauna identitas kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.


Khasiat Burung Pelatuk Bawang
Burung pelatuk bawang sarat akan muatan mistis dan dipercaya mempunyai kekuatan mistik yang ampuh. Bagi masyarakat Jawa, Burung Pelatuk Bawang menggambarkan watak yang mempunyai pendirian yang kuat, rajin bekerja tetapi tidak sabar. Dalam berbagai primbon Jawa dan Melayu (salah satunya primbon Betaljemur Adammakna), burung pelatuk bawang mempunyai khasiat sebagai:
  • Membuat pandai dan lincah berbicara dan berdebat.
  • Menumbuhkan kewibawaan.
  • Pengikat istri atau suami.
  • Menyepuh dan meningkatkan kesaktian sebuah senjata.
  • Mempercantik wajah dan aura (pesona) tubuh.
  • Penangkal maling dan rampok.
  • Penolak dan penyembuh berbagai macam penyakit.
  • Menyembuhkan penyakit gila.
  • Meningkatkan stamina dan keperkasaan.
  • Tolak balak ilmu hitam.
Tentang bagaimana cara mengunakan burung pelatuk bawang untuk memperoleh berbagai khasiat tersebut, sengaja tidak akan saya sampaikan. Karena kesemuanya harus dengan mengorbankan nyawa Sang Pelatuk. Dan itu hanya akan membuat burung yang telah langka ini akan semakin langka.
sumber : alamendah.worpress.com
More aboutNasib tragis burung pelatuk bawang

Tips Dasar perawatan burung berkicau

Diposting oleh Unknown

Memelihara burung berkicau memang mengasyikan terlebih jika burung yang kita miliki itu termasuk burung yang bagus dari segi warna , bentuk dan suaranya. Memelihara burung yang  rajin berkicau tentulah tidak sekedar menggantung sangkar lalu kita duduk menonton gayanya sambil mendengarnya bernyanyi ,kalau anda memlihara burung hanya sekedar menggantung lalu memberi makan begitu dan begitu setiap harinya tanpa melakukan tindakan perawatan burung yang semestinya ,dijamin burung kualitas juarapun akan 'downgrade'  kembali menjadi burung bakalan. Untuk itu memelihara burung kicauan tidak hanya menggantang sangkarnya saja lalu membiarkan burung tersebut bernyanyi riang tanpa memberinya pakan tambahan (Extra Fooding) seperti Jangkrik,Ulat dan juga tanpa memberinya kesehatan yang baik seperti memandikan dan menjemurkannya. 

Berikut ini adalah beberapa tips dasar memlihara burung kicauan yang harus diperhatikan oleh kicauan mania : 


1. MAKANAN
Pada dasarnya makanan bagi burung peliharaan bisa dibagi menjadi 2 (dua) bagian utama. Yang pertama adalah makanan pokok berupa voor bagi burung burung sejenis Muray Batu, Anis, Pentet, Kacer, dan bermacam burung pemakan serangga lainnya. Sedangkan makanan dengan beragam jenis biji-bijian adalah untuk jenis finch seperti Kenari, Blackthroat, Sanger, Mozambik dan lainnya.. Yang kedua adalah makanan penunjang atau lebih sering disebut dengan istilah Extra Fooding (EF) yang bisa berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, buah-buahan, sayuran dan lainnya.

1.A. Makanan Pokok
Sering ada yang bertanya, voor apa yang cocok bagi burung saya? Apa komposisi biji-bijian yang baik untuk kenari saya? Jawaban untuk kedua pertanyaan diatas sebenarnya gampang-gampang susah. Pada dasarnya, semua voor baik untuk burung kita sepanjang voor tersebut dalam keadaan baik alias belum kadaluarsa dan tidak terkontaminasi. Hindari pemberian voor yang kandungan lemaknya terlalu tinggi. Ini bisa di cek dengan membandingkan komposisi yang biasanya tertera pada bungkus pakan tersebut. Begitu juga dengan biji-bijian bagi burung jenis finch.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah bentuk kotoran burung setelah mengkonsumsi voor  bersangkutan. Jika kotoran bentuknya padat dan kering, bisa dipastikan bahwa voor tersebut cocok bagi burung kita. Sebaliknya jika kotoran lembek dan cair, bisa jadi voor tersebut tidak cocok buat burung kita. Namun masih ada kemungkinan kotoran yang lembek dan cair bukan disebabkabn oleh makanan tapi burung tersebut mengalami gangguan sistem pencernaan.

