Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lainnya. Tampilkan semua postingan

Angrybirds Rio

Diposting oleh Unknown

Setelah disibukan dengan perawatan kicauan kita, apa salahnya kita luangkan waktu bermain game ini .
Mari bermain game Angry Bird Rio : Pecahkan rekormu !


Graphic to display if Flash Player is not available.
More aboutAngrybirds Rio

Kedasih

Diposting oleh Unknown

Burung Wiwik Kelabu adalah sejenis burung anggota suku kangkok.
Burung yang sering ditemui dilingkungan pedesaan ini dikenal dengan banyak nama, mulai dari Burung Kedasih (nama umum), Burung Daradasih (nama jawa), Burung Sirit Uncuing (nama sunda) atau Burung Untit-untit (nama betawi).
Suara burung ini mendayu-dayu dan merintih, bahkan menurut saya suara burung ini mengikik seperti ‘Kuntilanak’.
Burung ini berukuran agak kecil, dengan panjang tubuh dari ujung paruh sampai ujung ekor sekitar 21 cm.
Burung dewasa berwarna kelabu dikepala, leher dan dada bagian atas. Punggungnya merah kecoklatan dan perutnya kuning jingga. Sisi bawah ekor berwarna putih dan ujung bulu yang kehitaman.

Burung Wiwik/Kedasih muda.

Burung muda berwarna burik kecoklatan dengan garis-garis hitam disisi atas tubuh dan keputihan dengan garis-garis hitam yang lebih halus. Burung Betina kadang berwarna seperti burung muda, sehingga mungkin keliru dengan burung Wiwik Lurik yang masih berkerabat, burung Wiwik Lurik memiliki alis dan pipi keputihan, iris mata merah, paruh atas kehitaman, paruh bawah kekuningan dan kaki kuning.
Burung Wiwik Lurik.

Burung ini menyukai hutan terbuka, tegalan dan pemukiman pedesaan atau sering juga ditemukan dipemukiman perkotaan.
Suaranya yang merintih dan mendayu-dayu sering terdengar siang dan malam hari, namun burung ini agak susah diamati karena berbunyi diketinggian pohon yang rimbun.
“tii..tut..twiiit, ..tii..tut..twiit, ..tii..tut..twiiit” bertambah cepat dan bertambah tinggi nadanya.
Atau bunyi,
“tii..tut..twiit, ..twiit, ..twiit, ..twiit, ..twiit, ..wit, ..wit, ..wit-wit-wit-wit-wit-wit” dengan nada yang meninggi diawal, kemudian semakin menurun dan pendek diakhir.
Atau suaranya seperti mengikik,
“kwiik..kwiik..kwiiik, ..kwiik, ..kwiik, ..kwiik, ..kwiik, ..kik, ..kik, ..kik-kik-kik-kik-kik-kik” dengan nada yang meninggi diawal kemudian semakin menurun dan semakin pendek diakhir.
Burung ini bersifat parasit karena tidak membuat sarang dan mengerami telurnya. Burung ini menitipkan telur-telurnya pada sarang burung-burung kecil seperti burung Perenjak, burung Ciblek dan burung kecil lainnya.
Telur burung Wiwik/Kedasih berwarna kebiruan atau berbintik keputihan, mirip dan lebih besar dari telur burung yang dititipinya.
Cara burung Wiwik/Kedasih menitipkan telurnya disarang burung lain seperti disarang burung Perenjak. Ketika sarang burung Perenjak ada telurnya dan sedang tidak ada induknya, burung Wiwik/Kedasih ini membuang dan menjatuhkan telur-telur burung perenjak dari sarang tersebut. Kemudian dia bertelur disitu dan meninggalkan telur-telurnya begitu saja. Kemudian induk burung Perenjak ini datang tanpa menyadari apa yang sudah terjadi, dan kemudian burung Perenjak tersebut mengerami telur-telur burung Wiwik/Kedasih sampai menetas, kemudian merawat dan mengasuh anak burung Wiwik/Kedasih itu. Walaupun ukuran tubuh anak burung yang diasuh lebih besar dari burung Perenjak yang mengasuhnya, tapi burung Perenjak tersebut tidak menyadarinya.