1.B. Makanan Penunjang (Ekstra Fooding - EF)
Seperti telah disebut diatas bahwa makanan penunjang biasanya adalah berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Yang menjadi masalah adalah berapa banyak dan apa jenis EF yang cocok untuk burung kita?
biasakanlah memberikan EF yang variatif kepada burung kita. Mengapa demikian? Jika burung sudah terbiasa dengan berbagai jenis EF, maka dikemudian hari akan memudahkan kita untuk melakukan “settingan” terhadap burung tersebut. Ada beberapa rekan yang dengan setengah mengeluh bercerita kepada saya bahwa burungnya tidak doyan jangkrik. Dilain waktu, ada lagi yang bilang bahwa burungnya tidak doyan cacing. Bahkan ada yang setengah tidak percaya bahwa burung yang baru dibelinya ternyata tidak doyan kroto. Demikian juga dengan jenis buah-buahan. Ada yang tidak doyan papaya tapi maunya apel atau pisang, dan sebaliknya.
Kembali ke pertanyaan diatas, berapa banyak dan jenis EF apa yang cocok untuk burung kita? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh yang empunya burung jika sudah memahami fungsi dari setiap jenis EF. Walaupun belum ada penelitian yang bisa membuktikan, namun sejak lama “diyakini” bahwa EF berupa jangkrik bisa mendongkrak volume suara dan menimbulkan sifat fight dari sang burung. Namun porsi jangkrik yang berlebihan juga sering membuat burung menjadi “nakal” atau galak sehingga menggangu performanya saat diadu.

EF berupa kroto dan ulat diyakini mampu memancing burung untuk rajin bunyi. Kelebihan kroto bisa menimbulkan efek yang sama dengan jangkrik. Sementara pemberian ulat yang berlebihan diyakini bisa mengakibatkan gangguan pencernaan bahkan tidak sedikit yang berasumsi bisa penyakit katarak. Yang relatif aman menurut sebagain besar penghobi adalah cacing. EF ini sepertinya hampir merupakan menu wajib terutama untuk jenis burung Anis, baik Merah maupun Kembang, bahkan Murai Batu sekalipun. Khusus jenis Anis Merah, cacing dipercaya bisa membuat Anis Merah betah teller, sedangkan untuk Anis Kembang bisa membuat burung rajin ngerol.

Untuk mengetahui berapa banyak porsi jangkrik, kroto dan cacing yang perlu diberikan untuk burung kita, harus dilakukan uji coba atau trial and error. Kalau sekedar untuk menikmati bunyi dirumah, tentu saja takaran EF tidak terlalu menjadi masalah. Namun tidak demikian dengan burung yang diniatkan untuk lomba. Porsi EF harus pas, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang serta harus rutin dan disiplin dalam pemberiannya.

Berikut adalah contoh kasus perawatan Anis Merah dan settingan EF nya.
  • Senin: pagi jangkrik 2, cacing 2; siang buah pepaya; malam jangkrik 2, cacing 2
  • Selasa : sama dengan Senin (buah diganti apel).
  • Rabu : Sama dengan Senin.
  • Kamis : Sama dengan Selasa.
  • Jumat : pagi jangkrik 2, cacing 3; siang buah pepaya; malam jangkrik 2, cacing 3
  • Sabtu : sama dengan jumat, plus sedikit kroto.
  • Minggu : burung dibawa kelapangan pagi hari tanpa pemberian EF dari rumah.



Sampai dilapangan, burung dijemur dan dimandikan serta dikasih cacing 2. Sebelum digantangkan untuk lomba, coba ditrek sekitar 10 – 20 menit.Dengan perawatan rutin seperti ini, coba perhatikan bagaimana kerja burung kita tersebut dilapangan. Jika burung tidak mau bunyi, ini bisa disebabkan beberapa hal, antara lain karena belum terbiasa dengan situasi dilapangan, treknya kurang lama, atau bahkan burung harus discharge dengan Anis Merah betina.
Jika burung “galak” dan seolah-olah mau menyerang burung disekitarnya, bisa disebabkan  karena Anis Merah kita over birahi. Untuk itu, settingan harus diubah, dimana jangkriknya 
harus dikurangi dan intensitas mandi diperbanyak.
JIka burung tidak mau teler, untuk rawatan berikutnya bisa coba ditambah porsi cacingnya  atau durasi treknya diperpanjang.
Ingat, ini hanya contoh kasus. Selain permainan EF, tentu saja masih banyak factor lainnya 
yang harus kita amati dan pahami sehingga jagoan kita bisa “moncer” di arena lomba. Tentu saja kita juga harus menyadari bahwa factor luck atau keberuntungan juga menjadi hal yang harus diperhitungkan.

Sementara untuk jenis finch, EF protein hewani berupa kroto dan telur puyuh diyakini bisa  meningkatkan birahi sehingga burung mau fight dengan lawannya. Jenis sayuran yang kaya serat selain berfungsi sebagai pembersih pencernaan juga bisa sebagai media peredam birahi burung.
Bagaimana dengan fungsi buah? Sebagaimana kita ketahui bahwa buah-buahan banyak mengandung vitamin A dan C yang tidak diproduksi oleh tubuh. Burung yang hidup dialam liar mungkin bisa mencari jenis buah yang disukai dan sesuai dengan musim. Tapi tidak demikian halnya dengan burung peliharaan. Usahakan untuk memberi buah-buahan yang variatif dan berganti setiap harinya. Disaat musim kemarau, perbanyak pemberian buah pepaya sementara dimusim penghujan 
pemberian pisang dan apel lebih diutamakan.

2. MANDI & JEMUR 
Mandi dan jemur bagi burung peliharaan adalah wajib hukumnya. 

2.A. Mandi
Sama seperti kita, dengan mandi burung akan merasa lebih segar dan lebih lincah. Selain itu, mandi juga merupakan salah satu sarana bagi burung untuk melemaskan otot. Coba lihat 
pergerakan burung saat sedang mandi. Seluruh anggota tubuhnya mulai dari kepala, sayap, kaki hingga ekor akan bergerak secara bersamaan dan sistematis. Mandi juga berfungi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan bulu burung.

Kapan waktu yang tepat untuk memandikan burung? Umumnya waktu memandikan
burung adalah pagi 
hari sekitar jam 7 – 10. Untuk burung jenis tertentu seperti Anis, mandi bisa 2 hingga 3 kali sehari, yakni pagi, siang dan malam hari.
Media memandikan jenis burung yang berukuran sedang hingga besar seperti Anis, Murai, 
Cucakrawa, dll, bisa dengan menggunakan bak keramba yang banyak dijual di pasar burung. 
Untuk jenis burung yang berukuran agak kecil seperti Tledekan, Kenari, Decu, dll bisa mengunakan “cepuk” yang dimasukkan kedalam kandang.
Yang perlu diperhatikan adalah air yang digunakan untuk mandi. Paling baik adalah air sumur. 
Jika menggunakan air PAM yang notabene banyak kandungan kaporitnya, sebaiknya air diendapin dulu minimal satu malam untuk memisahkan kaporit dan zat pembersih lainnya. Efek dari menggunakan air PAM yang masih banyak mengandung kaporit adalah hilangnya zat lemak pada bulu burung sehingga bulu menjadi kusam. Saat ini tidak sedikit yang menggunakan air minum isi ulang sebagai air minum sekaligus air mandi untuk burungnya. Shampoo dan cairan anti kutu khusus burung bisa digunakan sebulan 1 atau 2 kali.

2.B. Jemur
Penjemuran sangat penting bagi burung. Dengan berjemur, burung akan menyerap vitamin D dari sinar matahari sehingga metabolismenya bisa berjalan dengan seimbang. Burung yang kurang jemur biasanya akan terlihat lesu dan gemuk sehingga membuat burung malas bunyi. Sama seperti mandi, penjemuran juga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan keindahan bulu burung.
Waktu yang tepat untuk menjemur burung adalah sekitar jam 7 hingga jam 10 pagi dimana panas matahari belum terlalu menyengat.. Sementara lama penjemuran sangat variatif dan tergantung dari kebiasaan burung itu sendiri. Untuk jenis Anis Kembang, banyak penghobi yang hanya menjemur burung kurang dari 1 jam. Semantara jenis lain seperti Murai, Kenari, Tledekan, Anis Merah, durasinya bisa sekitar 2 hingga 3 jam. Beberapa jenis burung seperti Branjangan, Pentet dan Blackthroat mungkin memerlukan waktu penjemuran yang lebih lama.

3. SANGKAR
Sekarang banyak tersedia bermacam - macam jenis dan rupa sangkar burung , mulai dari yang sangkar harian yang biasa sampai kandang ukiran yang selalu dipakai untuk kontes-kontes ataupun untuk menaikan pamor burung kicauan kita. Untuk pemilihan sangkar ini juga harus diperhatikan dampak serta apa karakter dari burung yang kita pelihara, jangan sampai si burung merasa tidak nyaman dikandang barunya sehingga menjadi malas bersuara atau malah punya hobi baru yaitu 'salto'. Ukuran kandang dan tinggi kandang harus sesuai dengan karakter burungnya ini untuk menjaga kemulusan dari bulu burung tersebut agar tidak cepat patah atau nyangkut disela-sela jeruji kandangnya yg mengakibatkan bulu cepat rusak dan juga pada beberapa burung masalah tentang kandang yg tidak cocok malah akan menimbulkan stres bagi burungnya.