Mitos Burung Wiwik/Kedasih.
Suara burung Wiwik/Kedasih yang merintih dan mendayu-dayu sering dikaitkan dengan kabar buruk atau kabar maut. Orang Jawa, Sunda dan Betawi bilang akan ada kabar buruk atau akan ada orang meninggal bila mendengar suara burung ini.

Sebenarnya suara burung Wiwik/Kedasih yang merintih dan mendayu-dayu menggambarkan suasana hati burung itu sendiri. Yah, memang kicauannya berbunyi begitu.
Semua takdir baik dan buruk datangnya dari Allah SWT, bukan karena suara burung tersebut.
More aboutKedasih

Burung Kepodang si elok nan menawan

Diposting oleh Unknown

Burung Kepodang (Oriolus chinensis) merupakan burung berkicau yang mempunyai bulu yang indah. Burung Kepodang cukup dikenal dalam budaya Jawa, khususnya Jawa Tengah, selain hanya karena Burung Kepodang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah, Burung Kepodang juga sering dipergunakan dalam tradisi ‘mitoni’ (tradisi tujuh bulan kehamilan). Konon, ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan anak yang ganteng atau cantik jelita.
Burung Kepodang yang merupakan fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini dikenal juga dengan sebutan manuk pitu wolu karena bunyinya yang nyaring mirip dengan ucapan pitu-wolu (tujuh delapan). Selain itu, burung ini juga terkenal sebagai burung pesolek yang selalu tampil cantik, rapi, dan bersih termasuk dalam membuat sarang.
Masyarakat Sunda biasa menyebut burung Kepodang ini dengan sebutan Bincarung. Sedangkan beberapa daerah di Sumatera menyebutnya sebagai Gantialuh dan masyarakat di Sulawesi menyebutnya Gulalahe. Burung Kepodang ini dalam bahasa Inggris sering disebut dengan Black Naped Oriole. Di Malaysia disebut burung Kunyit Besar. Sedangkan dalam bahasa ilmiah (latin), Burung Kepodang disebut Oriolus chinensis.


Ciri-ciri dan Kebiasaan. 
Burung Kepodang (Oriolus chinensis) berukuran relatif sedang, panjang mulai ujung ekor hingga paruh berkisar 25 cm. Bulunya indah berwarna kuning keemasan sedang bagian
kepala,sayap dan ekor ada sebagian bulu yang berwarna hitam.  Ciri khas burung Kepodang adalah terdapatnya garis hitam melewati mata dan tengkuk.
Iris mata burung Kepodang berwarna merah sedangkan paruhnya berwarna merah jambu dan kedua kakinya berwarna hitam. Burung Kepodang yang ditetapkan sebagai maskot (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah ini mempunyai siulan seperti bunyi alunan seruling dengan bunyi “liiuw, klii-lii-tii-liiuw” atau “u-dli-u”. Selain mempunyai ocehan yang sangat keras dan nyaring, Kepodang juga pandai menirukan suara burung Ciblek, Prenjak, Penthet bahkan suara burung Raja Udang.
Makanan utama Kepodang adalah buah-buahan seperti pisang dan papaya, serangga kecil dan biji-bijian dan sesekali memakan ulat bumbung dan ulat pisang. Burung Kepodang biasa hidup berpasangan. Burung betina biasanya membuat sarang dengan teliti pada ranting pohon.
Ketelitian burung Kepodang dalam membuat sarang yang indah dan tampilan burung yang selalu terlihat bersih dan rapi dengan bulu yang indah menawan membuat burung ini sering mendapat predikat sebagai burung pesolek.