4. TANGKRINGAN
 Jangan menyepelekan masalah tangkringan. Ukuran dan jenis bahan tangkringan harus juga disesuaikan dengan jenis dan karakter burung.Umumnya tangkringan yang digunakan adalah dahan kayu asam serta kayu bubut buatan pabrik yang diberi amplas. Ukuran tangkringan bisa disebut sesuai jika kaki burung hanya bisa mencengkeram 2/3 dari diameter tangkringan. Sejauh ini, tangkringan kayu asam masih dianggap yang terbaik karena teksturnya yang kasar hingga burung bisa mencengkeram dengan baik dan juga tahan lama. Dewasa ini model dan jenis bahan tangkringan semakin bervariasi sehingga kita harus jeli memilih jenis dan model tangkringan untuk burung kita.

5. KANDANG UMBARA
Trend beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa semakin banyak hobbies yang mengumbar burungnya dalam kandang umbaran yang berukuran relative cukup besar. Fungsi dari kandang umbaran sendiri adalah memberikan kesempatan kepada burung untuk bergerak bebas. Ini dilakukan untuk : 
mengurangi timbunan lemak pada sehingga burung bisa bergerak dengan lebih lincah. 
melatih stamina. 
sarana pemulihan bagi burung yang stress dan baru sembuh dari sakit.


    Sudah banyak testimoni bahwa burungnya semakin fight, volumenya semakin dahsyat dan bisa diturunkan berkali-kali setelah burungnya menjalani “training” dikandang umbaran.

    4. KERODONG
    Bagi beberapa orang kerodong kelihatannya sangat sepele padahal kerodong memiliki fungsi yang tidak kecil. Burung sejenis finch terutama kenari sangat rentan dengan hawa (angin) dingin dan gigitan nyamuk, Sering kematian datang karena serangan salah satu atau keduanya.dan perlu diketahui juga bahwa burung -burung jenis ini memiliki penciuman yang sensitif sehingga mencium bau asap dari pembakaran sampah saja juga bisa mematikan burung ini. Untuk jenis Kenari, kerodong lebih bersifat protektif terhadap kedua unsur diatas.

    Sementara untuk burung jenis lainnya seperti Anis, Muray, Pentet, Kacer, dll, fungsi kerodong bukan hanya sebagai pemanis saja tapi lebih kepada fungsi agar burung bisa beristirahat dengan tenang sehingga tidak selalu dalam keadaan siap tempur. Kerodong hanya dibuka pada saat akan melakukan ritual mandi dan jemur serta pada saat lomba.
    Yang perlu diingat adalah jangan langsung mengkerodong burung setelah penjemuran selesai 
    karena bisa mengakibatkan rusaknya retina mata. Biarkanlah burung beradaptasi terlebih dahulu dengan intensitas cahaya yang diterima. Perlakuannya kira-kira seperti berikut:
    • Pagi jam 5 atau jam 6 burung dikeluarkan ke teras rumah dalam posisi kerodong masih tertutup.
    • Setelah 10 menit, kerodong dibuka dan burung mulai diembunkan .
    • 20 menit kemudian, burung boleh dijemur hingga waktunya (ada juga yang memandikan dulu baru dijemur)
    • Setelah penjemuran selesai, gantung burung ditempat teduh (jangan dibawa masuk kedalam rumah) sambil diangin-anginkan sekitar 30 menit kemudian dilanjutkan dengan mandi.
    • Biarkan bulu burung kering dulu sebelum dikerodong. Setelah dikerodong biarkan posisinya tetap ditempat teduh. Tunggu sekitar 10 – 20 menit kemudian, baru burung dimasukkan ke dalam rumah.


    6. MABUNG
    Secara alami, burung akan mengalami mabung atau ngurak 1 kali dalam setahun. Pada masa ini, burung sangat rentan terhadap stress dan penyakit. Salah perawatan dalam masa mabung bisa berakibat fatal dan mengakibatkan burung menjadi “mandeg” alias bisu.
    Untuk burung yang memasuki masa ngurak, proses mandi sebaiknya dihentikan sama sekali hingga bulu ekor yang baru sudah tumbuh kembali minimal 50%. Penjemuran boleh dilakukan seminggu 1 – 2 kali dalam waktu yang tidak terlalu lama. EF jangkrik dan kroto boleh tetap diberikan sesuai dengan raatan sebelum mabung, namun pemberian cacing dan buah sebaiknya dihentikan.
    Sebaiknya burung selalu dalam keadaan kerodong sepanjang hari dan dibersihkan kotorannya 3 hari sekali.
    Masa mabung adalah waktu yang paling tepat dalam melakukan pemasteran. Yang perlu diperhatikan adalah jarak pemasteran. Alih-alih dimaster malah burung yang mabung menjadi stress karena suara yang terlalu kencang. Jika kita menggunakan burung master, usahakan jarak nya minimal 2 meter dari burung yang akan dimaster. Ingat, justru suara yang terdengar sayup-sayup yang lebih mudah ditiru oleh burung yang sedang mabung.
    Selain pemasteran menggunakan burung master juga sekarang banyak tersedia kaset dan cd - cd yang berisi suara-suara burung yang dikhususkan untk pemasteran, namun untuk metode pemasteran ini diperlukan suara yang benar-benar jernih tanpa noise ataupun suara-suara lain yang mengganggu. karena akibatnya burung menjadi susah untuk mencerna suara master atau malah burung kemaster dengan suara yang jelek.

    Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda yang baru menginjakan kaki pertama kali di dunia 
    kicau mania atau untuk anda penggemar burung kicauan sebagai tambahan pengetahuan kita tentang dunia kicauan mania. 

    sumber : berbagai sumber
    More aboutTips Dasar perawatan burung berkicau

    Tips Dasar perawatan burung berkicau

    Diposting oleh Unknown

    Memelihara burung berkicau memang mengasyikan terlebih jika burung yang kita miliki itu termasuk burung yang bagus dari segi warna , bentuk dan suaranya. Memelihara burung yang  rajin berkicau tentulah tidak sekedar menggantung sangkar lalu kita duduk menonton gayanya sambil mendengarnya bernyanyi ,kalau anda memlihara burung hanya sekedar menggantung lalu memberi makan begitu dan begitu setiap harinya tanpa melakukan tindakan perawatan burung yang semestinya ,dijamin burung kualitas juarapun akan 'downgrade'  kembali menjadi burung bakalan. Untuk itu memelihara burung kicauan tidak hanya menggantang sangkarnya saja lalu membiarkan burung tersebut bernyanyi riang tanpa memberinya pakan tambahan (Extra Fooding) seperti Jangkrik,Ulat dan juga tanpa memberinya kesehatan yang baik seperti memandikan dan menjemurkannya. 

    Berikut ini adalah beberapa tips dasar memlihara burung kicauan yang harus diperhatikan oleh kicauan mania : 


    1. MAKANAN
    Pada dasarnya makanan bagi burung peliharaan bisa dibagi menjadi 2 (dua) bagian utama. Yang pertama adalah makanan pokok berupa voor bagi burung burung sejenis Muray Batu, Anis, Pentet, Kacer, dan bermacam burung pemakan serangga lainnya. Sedangkan makanan dengan beragam jenis biji-bijian adalah untuk jenis finch seperti Kenari, Blackthroat, Sanger, Mozambik dan lainnya.. Yang kedua adalah makanan penunjang atau lebih sering disebut dengan istilah Extra Fooding (EF) yang bisa berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, buah-buahan, sayuran dan lainnya.

    1.A. Makanan Pokok
    Sering ada yang bertanya, voor apa yang cocok bagi burung saya? Apa komposisi biji-bijian yang baik untuk kenari saya? Jawaban untuk kedua pertanyaan diatas sebenarnya gampang-gampang susah. Pada dasarnya, semua voor baik untuk burung kita sepanjang voor tersebut dalam keadaan baik alias belum kadaluarsa dan tidak terkontaminasi. Hindari pemberian voor yang kandungan lemaknya terlalu tinggi. Ini bisa di cek dengan membandingkan komposisi yang biasanya tertera pada bungkus pakan tersebut. Begitu juga dengan biji-bijian bagi burung jenis finch.

    Hal lain yang harus diperhatikan adalah bentuk kotoran burung setelah mengkonsumsi voor  bersangkutan. Jika kotoran bentuknya padat dan kering, bisa dipastikan bahwa voor tersebut cocok bagi burung kita. Sebaliknya jika kotoran lembek dan cair, bisa jadi voor tersebut tidak cocok buat burung kita. Namun masih ada kemungkinan kotoran yang lembek dan cair bukan disebabkabn oleh makanan tapi burung tersebut mengalami gangguan sistem pencernaan.

    1.B. Makanan Penunjang (Ekstra Fooding - EF)
    Seperti telah disebut diatas bahwa makanan penunjang biasanya adalah berupa jangkrik, kroto, cacing, ulat, buah-buahan, sayuran dan lainnya. Yang menjadi masalah adalah berapa banyak dan apa jenis EF yang cocok untuk burung kita?
    biasakanlah memberikan EF yang variatif kepada burung kita. Mengapa demikian? Jika burung sudah terbiasa dengan berbagai jenis EF, maka dikemudian hari akan memudahkan kita untuk melakukan “settingan” terhadap burung tersebut. Ada beberapa rekan yang dengan setengah mengeluh bercerita kepada saya bahwa burungnya tidak doyan jangkrik. Dilain waktu, ada lagi yang bilang bahwa burungnya tidak doyan cacing. Bahkan ada yang setengah tidak percaya bahwa burung yang baru dibelinya ternyata tidak doyan kroto. Demikian juga dengan jenis buah-buahan. Ada yang tidak doyan papaya tapi maunya apel atau pisang, dan sebaliknya.
    Kembali ke pertanyaan diatas, berapa banyak dan jenis EF apa yang cocok untuk burung kita? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh yang empunya burung jika sudah memahami fungsi dari setiap jenis EF. Walaupun belum ada penelitian yang bisa membuktikan, namun sejak lama “diyakini” bahwa EF berupa jangkrik bisa mendongkrak volume suara dan menimbulkan sifat fight dari sang burung. Namun porsi jangkrik yang berlebihan juga sering membuat burung menjadi “nakal” atau galak sehingga menggangu performanya saat diadu.