Habitat, Persebaran, dan Konservasi. 
Habitat asli Burung Kepodang (Oriolus chinensis) adalah di daerah dataran tinggi. Namun burung ini dapat juga ditemui di hutan terbuka, hutan mangrove dan hutan pantai hingga ketinggian 1.600 m dpl.
Kepodang tersebar luas di mulai dari India, Bangladesh, Rusia, China, Korea, Taiwan, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand, Filipina, Malaysia, hingga Indonesia. Di Indonesia, burung berbulu indah ini dapat dijumpai di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Subspesies Burung Kepodang. 
Burung Kepodang sebenarnya mempunyai beberapa subspesies (anak jenis). Beberapa anak jenis burung Kepodang diantaranya adalah:
  • Oriolus chinensis andamanensis
  • Oriolus chinensis celebensis
  • Oriolus chinensis chinensis (Black Naped Oriole)
  • Oriolus chinensis diffusus
  • Oriolus chinensis frontalis
  • Oriolus chinensis lamprochryseus
  • Oriolus chinensis macrourus
  • Oriolus chinensis maculatus
  • Oriolus chinensis melanisticus
  • Oriolus chinensis mundus
  • Oriolus chinensis richmondi
  • Oriolus chinensis sangirensis
  • Oriolus chinensis sipora
  • Oriolus chinensis stresemanni
  • Oriolus chinensis suluensis
  • Oriolus chinensis tenuirostris
  • Oriolus chinensis yamamurae

Mitos dan Filosofi Jawa. 
Dalam masyarakat Jawa, burung Kepodang sangat dikenal oleh masyarakat dan dianggap mempunyai makna filosofi yang tinggi. Bagi masyarakat Jawa burung Kepodang melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti sekaligus juga melambangkan anak atau generasi muda.
Burung Kepodang juga menjadi salah satu burung klangenan bagi masyakat Jawa di samping burung Perkutut. Mungkin lantaran nilai-nilai filosofi yang selaras dengan budaya Jawa maka tidak mengherankan jika kemudian burung Kepodang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Tengah.
Satu yang lekat di budaya Jawa adalah sebuah mitos tentang burung Kepodang ini. Mungkin lantaran keindahan bulunya, tampilannya yang selalu ‘jaim’ dan terlihat bersih, rapi dan indah serta ketelitian dalam membuat sarang yang indah kemudian memunculkan mitos bahwa ibu hamil yang memakan daging burung Kepodang akan mendapatkan anak yang ganteng ataupun cantik. Karena itu, masih sering terdapat tradisi menyembelih burung Kepodang saat ritual ‘mitoni’ (tradisi selamatan tujuh bulan masa kehamilan) dan didaerah jawa barat masih ada yang beranggapan memelihara burung ini sebagai penolak bala.
More aboutBurung Kepodang si elok nan menawan

10 Langkah ternak perkutut

Diposting oleh Unknown

I. Sekolah Dulu 
 Namanya juga beternak, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan indukan untuk ditangkar. Disinilah biasanya para pendatang baru (baca pemula) sering babak belur. Habis duit segudang tanpa hasil yang diharapkan. Karena itu kalangan Kung Mania sering berseloroh, "sekolah" perkutut itu biayanya amat mahal. Kenapa mesti mahal bila kita tahu trik-triknya ? 
 Agar biaya sekolah itu tak mahal, kita jangan emosi dengan mengandalkan kekuatan modal di kocek. Anggap saja seperti layaknya sekolah formal. Mulai dari TK, SD, SMP dan seterusnya. Jangan malu dikatakan punya duit tapi beli burung cepekan (seratus ribuan). 
 Beli dulu yang murah-murah sembari belajar dan memahami berbagai aspek suara perkutut. Belilah piyik lalu peliharalah sampai dewasa. Tujuannya, agar faham betul, bila sewaktu piyik kualitasnya demikian setelah dewasa berubah demikian. 
 Setelah mulai paham sekolahnya baru ditingkatkan. Mulai beli burung-burung yang agak mahalan sedikit. Sebaiknya juga tetap piyik. Tujuannya sama, untuk memantau perkembangannya. Tahapan ini terus naik sesuai dengan jumlah dana yang tersedia. 
 Setarakan antara kekuatan modal dengan ilmu yang ada. Kalau mengertinya masih setengah-setengah, sebaiknya beli burung dengan harga menengah. Agar terhindar dari gorokan dan tak memunculkan seloroh, "sekolah perkutut mahal harganya". 