    EF berupa kroto dan ulat diyakini mampu memancing burung untuk rajin bunyi. Kelebihan kroto bisa menimbulkan efek yang sama dengan jangkrik. Sementara pemberian ulat yang berlebihan diyakini bisa mengakibatkan gangguan pencernaan bahkan tidak sedikit yang berasumsi bisa penyakit katarak. Yang relatif aman menurut sebagain besar penghobi adalah cacing. EF ini sepertinya hampir merupakan menu wajib terutama untuk jenis burung Anis, baik Merah maupun Kembang, bahkan Murai Batu sekalipun. Khusus jenis Anis Merah, cacing dipercaya bisa membuat Anis Merah betah teller, sedangkan untuk Anis Kembang bisa membuat burung rajin ngerol.

    Untuk mengetahui berapa banyak porsi jangkrik, kroto dan cacing yang perlu diberikan untuk burung kita, harus dilakukan uji coba atau trial and error. Kalau sekedar untuk menikmati bunyi dirumah, tentu saja takaran EF tidak terlalu menjadi masalah. Namun tidak demikian dengan burung yang diniatkan untuk lomba. Porsi EF harus pas, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang serta harus rutin dan disiplin dalam pemberiannya.

    Berikut adalah contoh kasus perawatan Anis Merah dan settingan EF nya.
    • Senin: pagi jangkrik 2, cacing 2; siang buah pepaya; malam jangkrik 2, cacing 2
    • Selasa : sama dengan Senin (buah diganti apel).
    • Rabu : Sama dengan Senin.
    • Kamis : Sama dengan Selasa.
    • Jumat : pagi jangkrik 2, cacing 3; siang buah pepaya; malam jangkrik 2, cacing 3
    • Sabtu : sama dengan jumat, plus sedikit kroto.
    • Minggu : burung dibawa kelapangan pagi hari tanpa pemberian EF dari rumah.



    Sampai dilapangan, burung dijemur dan dimandikan serta dikasih cacing 2. Sebelum digantangkan untuk lomba, coba ditrek sekitar 10 – 20 menit.Dengan perawatan rutin seperti ini, coba perhatikan bagaimana kerja burung kita tersebut dilapangan. Jika burung tidak mau bunyi, ini bisa disebabkan beberapa hal, antara lain karena belum terbiasa dengan situasi dilapangan, treknya kurang lama, atau bahkan burung harus discharge dengan Anis Merah betina.
    Jika burung “galak” dan seolah-olah mau menyerang burung disekitarnya, bisa disebabkan  karena Anis Merah kita over birahi. Untuk itu, settingan harus diubah, dimana jangkriknya 
    harus dikurangi dan intensitas mandi diperbanyak.
    JIka burung tidak mau teler, untuk rawatan berikutnya bisa coba ditambah porsi cacingnya  atau durasi treknya diperpanjang.
    Ingat, ini hanya contoh kasus. Selain permainan EF, tentu saja masih banyak factor lainnya 
    yang harus kita amati dan pahami sehingga jagoan kita bisa “moncer” di arena lomba. Tentu saja kita juga harus menyadari bahwa factor luck atau keberuntungan juga menjadi hal yang harus diperhitungkan.

    Sementara untuk jenis finch, EF protein hewani berupa kroto dan telur puyuh diyakini bisa  meningkatkan birahi sehingga burung mau fight dengan lawannya. Jenis sayuran yang kaya serat selain berfungsi sebagai pembersih pencernaan juga bisa sebagai media peredam birahi burung.
    Bagaimana dengan fungsi buah? Sebagaimana kita ketahui bahwa buah-buahan banyak mengandung vitamin A dan C yang tidak diproduksi oleh tubuh. Burung yang hidup dialam liar mungkin bisa mencari jenis buah yang disukai dan sesuai dengan musim. Tapi tidak demikian halnya dengan burung peliharaan. Usahakan untuk memberi buah-buahan yang variatif dan berganti setiap harinya. Disaat musim kemarau, perbanyak pemberian buah pepaya sementara dimusim penghujan 
    pemberian pisang dan apel lebih diutamakan.