II. Pelajari Darah (Blood Line) 
 Nyaris 90% peternak sukses mengatakan, bahwa unsur darah turunan yang mengalir pada seekor perkutut amat menentukan kualitasnya. Karena itu carilah piyik-piyik atau calon bibit dengan aliran darah yang baik. Kalau perlu darah langsung para juara. 
 Dengan mempelajari aliran darah yang mengalir pada seekor perkutut, minimal kita masih bisa selamat. Sebab sering terjadi, meski dibeli dengan harga cepekan tetapi saat diternak melahirkan juara. Itu dikarenakan aliran darah yang mengalir masih membawa turunan juara. 
 Agar makin paham dengan darah darah beken, sebaiknya ikuti silsilah setiap jawara. Setelah paham betul sampai kakek buyut para jawara, barulah masuk ke peternak untuk berburu piyik berbakat atau calon indukan bermasa depan. 

III. Nonton Konkurs atau Latihan 
 Anda tidak akan diusir bila datang melihat latihan rutin yang banyak digelar di kota Anda. Atau datanglah melihat konkurs resmi. Disitu, Anda bisa belajar banyak. Selain mematangkan ilmu suara perkutut yang baik dan benar, juga sekaligus memahami bagaimana karakter Kung Mania. 
 Di arena tersebut Anda bisa berkenalan dengan sejumlah peternak, para botoh atau juri dan bahkan para pakar. Belajar dan janganlah malu untuk bertanya bilamana perlu. 
 Disitu Anda juga sekaligus bisa menguping, berapa harga pasaran untuk seekor perkutut berdasarkan kualitas suaranya. Tujuannya, Anda tidak tersembelih bila suatu ketika datang ke peternak atau showroom untuk membeli calon indukan. 

IV. Memilih Peternak 
 Pilihan yang tepat pada peternak untuk pengadaan bibit juga amat menentukan. Sebab sekarang ada ribuan peternak di seluruh tanah air dengan kualifikasi gurem, menengah dan besar. Tak perlu gerah datang ke peternak gurem, karena setiap peternak pasti punya yang baik dan yang kurang. 
 Bukan jaminan datang ke peternak raksasa dan papan atas pasti mendapat burung bagus dan bisa jadi juara atau menurunkan anak juara kalau diternak. Sebaliknya, produk peternak gurem tak selamanya jelek, jauh dari juara dan susah diternak. 
 Berdasarkan keyakinan akan kemampuan diri ada baiknya Anda untuk menerobos semua peternak yang Anda ketahui alamatnya. Nongkronglah disana minimal dua jam untuk memperhatikan indukan yang peternak bersangkutan ternakan. Juga piyik-piyik produksi mereka plus darah-darah yang mereka ternak. 
 Untuk dicatat, seorang peternak yang baik dan mapan, biasanya sudah kelihatan konsisten. Sudah memiliki ciri khas akan ciri produk mereka misalnya peternak A piyik-piyik yang Anda pantau punya ciri khas, sebut saja powernya. Atau suara ujungnya rata-rata ndelosor. 
 Ciri khas itu biasanya bawaan tanpa sengaja kesukaan tipe suara perkutut yang mereka sukai, misalnya peternak A suka akan tipe suara perkutut yang panjang bak kucing kejepit, maka bisa dipastikan indukan yang mereka ternak juga bertipe demikian. Tipe yang sama juga akan Anda temui pada piyik yang mereka produksi. 
 Peternak yang sudah mulai konsisten dan punya ciri khas demikian umumnya sudah peternak secara intensif selama lebih dari dua tahun. Atau ciri khas itu mulai nampak manakala mereka sudah sampai ke generasi ketiga yang mereka ternak. Atau sudah mulai banyak menggunakan anakan sendiri (pilihan) untuk dijadikan indukan serta hanya menggunakan maksimal 25% indukan dari luar. Indukan dari luar, bagi peternak mapan dan konsisten hanyalah sebagai pemberi corak. Misalnya, agar bisa menguber gaya baru yang lagi ngetrend. 
 Peternak yang belum mapan, antara lain ditandai dengan variatifnya merk bibit yang mereka ternakkan. Ini juga pertanda bahwa peternak yang bersangkutan masih dalam tahap mencari bentuk. 
 Bila menemui peternak demikian, sebetulnya kesempatan buat Anda untuk merogoh produk terbaik mereka. Karena yang mereka ternakkan masih F/1, biasanya mereka kurang kontrol akan produknya karena variatifnya, kualitas dan tiadanya ciri khas. Carilah kelengahannya, kemudian sabet yang Anda incar. 
 Jangan terpancang pada kandang favorit peternak yang bersangkutan karena bila itu yang Anda buru, pastilah bandrolnya lebih mahal dibanding anakan dari kandang lainnya. 
 Yang terpenting dalam memilih peternak adalah mencoba mencari tahu, apakah peternak bersangkutan betul-betul mengerti atau tidaknya burung perkutut. Tes dan coba tanyakan misalnya si juara bernama A itu induk bapaknya siapa. Atau, bila seekor perkutut jalan dobel diternak dengan jalan engkel keluar anaknya rata-rata bagaimana. 
 Coba tanyakan satu persatu kandang favorit atau kandang lainnya bagaimana kualitas bibit yang diternak. Misalnya kandang 1, bapaknya jalan bagaimana ibunya bagaimana. Peternak yang serius akan dengan mudah menjawab pertanyaan demikian karena dia betul-betul memantau indukan sebelum diternakan. 

V. Memilih Calon Indukan 
 Agar lebih cepat proses beternaknya, yang paling tepat memang membeli calon indukan yang sudah berumur. Seekor perkutut yang siap diternak bilamana usianya sudah mencapai 6-7 bulan. Tetapi di usia sekitar 4 bulan sudah mulai bisa dimasukkan kandang penangkaran. 
 Menurut sejumlah peternak, bila dimasukkan kandang dalam usia muda (sekitar 4 bulan) proses perjodohan akan lebih mudah. Atau cepat jodoh. Beda misalnya dengan yang sudah sudah berumur, seringakali cekcok. Yang jantannya galak selalu menghajar betinanya atau sebaliknya. 
 Calon indukan yang baik untuk diternakkan, minimal tiga unsur suaranya terpenuhi.Suara depan,suara tengah,dan suara ujung terpenuhi. Air suara (latar) juga perlu diperhatikan,apakah cowong bergaung dengan echo yang bagus atau basah dan serak. Yang bagus untuk diternak adalah yang air suaranya cowong. Volume bisa disesuaikan, senang yang gede atau yang kecil kristal. 
 Yang jelas, biar bersuara besar (nada rendah) atau kecil (nada tinggi), ketukannya haruslah jelas didengar. Atau biasa diistilahkan tebal dan tipisnya suara. 
 Jarak antar ketukan juga harus agak renggang atau biasa diistilahkan lelah atau senggang. Tapi bila terlalu senggang juga amat membahayakan, seringkali malah patah atau tidak sampai. 
 Perkutut dengan suara patah biasanya karena napasnya tidak sampai. Karena itu orang kemudian mengistilahkannya dengan power. Ada tidaknya power yang bisa disimak dari tekanan kala bunyi. Apakah tandas tajam atau malas tanpa ada daya untuk mendorong suara lepas dari hidung. 
 Jalan suara juga penting. Misalnya dobel, engkel, satu setengah dan seterusnya. Saat ini trennya adalah perkutut bersuara minimal satu setengah (Klauuu Ke..thek..thek..Kung) atau dobel (Klau Ke..thek..ke..thek..Kung). 
 Tetapi jangan lantas berpedoman pada uraian di atas lalu ketika mencari burung dobel lelah unsur suara lengkap dengan hanya duit cepek. Karena perkutut berkualifikasi demikian umumnya sudah dibandrol di kisaran minimal 500 ribu per ekor. 
 Dengan duit cepek Anda mungkin masih bisa mendapat perkutut bersuara dobel tapi tak lelah dan ujung panjang ndelosor. Atau satu setengah agak lelah tapi ujungnya tidak panjang. Tak mengapa, ujung kurang bisa dikawinkan dengan yang ujungnya lebih dan seterusnya. 
 Selain faktor di atas dalam mencari indukan sekali lagi ada baiknya juga untuk memperhatikan faktor darah yang mengalir di tubuh perkutut yang bersangkutan.