    2. MANDI & JEMUR 
    Mandi dan jemur bagi burung peliharaan adalah wajib hukumnya. 

    2.A. Mandi
    Sama seperti kita, dengan mandi burung akan merasa lebih segar dan lebih lincah. Selain itu, mandi juga merupakan salah satu sarana bagi burung untuk melemaskan otot. Coba lihat 
    pergerakan burung saat sedang mandi. Seluruh anggota tubuhnya mulai dari kepala, sayap, kaki hingga ekor akan bergerak secara bersamaan dan sistematis. Mandi juga berfungi untuk menjaga kesehatan dan kebersihan bulu burung.

    Kapan waktu yang tepat untuk memandikan burung? Umumnya waktu memandikan
    burung adalah pagi 
    hari sekitar jam 7 – 10. Untuk burung jenis tertentu seperti Anis, mandi bisa 2 hingga 3 kali sehari, yakni pagi, siang dan malam hari.
    Media memandikan jenis burung yang berukuran sedang hingga besar seperti Anis, Murai, 
    Cucakrawa, dll, bisa dengan menggunakan bak keramba yang banyak dijual di pasar burung. 
    Untuk jenis burung yang berukuran agak kecil seperti Tledekan, Kenari, Decu, dll bisa mengunakan “cepuk” yang dimasukkan kedalam kandang.
    Yang perlu diperhatikan adalah air yang digunakan untuk mandi. Paling baik adalah air sumur. 
    Jika menggunakan air PAM yang notabene banyak kandungan kaporitnya, sebaiknya air diendapin dulu minimal satu malam untuk memisahkan kaporit dan zat pembersih lainnya. Efek dari menggunakan air PAM yang masih banyak mengandung kaporit adalah hilangnya zat lemak pada bulu burung sehingga bulu menjadi kusam. Saat ini tidak sedikit yang menggunakan air minum isi ulang sebagai air minum sekaligus air mandi untuk burungnya. Shampoo dan cairan anti kutu khusus burung bisa digunakan sebulan 1 atau 2 kali.

    2.B. Jemur
    Penjemuran sangat penting bagi burung. Dengan berjemur, burung akan menyerap vitamin D dari sinar matahari sehingga metabolismenya bisa berjalan dengan seimbang. Burung yang kurang jemur biasanya akan terlihat lesu dan gemuk sehingga membuat burung malas bunyi. Sama seperti mandi, penjemuran juga berfungsi untuk menjaga kesehatan dan keindahan bulu burung.
    Waktu yang tepat untuk menjemur burung adalah sekitar jam 7 hingga jam 10 pagi dimana panas matahari belum terlalu menyengat.. Sementara lama penjemuran sangat variatif dan tergantung dari kebiasaan burung itu sendiri. Untuk jenis Anis Kembang, banyak penghobi yang hanya menjemur burung kurang dari 1 jam. Semantara jenis lain seperti Murai, Kenari, Tledekan, Anis Merah, durasinya bisa sekitar 2 hingga 3 jam. Beberapa jenis burung seperti Branjangan, Pentet dan Blackthroat mungkin memerlukan waktu penjemuran yang lebih lama.

    3. SANGKAR
    Sekarang banyak tersedia bermacam - macam jenis dan rupa sangkar burung , mulai dari yang sangkar harian yang biasa sampai kandang ukiran yang selalu dipakai untuk kontes-kontes ataupun untuk menaikan pamor burung kicauan kita. Untuk pemilihan sangkar ini juga harus diperhatikan dampak serta apa karakter dari burung yang kita pelihara, jangan sampai si burung merasa tidak nyaman dikandang barunya sehingga menjadi malas bersuara atau malah punya hobi baru yaitu 'salto'. Ukuran kandang dan tinggi kandang harus sesuai dengan karakter burungnya ini untuk menjaga kemulusan dari bulu burung tersebut agar tidak cepat patah atau nyangkut disela-sela jeruji kandangnya yg mengakibatkan bulu cepat rusak dan juga pada beberapa burung masalah tentang kandang yg tidak cocok malah akan menimbulkan stres bagi burungnya.

    4. TANGKRINGAN
     Jangan menyepelekan masalah tangkringan. Ukuran dan jenis bahan tangkringan harus juga disesuaikan dengan jenis dan karakter burung.Umumnya tangkringan yang digunakan adalah dahan kayu asam serta kayu bubut buatan pabrik yang diberi amplas. Ukuran tangkringan bisa disebut sesuai jika kaki burung hanya bisa mencengkeram 2/3 dari diameter tangkringan. Sejauh ini, tangkringan kayu asam masih dianggap yang terbaik karena teksturnya yang kasar hingga burung bisa mencengkeram dengan baik dan juga tahan lama. Dewasa ini model dan jenis bahan tangkringan semakin bervariasi sehingga kita harus jeli memilih jenis dan model tangkringan untuk burung kita.