VI. Belajar Crossing 
 Setelah calon indukan telah terkumpul, sebaiknya Anda mulai "sekolah" lagi. Kali ini ke jurusan silang menyilang atau bagaimana cara mengawinkan pasangan perkutut agar nantinya melahirkan anakan yang bagus. 
 Bila ini jalan pintas seperti yang sekarang banyak dilakukan peternak adalah memfotocopy kandang favorit atau kandang yang telah melahirkan juara. Misalnya kandang Super Beken dari peternak Kangen Juara yang telah melahirkan juara berisikan indukan jantan Bogem - 9 dan betina Tinju - 8. Bila Anda memang mampu menggaet adik atau kakak dari Bogem - 9 dan Tinju - 8 langsung saja masukkan kandang dan kawinkan. 
 Memang tak seluruhnya proses fotocopy tersebut berhasil. Bahkan sedikit yang melaporkan sukses. Tapi toh cara ini belakangan mulai banyak dilakukan oleh peternak. Dan uniknya anak-anak copyan tersebut juga laris manis. Mungkin bagi para pembeli lebih baik membeli fotocopyan yang lebih murah daripada yang asli. 
 Perihal bagaimana silang menyilang yang baik, ada baiknya belajar langsung ke sejumlah peternak yang telah sukses melahirkan juara. Mereka ini umumnya sudah paham teknik silang menyilang. Sebab bagaimanapun bila teknik itu diuraikan disini akan memakan banyak halaman. Itupun belum ada rumus pasti. 

VII. Siapkan Kandang 
 Setelah beberapa pasang calon indukan terkumpul barulah Anda menyiapkan kandang penangkarannya. Ukurannya tidak ada ketentuan pasti. Bisa sepanjang 1,2 meter tinggi 1,8 meter dan lebar 50-70 cm. Yang mutlak diperlukan adalah panas matahari langsung. 
 Perihal lantai juga tak mutlak harus pasir atapnya juga bisa asbes, genting atau apa saja. Yang jelas jarak antar sarang dengan genting tak boleh terlalu dekat bila tak ingin telurnya nanti kopyor karena suhu dan kelembaban udara di kandang tidak sesuai. Kandang tersebut bisa saja dibangun dengan konstruksi kayu, aluminium atau besi. Tergantung kekuatan dompet kita. Bisa dibangun di atas tanah atau lantai atas rumah kita. Bisa juga di halaman sempit atau lahan luas. Kalau bisa lokasi kandang jangan terlalu sepi atau jarang dikunjungi atau dilewati orang sebab semakin sepi dan jauh dari manusia akan makin kurang produktif. Mungkin perkutut akan merasa aman dan nyaman bila sering bertatap muka dengan manusia. 
 Dengan demikian sebaiknya lokasi kandang jangan terlalu berisik misalnya dekat bengkel, dekat tempat latihan band dan lain-lain. Perkara hewan peliharaan misalnya *(O)**(O)**(O)**(O)**(O)**(O)* lama-lama juga akan beradaptasi tapi kucing adalah hewan yang paling ditakuti perkutut karena itu usahakan agar lokasi kandang tidak sering dikunjungi oleh kucing. 