    5. KANDANG UMBARA
    Trend beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa semakin banyak hobbies yang mengumbar burungnya dalam kandang umbaran yang berukuran relative cukup besar. Fungsi dari kandang umbaran sendiri adalah memberikan kesempatan kepada burung untuk bergerak bebas. Ini dilakukan untuk : 
    mengurangi timbunan lemak pada sehingga burung bisa bergerak dengan lebih lincah. 
    melatih stamina. 
    sarana pemulihan bagi burung yang stress dan baru sembuh dari sakit.


      Sudah banyak testimoni bahwa burungnya semakin fight, volumenya semakin dahsyat dan bisa diturunkan berkali-kali setelah burungnya menjalani “training” dikandang umbaran.

      4. KERODONG
      Bagi beberapa orang kerodong kelihatannya sangat sepele padahal kerodong memiliki fungsi yang tidak kecil. Burung sejenis finch terutama kenari sangat rentan dengan hawa (angin) dingin dan gigitan nyamuk, Sering kematian datang karena serangan salah satu atau keduanya.dan perlu diketahui juga bahwa burung -burung jenis ini memiliki penciuman yang sensitif sehingga mencium bau asap dari pembakaran sampah saja juga bisa mematikan burung ini. Untuk jenis Kenari, kerodong lebih bersifat protektif terhadap kedua unsur diatas.

      Sementara untuk burung jenis lainnya seperti Anis, Muray, Pentet, Kacer, dll, fungsi kerodong bukan hanya sebagai pemanis saja tapi lebih kepada fungsi agar burung bisa beristirahat dengan tenang sehingga tidak selalu dalam keadaan siap tempur. Kerodong hanya dibuka pada saat akan melakukan ritual mandi dan jemur serta pada saat lomba.
      Yang perlu diingat adalah jangan langsung mengkerodong burung setelah penjemuran selesai 
      karena bisa mengakibatkan rusaknya retina mata. Biarkanlah burung beradaptasi terlebih dahulu dengan intensitas cahaya yang diterima. Perlakuannya kira-kira seperti berikut:
      • Pagi jam 5 atau jam 6 burung dikeluarkan ke teras rumah dalam posisi kerodong masih tertutup.
      • Setelah 10 menit, kerodong dibuka dan burung mulai diembunkan .
      • 20 menit kemudian, burung boleh dijemur hingga waktunya (ada juga yang memandikan dulu baru dijemur)
      • Setelah penjemuran selesai, gantung burung ditempat teduh (jangan dibawa masuk kedalam rumah) sambil diangin-anginkan sekitar 30 menit kemudian dilanjutkan dengan mandi.
      • Biarkan bulu burung kering dulu sebelum dikerodong. Setelah dikerodong biarkan posisinya tetap ditempat teduh. Tunggu sekitar 10 – 20 menit kemudian, baru burung dimasukkan ke dalam rumah.


      6. MABUNG
      Secara alami, burung akan mengalami mabung atau ngurak 1 kali dalam setahun. Pada masa ini, burung sangat rentan terhadap stress dan penyakit. Salah perawatan dalam masa mabung bisa berakibat fatal dan mengakibatkan burung menjadi “mandeg” alias bisu.
      Untuk burung yang memasuki masa ngurak, proses mandi sebaiknya dihentikan sama sekali hingga bulu ekor yang baru sudah tumbuh kembali minimal 50%. Penjemuran boleh dilakukan seminggu 1 – 2 kali dalam waktu yang tidak terlalu lama. EF jangkrik dan kroto boleh tetap diberikan sesuai dengan raatan sebelum mabung, namun pemberian cacing dan buah sebaiknya dihentikan.
      Sebaiknya burung selalu dalam keadaan kerodong sepanjang hari dan dibersihkan kotorannya 3 hari sekali.
      Masa mabung adalah waktu yang paling tepat dalam melakukan pemasteran. Yang perlu diperhatikan adalah jarak pemasteran. Alih-alih dimaster malah burung yang mabung menjadi stress karena suara yang terlalu kencang. Jika kita menggunakan burung master, usahakan jarak nya minimal 2 meter dari burung yang akan dimaster. Ingat, justru suara yang terdengar sayup-sayup yang lebih mudah ditiru oleh burung yang sedang mabung.
      Selain pemasteran menggunakan burung master juga sekarang banyak tersedia kaset dan cd - cd yang berisi suara-suara burung yang dikhususkan untk pemasteran, namun untuk metode pemasteran ini diperlukan suara yang benar-benar jernih tanpa noise ataupun suara-suara lain yang mengganggu. karena akibatnya burung menjadi susah untuk mencerna suara master atau malah burung kemaster dengan suara yang jelek.

      Semoga tulisan ini bermanfaat bagi anda yang baru menginjakan kaki pertama kali di dunia 
      kicau mania atau untuk anda penggemar burung kicauan sebagai tambahan pengetahuan kita tentang dunia kicauan mania. 

      sumber : berbagai sumber
      More aboutTips Dasar perawatan burung berkicau
      Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...