VIII. Memasukkan ke Kandang 
 Saat yang paling tepat mengawinkan perkutut adalah sore hari. Mandikan dan elus-elus dahulu keduanya baru dimasukkan ke kandang. Bisa terlebih dahulu disuapi kacang hijau yang telah direndam air hangat sampai empuk. Plus minyak ikan, vitamin B-kompleks, Vitamin E, atau jenis vitamin lainnya. 
 Kalau masih juga ogah jodoh dan sering berkelahi sebaiknya dipegang lagi, dimandikan lagi. Bila masih juga bentrok, cari mana yang ganas lalu masukkan ke sangkar dimana sangkar tersebut bisa dimasukkan ke kandang. Bila tidurnya sudah mulai berdampingan, tanda sudah mulai jodoh. Keluarkan yang ganas tadi dari dalam sangkar ke kandang penangkaran. 
 Perhatikan bila sudah mulai jodoh dan kawin-kawin menjelang bertelur, keduanya akan mencari benda apa saja untuk bisa dipakai untuk buat sarang. Yang paling ideal untuk dipakai adalah daun cemara kering atau akar rumput yang sudah kering. 

IX. Manajemen Kandang 
 Catat kapan tanggal bertelurnya dan kapan menetasnya. Perkutut mengerami telurnya selama kurang lebih 14 hari. Sebaiknya catatan di secarik karton bekas tadi ditempatkan di bagian luar kandang (bisa dimana saja). 
 Bila ingin lebih produktif bisa memanfaatkan jasa puter untuk meloloh piyik dengan catatan piyiknya baru dipindah ke puter yang juga harus tengah mengeram. Setelah piyik tersebut berusia sekitar 7 hari atau setelah diberi cincin. Bila terlalu kecil dikhawatirkan mati terinjak puter. Sebaliknya bila terlalu besar atau sudah mulai belajar terbang, bulu mulai lengkap, piyik tadi ogah diloloh dan dirawat puter. Mau lebih produktif lagi caranya dengan memindahkan telur perkutut untuk dierami diamond dove atau ke pasangan perkutut lain yang biasa disebut babu. Caranya demikian memang membutuhkan ketelitian dan ketelatenan sebab kita harus tahu persis kapan perkutut bersangkutan bertelur dan kapan pula si diamond dove atau si babu bertelur. 
 Kalau tak pas tanggalnya bisa berantakan, karena baik babu atau diamond dove akan meninggalkan telurnya bila melewati 15 hari telur itu tak juga menetas. Atau bisa juga kaget bila telur yang dierami oleh babu atau diamond dove tadi lebih cepat menetas dari waktu yang semestinya. 

X. Memantau Piyik 
 Setelah piyik produk peternakan kita sudah berumur 1.5 s.d. 2 bulan suara angin sudah mulai dikeluarkan. Pantau terus bagaimana perkembangannya. Bagus atau tidaknya piyik hasil ternakan kita tadi. Jangan terburu napsu untuk dijual karena kita tak akan pernah tahu bagaimana lagi perkembangannya bagus atau jelek. 
 Proses pemantauan sampai dewasa, tak hanya untuk anak pertama tapi kalau bisa hingga ke anak ketiga. Bila rata-rata lumayan bagus bisa diteruskan, sebaliknya bila rata-rata kurang bagus, bongkar kandang, ganti jantan atau betinanya yang dirasa kurang.

(Sumber AGROBIS Minggu III MEI 1998 | perkutut online)
More about10 Langkah ternak perkutut

Seputar burung Gelatik

Diposting oleh Unknown

Gelatik jawa atau Padda oryzivora adalah sejenis burung pengicau berukuran kecil, dengan panjang lebih kurang 15cm, dari suku Estrildidae. Burung gelatik jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat.

Burung ini endemik dari Indonesia dan di alam ditemukan di hutan padang rumput, sawah dan lahan budidaya di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Sekarang, spesies ini dikenali di banyak negara di seluruh dunia sebagai burung hias.


Perilakunya senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utama burung ini adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian lain, buah, dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih, yang dierami oleh kedua tetuanya.
Spesies ini merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para pemelihara burung. Penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta terbatasnya ruang hidup burung ini menyebabkan populasi gelatik Jawa menyusut pesat dan terancam punah di habitat aslinya dalam waktu singkat. Sekarang telah sulit untuk menemukan gelatik di persawahan atau ladang.
More aboutSeputar burung Gelatik
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...